JAKARTA, MHI - Aksi Demo yang diGelar didepan kantor KPU dilakukan oleh Gabungan Ustad dan Ustadzah yang mengatas namakan Aliansi Muslim Indonesia guna menyampaikan aspirasinya kepada kepada KPU dalam mengatasi, mendorong dan menyelesaikan kinerja KPU agar dilaksanakan secara profesional dan transparan, (22/4).
Dalam aksinya yang dilaksanakan oleh gabungan dari beberapa elemen persatuan umat muslim beserta para Ustad dan Ustazah serta umat muslim yang tergabung didalamnya.
Kemudian didalam Orasinya yang dilakukan secara bergantian dari masing-masing perwakilannya menginginkan dan meminta KPU bekerja secara profesional dan transparan serta diharapkan dan mendorong KPU agar bekerja secara independen dengan tanpa terpengaruh intervensi dan terprovokasi dari pihak manapun sehingga dapat menghasilkan Pemilu yang Jujur dan Adil serta berkualitas.
KABUPATEN BEKASI, MHI -Isra Miraj yang setiap tahun diperingati oleh umat Islam adalah tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ketujuh. dalam historynya Isra Miraj dilakukan hanya dalam waktu satu malam dengan mengendarai buraq, yaitu makhluk yang ditunggangi oleh Nabi Muhammad SAW dan didampingi oleh Malaikat Jibril menuju Sidratil Muntaha dengan kecepatan yang luar biasa.
Mi’raj secara bahasa artinya adalah naik. Secara istilah adalah naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha. Dalam Al Qur’an, mi’raj ini disinggung dalam surat An Najm:
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm: 13-18).
Terhubung akan hal itu Kades Suka Asih Nadih turut serta ambil bagian dalam memperingati isra wal mi'raj Nabi Muhammad SAW dengan mengambil lokasi di halaman Kantor Desa Suka Asih Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi pada Senin (22/4/2019).
Acara yang dihadiri oleh para jamaah Majlis Taklim se-Desa Suka Asih , Camat Sukatani yang diwakili MP kecamatan, para Kepala Desa se-Kecamatan Sukatani dan para tokoh agama serta tokoh Masyarakat seDesa Suka Asih.
Sementara Tausyiah diisi oleh penceramah KH.Mahmudin Al-Hafidz , yang dalam muatan tausyiahnya menyampaikan "jangan meninggalkan sholat karena Nabi Muhammad didalam Isra wal mi'raj itu mendapat perintah Sholat 5 waktu se hari semalam ", katanya.
Dalam kesempatan tersebut Kades Suka Asih Nadih memberikat keterangan terkait digelarnya acara tersebut kepada awak media, mengatakan ,"Dengan adanya isra mi"raj ini diharapkan dapat mempersatukan masyarakat Desa Suka Asih keseluruhannya ,Kepala Desa juga menghimbau kepada masyarakat Desa Suka Asih dengan datangnya dan didalam menyambut bulan suci Romadhan agar masyarakat dapat lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT termasuk dirinya , Himbaunya.
KABUPATEN BEKASI, MHI – Pemilihan Umum 2019 yang dilakukan serentak diseluruh wilayah NKRI serta manca negara terkait para pemilih yang memang keberadaannya sedang diluar negeri, menjadi ajang pemilihan kategory inklusif dan Trend tersendiri yang sudah jelas membutuhkan Tenaga ,Pikiran dan Biaya yang Extra Ordinary ditambah lagi tentunya dengan persiapan yang matang serta strategi jitu dalam mengatasi dan menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul dari berbagai segi dalam proses Pra maupun Pasca Pemilu Serentak diGelar, (17/4).
Didalam segi Pengamanan tentunya kita mengakui dan mengapresiasi kinerja POLRI dan TNI dalam mengatasi dan meredam timbulnya tindakan Anarkhis serta terjadinya cheos dilapangan sehingga mengganggu stabilitas keamanan , Namun hal tersebut tidak terjadi dalam Pemilihan Umum Serentak yang baru pertama kali ini dilakukan diIndonesia, Kemungkinan dikarenakan POLRI dan TNI dibentuk agar selalu siap siaga dalam berbagai macam keadaan termasuk dalam menghadapi Pemilu berskala Massive di2019.
