KABUPATEN BEKASI , MHI - Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol layang Jakarta-Cikampek yang mulai dibangun sejak 2017 lalu. Pembangunan infrastruktur tersebut yang direncanakan untuk dapat digunakan pada liburan natal dan tahun baru tersebut dimaksudkan untuk mengurai kemacetan dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Banyak keluhan-keluhan yang masuk kepada saya kalau sudah lewat yang namanya Cikampek-Jakarta atau Jakarta-Cikampek macetnya bisa berjam-jam. Kita harapkan dengan selesainya Jakarta-Cikampek II elevated ini persoalan itu sudah tidak kita dengar lagi," ujar Presiden dalam sambutan peresmian di Kilometer 38, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Kamis, 12 Desember 2019.
Jalan tol layang sepanjang 36,4 kilometer tersebut merupakan jalan tol bertingkat yang dibangun di atas jalan tol Jakarta-Cikampek. Tol layang ini dibangun untuk memisahkan kepadatan kendaraan di jalur perjalanan Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan jalur perjalanan jarak jauh seperti tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan.
Presiden dalam kesempatan tersebut mengapresiasi penyelesaian pembangunan jalan tol layang tersebut. Sebab, pembangunan yang dilakukan di sekitar jalan aktif serta berdekatan dengan proyek pembangunan lintas rel terpadu (LRT) dan kereta cepat tentu menjadi tantangan tersendiri.
"Saya memberikan apresiasi atas selesainya pembangunan jalan tol ini. Saya tahu, prosesnya sangat rumit. Jalan yang ada harus tetap dibuka dan berjalan, di dekatnya ada pembangunan LRT, di dekatnya lagi ada pembangunan kereta cepat sehingga bukan sesuatu yang gampang untuk diselesaikan karena berada di tengah lalu lintas yang sangat padat," kata Presiden.
"Bayangkan ada 200 ribu kendaraan yang lalu-lalang per hari, mondar-mandir sangat padat, dan pembangunannya ada di atasnya. Tapi alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar sehingga kita harapkan ini bisa mengurai kemacetan," imbuhnya.
Gratis diLalui Khusus Pada Natal dan Tahun Baru
Untuk diketahui, dalam waktu dekat jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat tersebut dapat dilalui kendaraan khususnya saat libur perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 secara gratis hingga tahun baru.
"Akan digratiskan sampai nanti tahun baru. Kita harapkan dengan dibukanya silang ini, kemacetan yang setiap hari sudah empat tahun ini kita rasakan, sejak 2016, nanti betul-betul bisa terkurangi dengan baik. Kalau dari hitung-hitungan, bisa mengurangi kemacetan 30 persen," ucapnya.
Hadir dalam peresmian tersebut di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,Bupati Bekasi Eka Supriaatmaja, Wakil Walikota Bekasi Try dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
(Joggie) MHI Sumber : Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
PAPUA, MHI - Menciptakan Para Pemain Volly handal serta menjaga
kesehatan dan Kebugaran Satgas Pamtas Yonif Raider/Bjw, Pos Kotis
Memberikan Pelatihan Olah Raga Bola Volly kepada siswa-siswi SMPN 5 Arso
Pir IV, Kampung Wonorejo, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi
Papua. Senen (09/12).
Pelatihan yang diPimpin oleh Serda
Afdal diantaranya adalah passing bawah maupun atas, servis, smash dan
tehnik lompatan yang baik dan benar.
Saat kegiatan tersebut
berlangsung Serda Afdal memberikan keterangan kepada Awak Media bahwa ,"
Pelatihan yang di berikan agar para siswa-siswi bisa bermain Bola Volly
dengan baik dan benar serta membiasakan untuk bisa menjaga kekompakan
dalam suatu tim,"Ujarnya.
"Bila suatu tim bisa berjalan dengan
kompak, maka permainan yang akan ditampilkan akan baik juga, selain itu
olah raga bermain bola volly akan membuat tubuh tetap sehat, sehingga
dalam kegiatan belajar tetap fit," Imbuhnya Kepada Media Hukum Indonesia
dan Koran Republik.
Dalam kegiatan pelatihan olahraga bola volly
yang diberikan oleh Satgas Raider 300, para siswa-siswi sangat antusias
dan mempunyai motivasi untuk bisa dalam kegiatan ini.
