HTML

HTML

Sabtu, 16 November 2019

"Sabtu Bersih" Digiatkan Yonif R 300 Pada Warga Kampung Banda, Papua


PAPUA , MHI - Satgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw, Pos Waris Dpp Letda Inf Dzaky Faris Naufal mengajak masyarakat Kampung Banda Melaksanakan Sabtu Bersih di Sekitaran Kampung Banda, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Sabtu (16/11).

Kampung Banda yang berada di Distrik Waris tergolong kampung yang ramai akan penduduk, dengan jumlah KK sebanyak 106 KK kampung ini pernah menjadi pusat distrik sebelum akhirnya berpindah ke Kampung Kalipay. Sehingga banyak bangunan dari Pemda dan TNI POLRI yang kosong. Seperti Puskesmas, kantor Distrik, Polsek, dan Koramil.

Tentunya dengan adanya perpindahan pusat distrik bangunan-bangunan Pemda dan TNI POLRI menjadi kosong karena ditinggalkan oleh penghuninya yang sekarang menetap di Kalipay.
Hal ini menyebabkan banyaknya tempat-tempat yang tidak terurus, seperti jalan yang berada disepanjang Puskesmas. Jalan ini merupakan jalan satu-satunya menuju ke Kampung Banda namun rumput dan semak sudah tumbuh lebih dari 2 meter.


Hal inilah yang menggerakan Pos Waris Satgas Yonif Raider 300/Bjw untuk mengajak masyarakat melalui program Sabtu bersih untuk lebih perduli dengan lingkungan sekitarnya. Dibalik itu juga Pos Waris mengajarkan kepada masyarakat bahwa Kebersihan merupakan kunci awal untuk mendapatkan kesehatan, sehingga selain mengajak untuk melaksanakan gotong royong juga mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang besar dari masyarakat, khususnya kalangan pemuda yang merupakan generasi penerus di kampung ini yang harus memiliki kesadaran lebih tinggi lagi untuk membenahi kampung agar lebih baik lagi.


(BD/DS)MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Dinilai Lalai, Proyek DPUPR-PJJ Pemkab Bekasi Menuai Protes Masyarakat


KABUPATEN BEKASI , MHI - Pekerjaan Kegiatan Pembangunan Saluran dan Trotoar Batas Kota, Pulo Puter,Kecamatan Tambun-Utara, Kabupaten Bekasi, Paket 4 , bersumber dana dari PAD dengan nilai kontrak Rp 374.735.887,-( Tiga ratus tujuh puluh empat juta,Tujuh ratus tiga puluh lima ribu,Delapan ratus delapan puluh tujuh rupiah) dengan waktu pelaksanaan 120 (seratus dua puluh hari kalender) yang dimulai pada 23 juli -19 Nop 2019 dan dikerjakan oleh CV. CAHAYA TAMBUN menuai kecaman dari masyarakat Kampung Gudang, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, (15/11/2019).


Masyarakat setempat yang tinggal disepanjang Trotoar dan mayoritas adalah pengusaha merasa terganggu termasuk juga warga yang tinggal dibelakang Ruko dan pertokoan diwilayah Kampung Gudang akibat dari pekerjaan pembangunan saluran air yang menggunakan Yudith tersebut tidak segera diselesaikan dengan sebagaimana seharusnya dilakukan oleh pihak pemborong pekerjaan Pemkab Bekasi yang terlihat dibiarkan tanpa adanya pengawasan.

Kecaman dan Umpatan tersebut diungkapkan Warga Kampung Gudang kepada Media Hukum Indonesia dan Koran Republik untuk dipublikasikan agar pemerintah setempat ( PemKab Bekasi - Red ) dapat mengetahui keluhan masyarakatnya terkait pekerjaan Infrastruktur yang dikerjakan Pihak pemborong tersebut merupakan suatu Kelalaian yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat dalam hak mereka menggunakan akses jalan dan usaha pada (13/11) sore.