Namun nampaknya berbeda dengan kesiapan KPU dan KPUD didalam melaksanakan tugas dan kewajibannya termasuk dalam pendistribusian sarana dan prasarana serta Logistik yang dibutuhkan oleh para KPPS dilapangan sehingga menjadi kendala yang menimbulkan berbagai permasalahan dan persepsi khususnya untuk wilayah Kabupaten Bekasi berdasarkan pantauan dan penelusuran awak media dilokasi-lokasi TPS dan Desa-desa diKabupaten Bekasi.
Sumber Permasalahan Ada diKPU dan KPUD
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu Ketua KPPS Desa Mangun Jaya Hussein Mengatakan, Merekakan tidak merasakan seperti kita sedangkan kitakan langsung berhadapan dengan masyarakat...yang jelas DPT sampai saat ini tidak terkirim..C Plano walaupun tidak kumplit tapi ada..ditambah lagi dengan kartu-kartu suara sama itupun kurang-kurang..semuanya jadi terhambat sebab pendistribusian itu diatas jam 7.00, seharusnya sore itu sudah didistribusikan ,paling telat malamlah..kita distribusikan langsung keketua-ketua KPPS masing-masing..pendistribusian kotak logisti saja sampai 6.30 coba kan keterlaluan itu..Sumber permasalahan ini dari KPU dan KPUD ...kalau PPK kan menerima logistik dari KPUD yang disalurkan kekita..berhubung yang disalurkan tidak ada lalu apa yang mau disalurkan..kan begitu..kalau kita yang dibawahkan hanya melaksanakan tugas , Ungkapnya
Kalau saya bilang..sekarang itu paling-paling amburadul..untuk pemilihan umum kali ini..kepala KPU sekarangkan baru seharusnya cermin diakan Pemilihan Bupati yang agak baikan..kalau Pilgub juga sama acak-acakan sampai magrib..nah sekarang lebih berantakan lagi dengan beberapa Item yang gak ada..dan banyak yang gak lengkap.., Kalau kurang siap engga mungkin..kan jauh-jauh hari sudah disiapkan..inikan bukan tingkat kabupaten tapi inikan tingkat nasional..Kalau bicara Kabupaten tidak siap mungkin wajarlah tapi inikan tingkat nasional, Tukisnya. (Joggie) MHI
KABUPATEN BEKASI, MHI – Pemilu Serentak yang dilaksanakan pada 17 April 2019 diseluruh Indonesia termasuk dimanca negara dimana warga NKRI yang memiliki hak pilihnya berada diluar negeri menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk disimak, terhitung baru pertama kalinya Pemilu serentak tersebut dilakukan diIndonesia,(17/4).
Menurut Pantauan awak media dilapangan untuk wilayah kabupaten bekasi bila ditilik dari sisi keamanan semua berjalan aman dan kondusif tidak adanya letupan-letupan atas aksi-aksi yang yang tidak diinginkan termasuk anarkhisme yang dilakukan kelompok-kelompok tertentu guna mengacaukan kelancaran proses Pilpres dan Pilleg ini.
Namun justru sebaliknya, terlihat Animo masyarakat begitu kuat dan agak berbeda dari Pemilu yang yang pernah digelar pemerintah sebelumnya dimana terlihat masyarakat berbondong-bondong hadir keTPS guna memanfaatkan Hak Pilihnya untuk memilih Presiden dan wakil Presiden kesukaannya termasuk para wakil rakyat yang kesemuanya tentunya menumbuhkan harapan yang lebih baik lagi bagi kehidupan seluruh rakyat Indonesia kedepannya dengan memberikan beban amanat rakyat indonesia kepada Presiden dan wakil presiden pilihan hatinya, termasuk memberikan kepercayaan masyarakat kepada para wakilnya diDPR RI,DPRD Prov dan DPRD Kabupaten/Kota serta DPD, Agar dapat meresponse atau mengadopsi segala aspirasi masyarakat diDaerah Pemilihannya masing-masing Khususnya serta Rakyat Indonesia Pada umumnya.
Para Kepala Desa Ambil Bagian
Tak luput dalam kegiatan tersebut para Kepala Desa diberbagai Kecamatan diKabupaten Bekasi yang turut serta ambil bagian dengan melakukan peninjauan,pemantauan dan monitoring kesetiap TPS guna melihat langsung jalannya proses pemilihan umum tersebut, salah satunya Asta Razan Kades Satria Jaya ,Kecamatan Tambun-Utara , Saat dijumpai awak media tengah melakukan inspeksi dilapangan dengan meninjau langsung kesetiap TPS-TPS diwilayahnya, mengatakan, Sejauh ini segala sesuatunya berjalan aman dan kondusif dan berharap siapapun presidennya dan siapapun Dewanya dapat membawa Indonesia lebih maju lagi kedepannya, mengenai hak pilihnya terserah masyarakat sendiri yang menentukan pilihannya masing-masing , Katanya.
JAKARTA,MHI , Dalam Mengatasi pengamanan Pemilu yang digelar serentak pada 17 April 2019 maka Tni dan Polri beserta Jajarannya bekerja sama dan berkolaborasi dalam Rangka menjamin keamanan masyarakat saat melakukan Pilpres dan Pileg, terkait akan hal itu TNI dan Polripun melakukan persiapan matang dengan menggelar apel berskala besar yg di selenggarakan dibilangan Jalan Expo kemayoran guna menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat diseluruh NKRI sebelum dan setelah pemilu serentak dilaksanakan, (14/04/2019).
Hal tersebut sesuai dengan apa yg di sampaikan Oleh kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono kepada awak media, Bahwa TNI dan Polri menjamin keamanan masyarakat dalam pemilu 2019.
Dalam keterangannya Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, sebanyak 38.000 personel gabungan ditujukan untuk mengamankan pemilu 2019 di Jabodetabak. "Baik itu Polri dan TNI jumlahnya 38.000 personel yang terdiri dari 23.000 personel Polri kemudian 15.000 personel TNI," kata Gatot saat diwawancarai awak media.
Gatot mengatakan, kegiatan TNI dan Polri pada Pemilu 2019 akan ditingkatkan melalui patroli gabungan yang dilakukan siang maupun malam hari di tempat-tempat yang memiliki kerawanan konflik. "Malam hari maupun pada siang hari yang ditempatkan pada tempat-tempat yang memiliki potensi kerawanan tentunya," ujarnya.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, menambahkan, pengamanan Kodam Jaya juga menjangkau wilayah Jawa Barat di tiga kabupaten yakni kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Depok, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan."Selain yang kita berikan kepada pihak Polda Metro ada juga yang sebagian kan ada satu wilayah Kabupaten Tangerang itu yang kita lakukan bersama Polda Banten," katanya.
Acarapun diakhiri Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jayakarta dengan melakukan pelepasan defile kendaraan pengamanan Pemilu 2019 yang kemudian dalam pelepasan itu diiringi oleh anggota Kopassus, Polri, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas) dan lainnya beserta kendaraan masing-masing yang telah dipersiapkan.
KABUPATEN BEKASI,MHI - Limbah beracun atau disebut B3 tidak diperbolehkan untuk diletakan atau dibuang disembarang tempat apalagi untuk dipergunakan hal-hal yang justru dapat merugikan orang banyak, hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2014, Tentang Limbah Beracun dan Berbahaya (5/4).
Namun hal tersebut nampaknya dipandang sebelah mata oleh Pengembang perumahan PT.GG dilahan PT RCP yang diduga melakukan penguruggan tanah untuk perumahan dengan menggunakan limbah mengandung B3 (beracun), kendati hal tersebut telah ada korban terkena imbas dari limbah B3 tersebut.
Warga Kampung Cikarang Jati, Jalan Pasar Beras Desa Kali Jaya, Kecamatan Cikarang Barat Berinisial S, D dan A yang mewakili warga lainnya merasa resah dengan adanya Penguruggan yang dilakukan pengembang yang diduga menggunakan limbah B3 terkait dampak lingkungan yang akan mereka hadapi dikemudian hari, Inikan larinya sudah limbah, sepuluh tahun kemudian air akan tercemar dan kalau sudah tercemar, pasti masyarakat yang ada disekitarnya yang kena imbasnya...dan ini belum apa-apa sudah ada yang tercemar, Ungkapnya kepada awak media (11/3).
Awak mediapun menyambangi Desa Kali Jaya guna mendapatkan keterangan dan penjelasan dari Kepala Desa Kali Jaya Dede namun tidak ada dikantor, Bimaspol Darmawel saat dimintai tanggapannya terkait penguruggan menggunakan limbah B3 oleh awak media mengatakan tidak tahu menahu tentang itu " Kekepala Desa Saja", Katanya.
Pegawai Kecamatan Cikarang Barat berinisial M saat dijumpai diKecamatan (12/3) memberikan keterangan kepada awak media terkait penanggung jawab penguruggan milik oknum TNI berinisial KSM.