Mewakili warga Kampung Gudang Taufik, Misbah dan Hilal mengatakan, Jadi keluhan masyarakat disini..yang jadi permasalahan itukan karena ini jalan gang menuju kekampung jalan umum..katakanlah jalan umum..seperti ini misalkan orang usaha..sulit (seraya menunjuk kepedagang yang lewat gang)..terus ada pedagang-pedagang yang ada dimutiara gading..bentuknya kaya gerobak es..intinya komplain karena pekerjaan ini tidak diselesaikan..Lalay dalam pekerjaan..kalau bicara konstruksi pribadi kita engga begitu ngerti..intinya mah..dari masyarakat minta lebih dipercepat lagi.., Tegas Taufik.

Pekerjaannya Asal Jadi 


Pembangunan ini dari APBD Pemda Bekasi..ini kalau engga dibobok..ini rumah pasti banjir semua ( Ucap Hilal seraya menunjuk kerumah dibelakangnya) kalau hujan pak..ini memang tadinya engga dibobok..ini untuk jalur air cuma sampai mentok disini..pertamanya dari pekerja kecil..akhirnya permintaan masyarakat untuk dibobok semua karena takut kalau posisi hujan banjir kedalem, Ungkap mereka.

Pekerjaan ini sudah satu bulan lebih..hampir dua bulan..kita belum sempet ketemu dengan pekerja sih pak ..karena memang yang jalur kesana itu baru ini..nih ( seraya taufik menunjuk kearah saluran-Red )..kayak pemasangan yang baru..baru dua malem yang lalu..Poinnya masyarakat disini komplain terhadap pekerjaan pemerintah seperti ini dan harapannya lebih dipercepat pekerjaannya..apa lagi ini mau menghadapi musim hujan, " Pungkas mereka.

Sementara dilokasi lain dalam Jalur yang sama Darto dan Tono Pemilik Bengkel meminta Pemkab Bekasi menindak tegas pemborong pekerjaan tersebut yang dinilai mereka asal jadi dikarenakan dalam pemasangan Yudith yang selain tidak rapat sehingga tidak berguna untuk saluran air lalu semen Trotoar yang baru dibuat sudah pada retak ditambah lagi dalam pengerjaannyapun tidak diselesaikan dengan tuntas sehingga mengganggu aktifitas kegiatan usaha mereka, Jelas mereka Kepada Media Hukum Indonesia dan Koran Republik.


(Joggie)MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Kamis, 14 November 2019

Hasil Kerja Proyek Jaling Pemkab Bekasi "Asal-asalan" Dikomplain Warga


KABUPATEN BEKASI, MHI - Pekerjaan Proyek Jalan Lingkungan diwilayah Rw 05- Rt 01, Dusun III, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara dikeluhkan Warga, Pasalnya hasil dari kegiatan Proyek APBD Kabupaten Bekasi tersebut dinilai masyarakat setempat dilaksanakan asal jadi sehingga bentuk ukuran baik lebar maupun ketebalannya tak beraturan, (13/11/2019).

Hal tersebut diungkapkan oleh warga setempat berinisial S,M dan L ( Tidak bersedia disebutkan namanya-Red) kepada Awak Media dengan mengatakan, " Kerjaannya kayak gini..pak..coba bapak liat..masak tebelnya beda-beda..nyang ono tebelnya lima centian..nah nyang dimari tebelnye sepuluh centian..ditambah lagi lebar jalannya.. nyang didepan jalan masuk agak lebaran..itu kaga ngapa dah buat jalan masuk ngikutin pintu gerbang..tapi pas terus kedalem..lah..lama-lama makin ciut..lah tapi nti lebar lagi..lah kalo lebar kebangetan lebar..lah jadi kiatannya ora beraturan gitu pak, kita juga ude tanyain..mana..tuh pemborongnya..lah kaga nongol-nongol..nah ntu sama juga ama pengawas pemerintah..ape tuh namannyah..lah orra ada..orra nongol pisan..batang idungnye gek orra keliatan,"Ungkap mereka pada (12/11).


Kemudian awak mediapun ingin mendapatkan keterangan jelas tentang pekerjaan tersebut kepada Kadus Nolly dikediamannya yang tak jauh dari Proyek Jalan lingkungan tersebut tapi tak berhasil bertemu namun bertemu dengan Ketua Rt 01 , Kamen dan menjanjikan besok akan memberikan keterangan usai pekerjaan jaling tersebut selesai.

Keesokan hari awak mediapun mendatangi rumah Rt 01, Kamen (13/11) siang, Namun RT Kamen mengarahkan Awak Media agar langsung menemui Ketua Rw 05 ,Nurdin dengan alasan ,"Belum tidur dari semalam menunggu pengecoran sampai selesai," Kata Rt Kamen kepada Awak Media.

Tak Beraturan,Tak Ada Papan Proyek dan RAB



Lalu Awak Mediapun bergegas menyambangi kediaman Ketua Rw 05, Dalam Penjelasannya Ketua Rw 05 membenarkan akan hal tersebut, Ketua Rw 05 Nurdin mengatakan," Sejauh ini..bahwa..saya itu tidak tahu terlalu jauh menyangkut ada kegiatan diwilayah Rt 01..Rw 05..bahwa semalam itu RABnya saya engga tahu..bahkan papan namanyapun saya juga engga tahu..tidak ada papan nama...bahkan ketebalannyapun mungkin mayoritas tidak Rata-ratalah..kalau sepandang mata saya kurang lebih diatas lima senti..bahkan ada sepuluh senti juga..engga beraturan..lebarnya engga Rata-rata itu pak..ada yang 3m..tidak beraturan karena ada gang-gang yang 1.5m dan ada yang 1,2m..belum ada laporan dari pihak pemborong..belum ada kejelasannya..pekerjaan ini dikerjakan satu malem setengah..kemaren mulai itu kurang lebih habis ashar..hari senin..sampe malem..nah semalem dilanjut kurang lebih dari jam sepuluh sampe jam satu selesai..jadi memang pekerjaannya seperti itu ..tidak beraturan..tidak ada Papan Proyek dan tidak ada RABnya," Pungkasnya.

(Joggie) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Selasa, 12 November 2019

Ketua DPC PWRI Kota Bekasi : Izin Organisasi Media dan Media Tak Perlu Dari Dewan Pers


KOTA BEKASI , MHI - Permasalahan terkait surat edaran Dewan Pers dibawah kepemimpinan Muhammad Nuh yang disebarkan keinstansi-instansi pemerintah guna menolak segala bentuk permohonan kerja-sama Institusi pemerintah dengan berbagai Media dan Organisasi Media manakala tidak terdaftar diDewan Pers ( Abal-abal - Red) menuai berbagai tanggapan miring dan nada sumbang dari berbagai Organisasi Media diNKRI.

Salah satunya PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia), Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua DPC PWRI Kota Bekasi, H.Suardi SE beserta SekJen DPP PWRI Zulfikar Taher Kepada Media Hukum Indonesia dan Koran Republik usai Acara pelantikan pengurus DPC Kota Bekasi Periode 2019-2021 sekaligus pelaksanaan Rapat Kerja Program Tahun 2019-2020 diRestoran Marga Jaya, Jalan Kemakmuran No.39, Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan Kota Bekasi, (10/11/2019).




Dalam Penjelasannya Suardi mengatakan, Kita berharap dengan Pemkot Bekasi dapat bersinergi dan bekerja-sama untuk Hal-hal yang bersifat sosial dan kita akan berkoordinasi dengan Humas Pemkot dan apabila ada kendala sesuai dengan edaran Dewan Pers..kita diPWRI inikan sudah punya izin..menurut saya Izin itu tidak perlu dari Dewan Pers..kita izin lengkap..Menkumham ada..Kesbangpol ada..kita tidak ada masalah berhubungan dengan Pemkot Bekasi..Jadi dengan harapan bahwa Pemkot Bekasi mungkin dengan instansi lainnya..Jangan menghalang-halangi kita sebagai PWRI pengurus..mungkin juga Media-media yang mempunyai..Media yang bener-bener ada Badan Hukumnya..Jangan diHalang-halangi dengan peraturan Dewan Pers," Tegas Suardi Kepada Media Hukum Indonesia dan Koran Republik.