Camat Cikarang Barat Dodi saat dihubungi melalui telepon celluler mengatakan akan mengecek terlebih dahulu kepada bawahannya ," Iya saya belum tahu..malah, Ucapnya.
Dinas LH Siapkan Sangsi
Terkait dengan adanya dugaan pengurugan menggunakan limbah B3 untuk perumahan milik Perseroan Terbatas (PT) berinisial RCP yang berada di kampung jati jalan pasar beras Cikarang, desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Kepala Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Arnoko mengatakan kepada awak media bahwa sampai saat ini masih dalam pengawasan pihak Lingkungan Hidup dan dalam pembuatan sangsi.
"Sedang di buat sangsinya, rapat kamis hari Jumat pagi sedang dibuat sangsinya,"ucapnya kepada awak media Senin (01/04/19).
Arnoko juga menjelaskan terkait limbah B3. Limbah B3 itu ada 6 kriteria, mudah meledak, mudah terbakar, kreatif, korosif, infeksi dan satu lagi beracun, contohnya panas, dan gatal kalau dipegang dan mengakibatkan melepuh.
Terkait dengan limbah B3 itu sendiri Arnoko juga menerangkan bahwa limbah B3 itu harus dikelola, pengelolaan itu ada beberapa macam. Ada yang namanya pengangkutan, pengumpulan, penyimpanan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan. "Dan itu semua ada ijin dan tata cara mainnya," terangnya.
Arnoko juga menambahkan terkait dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) itu jadi bukan tidak boleh menggunakan limbah itu untuk pengurugan, akan tetapi dengan cara harus memiliki ijin. "Karena memang hasil kajian di pusat itu dimungkinkan, diperbolehkan untuk pengerasan jalan, pavink block, tetapi dengan cara standar SNI,"tambahnya.
Sedangkan dari pihak PT.RCP itu sendiri yang bertanggung jawab dalam pembangunan proyek perumahan berinisial C menjelaskan kepada awak media bahwa bahan untuk pengurugan berasal dari PT.GG. "Sementara kami juga belum aktif kembali sedang menunggu dari LH untuk prosesnya seperti apa dan keduanya, di Surabaya ini sudah di SNI kan,"imbuhnya.
KABUPATEN BEKASI, MHI - Berdirinya SUTET ( Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi ) milik PT Cikarang Listrindo yang berada didalam lingkungan sekolah SMA 1 Cibitung yang disinyalir amat sangat beresiko tinggi bagi para pengguna sekolah tersebut antara lain tenaga pengajar (Guru) Para pelajar ( Murid) yang melakukan aktifitas belajar dan mengajar setiap hari terhadap efek dan imbas dari radiasi yang ditimbulkan sutet bertegangan tinggi tersebut serta bilamana terjadi insiden robohnya tiang yang sewaktu-waktu berkemungkinan dapat terjadi ( Force Majeure ) (5/4).
Namun pihak sekolah maupun SKPD terkait tidak meresponse secara positif dengan melakukan suatu bentuk tindakan walaupun sebatas Preventive, kendatipun telah banyak diExposse media Massa termasuk disurati berbagai LSM terhubung akan hal itu.
Terkait akan hal tersebut Anggota DPRD dari Partai Gerindrapun angkat bicara saat dijumpai diPosko Pemenangannya dibilangan Jagawana , Desa Sukarukun, Kecamatan Suka Tani (30/3), Bahwa " Hari ini saya baru tahu...dan itupun terkait dengan komisi III..namun yang sangat disesalkan adalah mengenai kinerja daripada SKPD terkait ..contoh tentang lingkungan hidup,penataan ruang terus kemudian tentang aset juga dan kita tidak mengenyampingkan yang lain sebab aset juga berada dibawah pengawasan kita dan inilah kedepannya kita harus lebih maksimal lagi ...kalau memang ada suatu pelanggaran kita harus mencari jalan keluarnya seperti apa...Yang jelas itu sudah tidak nyaman lagi dan tidak real lagi dan itu sudah merupakan suatu pelanggaran,merupakan suatu penghinaan terhadap mutu pendidikan kita...sekarang secara Impossible bagaimana sekolah dan ruangan itu ketusukSUTET!!!...Dengan Sutet itu ada radiasi yang namanya Struum ..apalagi disana itu tingkat voltasenya sangat tinggi..High Voltage.., Jadi tolonglah pemerintah setempat, Bupati dengarkan keluhan suara masyarakat dan SKPD terkait terutama bagian pengawasan..Tolong diSIDAK!!, Tegasnya. (Joggie) MHI