Dewan Pers Hanya Konsolidasi Bukan Regulasi


Sementara Sekjen DPP PWRI Zulfikar Taher memaparkan, " Lebih kurang ada Lima Puluh Organisasi Pers yang ada diIndonesia..Dewan Pers itu didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 40 Tahun 1999..jadi tentang terpenuhinya Korum itu tidak masalah..karena itu Undang-undang..dia menjalankan Undang-undang..bicara masalah Surat edaran..itu engga ada surat edaran..cuma pernyataan Pak Nuh Aja..pak Nuh mengatakan..kalau organisasi itu harus terverifikasi..kalau engga terverifikasi dianggap Property tapi engga punya izin..itukan sebetulnya hanya ungkapan fikiran Beliau..tapi kalau kita buka Undang-undang tahun 1999 tidak ada seperti itu..tugas Dewan Pers itu hanya memberikan konsolidasi dalam membuat aturan-aturan diorganisasi dan etika..itu fungsinya Dewan Pers..jadi engga ada Regulasi..makanya sekarang yang dituntut oleh temen-temen diSekber...ada enggak aturannya..Enggak ada," Pungkasnya.

(Joggie) MHI 
logo-media-hukum-indonesia-01

Sabtu, 09 November 2019

Camat Kabupaten Bekasi Tangkal "Sampah Kiriman Kota Bekasi"


KABUPATEN BEKASI , MHI - Permasalahan Sampah Kiriman yang tak kunjung terselesaikan dikali Jambe, dimana Sampah kiriman dari Kota Bekasi tersebut melampaui banyak Kecamatan diKabupaten Bekasi dan dikeluhkan masyarakat diwilayah tersebut yang terkena dampak langsung dari Sampah Kiriman tersebut sehingga menjadi sorotan tajam Para Awak Media baik Cetak,Online,Elektronik maupun Televisi termasuk Camat baru Tambun Selatan Junaefi (menggantikan Iman Santoso) dan menjadi target prioritas action Camat Junaefi diawal menjabat.


Hal tersebut disampaikan Camat Junaefi Kepada Media Hukum Indonesia dan Koran Republik beserta para Media Televisi usai acara Pisah-Sambut camat Tambun Selatan yang diadakan diRestoran Wulan Sari, Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan pada Jum'at (8/11/2019) sore, Dalam keterangannya Camat Junaefi mengatakan," Jadi pas malam itu hujan itu..kita kiriman sampah dari Kota Bekasi..alhamdulillah kita langsung koordinasi dengan PT WIKA yang mengerjakan Proyek Kereta Api Cepat..Insya Allah..senin..yah..kita aksi..bersama-sama dengan kecamatan Mustika Jaya..insya Allah mereka membantu kita..kita Gotong-royong..jadi PT WIKA akan membantu eksavatornya untuk mengeruk sampah-sampah yang ada diKali tersebut..karena dengan tenaga manusia itu engga akan bisa karena memang tingkat kedalaman hampir satu meter," Katanya.

Lanjut Junaefi," Kita belum tahu..ya..nanti kita lihat kondisinya..kemarin hasil koordinasi dengan dinas Lingkungan Hidup melalui bidang kebersihan..mudah-mudahan satu hari ini bisa keangkut 15 sampai 20 Truk sampah..dan mudah-mudahan itu bisa terus berlanjut sampai itu dapat diselesaikan..sampah itu kita bawa keBurangkeng..Oh iya..Alhamdulillah kita juga mendapat bantuan dari PT DELTA..PT DELTA BIR..yah..kita juga dapet bantuan CSR dari dia..,Kalau untuk eksavator mungkin satu..tapi kita lihat besok dilokasi bagaimana..tapi Insya Allah senin itu kita sudah dapat bergerak dengan Eksavator bantuan mereka," Jelas Junaefi.

"Tadi pagi saya sudah perintahkan dua kepala Desa..satu kepala Desa Lambang Jaya..mohon maaf..Lambang Sari dengan Lurah Jati Mulya dan kita Koordinasikan dengan Lurah Mustika Jaya dan Camat Mustika Jaya..Alhamdulillah pagi tadi sudah bertemu..intinya yang pertama mereka mendukung kita besok untuk kegiatan senin Insya Allah akan ikut kerja bhakti..yang kedua memang kedepannya kita akan membuat mungkin seperti jaring-jaring dimasing-masing tempat..jadi nanti biar ketahuan juga ini sampahnya darimana..kalau yang dari kota itu bisa mampet dijaring mereka..mudah-mudahan itu bisa kita lakukan..yang pasti senin sudah mulai dan sampai selesai Insya Allah," Tegasnya.

Buat Program Mengurangi Timbulnya Sampah


"Target saya dalam penyelesaian sampah ini adalah bekerja-sama dengan seluruh unsur..Steik Holder yang ada baik perusahaan-perusahaan yang memang lokasinya yang berdekatan dengan lokasi Kali tersebut dan masyarakat kita juga.. Alhamdulillah ini swadaya masyarakat kita juga..kalau warning kemasyarakat mungkin mulai minggu depan kita akan membuat surat edaran..yah..jangan sampai membuang sampah sembarangan..apalagi sampai dibuang dikali..mungkin Program-program kedepan kita akan kerja-sama dengan semua unsur baik Kepala Desa..Lurah..Rt-Rw..yah.terus juga BPD..nanti juga kita turun.. kesehatan dan pendidikan..sekolah.. yah nanti seperti itu..nanti juga kita buat Program-program yang intinya mengurangi timbulnya sampah...mudah-mudahan ini bisa kita minimalisirlah..kalau mengatasi sampahkan engga mungkin..karena sampah itu akan dihasilkan terus..minimal mengurangi," Pungkasnya.


(Joggie)MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Jumat, 08 November 2019

"One Village One Product" Mind Targeting Bupati Sumedang


SUMEDANG , MHI -Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir membuka pelatihan Wirausaha Baru yang bekerjasama dengan Disnakertrans Kabupaten Sumedang dan Garuda (Gerakan Wirausaha Muda),GAPUTRI (Gerakan Kewirausahaan Santri) Sumedang di Di Desa Nangrak ,Kacamatan Buahdua Kab Sumedang, (06/11/2019).


Kegiatan tersebut menurut Dony, merupakan salah satu implementasi dari visi misi Sumedang, yakni Sumedang yang kreatif. “Kreatif secara ekonomi, dengan pertumbuhan wirausaha baru dan penambahan tenaga kerja serta pemanfaatan teknologi, serta wifi gratis di tempat strategis,” kata Dony Ahmad Munir dalam sambutannya.

Dikatakan Dony, kegiatan pelatihan dan budaya kerajjnan yang dibuka resmi hari ini, akan berlanjut sampai dengan peserta dianggap mampu menjadi pengusaha baru. Outputnya adalah setelah mereka menyelesaikan pelatihan, pameran kemudian pemasaran.

“Dengan demikian, maka kami berharap program visi misi Sumedang Simpati ini akan berdampak secara ekonomi, bisa merekrut tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan. Satu lagi, bahwa pelatihan ini bukan hanya untuk menggugurkam kewajiban menunaikan janji, tapi harus dilanjutkan dengan output yang jelas.” Jelas Dony.

"Dalam rangka akselerasi terwujudnya visi dan misi Sumedang Simpati salah satunya program pengetasan kemiskinan dan program pengutan BUMdes melalui kegiatan kewirausahaan one village one product (satu kampung satu produk),GARUDA (Gerakan Kewirausahaan Pemuda)) GAPUTRI (Gerakan Kewirausahaan Santri) Kampung KB (Keluaraga Berencana) dan Desa Wisata."

Instruksikan Kreatifitas dan Kerajinan Para Camat serta Kades


Kegiatan ini termasuk yang terbesar karena di hadiri 14 Desa sekecamatan Buahdua, hal ini dikarenakan Buahadua termasuk daerah wisata, Ungkap Bupati.
Bupati menganjurkanya kepada Camat Buahdua Bapak Tono Suhatono dan para Kepala Desa,meningkatan kreatifitas kegiatan dan kerajinan, semua pengrajin di bidangnya masing2 termasuk kesenian asli Sumedang seni Kuda Renggog
Juga pengrajin ukiran,, yang berbahan tunggul akar kayu, bongsang atau krajang bambu karena Buahdua termasuk banyak tumbuh pohon bambu, makanan ringan seprti bolu abon bahan dari jantung pisang dan juga kerajinan lainya.

( Joggie/Nanang )MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA





Kamis, 07 November 2019

Sijago Merah Lalap Habis Rumah Dua Lantai diRawa Badak Utara


JAKARTA , MHI - Terjadi kebakaran yang melumat habis satu rumah tinggal dua lantai pada rabu siang pukul 12.15 yang berlokasi kejadian di Jalan,Pembangunan 1, Rt 03,Rw 03, Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja , Jakarta Utara, (6/11/2019).


Kejadian tersebut diketahui Awak Media disaat melintasi wilayah tersebut, kemudian saat dilokasi kejadia awak media bertemu dengan Bimaspol Kelurahan setempat Moh. Amin Su'udi untuk dimintai keterangannya terkait peristiwa tersebut, Bimaspol mengatakan, " Saya tidak mengetahui detilnya kejadian ini dan saya juga belum tahu penyebab maupun korban dari kebakaran ini ..sebab saya juga baru tahu, Kata Bimaspol Rawa Badak Utara.

Bimaspolpun mengarahkan untuk minta keterangan dari Atoilah selaku warga setempat yang turut serta membantu Tim Damkar dalam memadamkan api yang melalap habis rumah tinggal dua lantai tersebut , Atoilah mengatakan," Awal kebakaran pukul 12.15..sekitar lima menit api langsung membesar..pukul 12.25 pemadam langsung tiba dilokasi dan pukul 13.20 api sudah dapat dipadamkan..api masih belum diketahui darimana tapi yang jelas ini dari konslting listrik..karena engga ada kompor dan engga ada yang masak..," Jelas Atoilah Kepada Media Hukum Indonesia dan Koran Republik.

Tidak Ada Korban Jiwa 
 

Berdasarkan keterangan warga lainnya yang ada dilokasi bahwa rumah tersebut milik Wahidi dan awak Mediapun mengkonfirmasi pemilik rumah korban Kebakaran Sartini (Istri Wahidi) mengatakan," Saya  gak tau pak..saya mah diluar..saya pas keluar pintu ..nyampe kesekolah baru duduk doang..udah dapet telepom katanya rumahnya kebakaran..ya uda diituin..rumah saya kaga dikonci kata saya..saya mau pergi itu saya periksa..saya mati-matiin..engga ngerti kalau dari listrik ..ya ..kita engga tau,"Kata Sartini.

Dalam kejadian tersebut pihak Damkar yang dipimpin oleh Sunarna berhasil memadamkan kobaran api tersebut sehingga tidak menjalar kerumah penduduk lainnya yang berdekatan dengan rumah yang terbakar dengan menurunkan 4 unit Damkar dan 20 personil, tak ada korban jiwa dan luka-luka dalam kejadian tersebut namun rumah korban tidak dapat diselamatkan.

(Joggie/Sisman) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA


Postingan Terupdate

Hj Siti Qomariah Gelar Sosialisasi Perda No.5 Th 2023, Sekdes Desak Bupati Atasi Pengangguran Akut di Kabupaten Bekasi

KABUPATEN BEKASI,  MHI - Sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun 2023 Tentang "Optimalisasi Penyelenggaraan Perlindungan Tenaga Kerja Melalui J...

Postingan Terkini


Pilihan Redaksi