Kepala
sekolah SMPN 5 Arso Dra. Yanti Minaningrum beserta Guru mengucapkan
,"Terima kasih kepada Satgas Raider 300, Pos Kotis yang sudah memberikan
pelatihan Bola Volly kepada siswa-siswi semoga dapat diserap apa yang
telah di latihkan oleh anggota satgas dan tak lupa kepada para Media
yang meliput kegiatan ini," Ucapnya Kepada Awak Media.
KABUPATEN BEKASI, MHI - kegiatan Pembangunan jalan lingkungan yang
dilaksanakan diDesa pantai harapan jaya kp.bulak, RT 01 / RW 011,Kecamatan muara gembong,kabupaten- Bekasi,diDuga sarat dengan
penyimpangan yang dilakukan secara Sistematis, Terstruktur dan Masif
(STM) , hal tersebut terkuak Saat Core drill dilakukan pihak Dinas
terkait dilokasi ,namun didalam implementasinya tidak sesuai dengan
mekanisme yang seharusnya dilaksanakan secara transparan dan accountable
sehingga menimbulkan berbagai dugaan akan adanya korupsi berjamaah yang
dilakukan oleh Dinas terkait, Konsultan dan Pemborong Pekerjaan
Pembangunan JalanLingkungan tersebut, Sabtu 7/11/2019.
Berdasarkan
Pengamatan dan Penelusuran Team Awak Media dilapangan pada (30/11)
ketebalan pengecoran Jalan lingkungan tersebut hanya 8 cm ( Standar RAB
15 cm untuk Jaling) dan belum lama berselang selesai dikerjakan kondisi
jalan lingkungan tersebut sudah mulai retak-retak, kemungkinan hal
tersebut berhubungan dengan mutu beton yang digunakan ditambah lagi
dengan Lubang Core Drill yang terlihat dilokasi sangat beraturan
sehingga terkesan masuk dalam pengaturan yang memang diduga telah
disiapkan sebelumnya dengan Kerja - sama yang baik dan intensif pihak
Dinas terkait. Konsultan dan Pemborong guna melakukan kecurangan.
Terkait
akan hasil pekerjaan tersebut masyarakat setempat protes dengan hasil
pekerjaan Proyek APBD Pemkab Bekasi yang dilakukan oleh pamborong jalan
yang dinilai masyarakat setempat dibuat asal-jadi dan banyak kekurangan
Volume pekerjaannya, Hal tersebut diungkapkan Ketua Rw 011, Sobari
mewakili masyarakat setempat dengan mengatakan kepada Team Awak Media
Bahwa, "
Proyek tersebut tidak ada terpasang papan anggaran, dari keterangan
pemborong tebal volume 15 cm dan lebar 3M dan panjang kurang lebih 250
M, tetapi kenyataan dilapangan berubah menjadi lebar badan jaling 2,5 M
dan tebal volume tidak sesuai dengan yang di core drill, sementara tebal
yang lain tidak sesuai dengan tebal yang hanya 8-12 cm rata-rata, saya
sangat menyayangkan kerjaan ini belum sebulan baru hitungan hari sudah
pecah dan retak, "Ungkapnya.
"Harusnya sebelum di core drill perlu dilaksanakan pemeliharaan,
dikarenakan yang retak belum ada perawatan, pihak core drill kenapa
langsung membor tanpa mempertanyakan hasil kerja apa sudah baik untuk
dipergunakan masyarakat nanti, seingat kejadian yang sama tanpa
mekanisme proyek, selaku warga ada yang menyampaikan, bahwa waktu
Kemaren juga ada, yang coran jaling diujung sana di core drill
dilaksanakan pada jam dua malam lewat, tanpa tidak ada yang tahu izin
pelaksanaan dengan warga setempat, hal itu sangat lah melanggar aturan
tidak sesuai dengan petunjuk teknis, untuk itu pihak dinas terkait perlu
menyikapi dengan memberikan teguran dan sanksi tegas, agar hal ini
tidak menjadi polemik kembali saat waktu adanya proyek-proyek yang lain
berlangsung kedepannya," Jelasnya.
Kemudian Team media mengkomfirmasi pak Nurwahyi selaku kabid permukiman pada
tanggal 5/12/2019, terkait adanya pekerjaan pemborong di desa pantai
Harapan jaya ditanggapi dengan baik dan " meminta Team Awak Media kembali
lagi besok,"ucapnya.
Team Awak Mediapun mendatangi kembali untuk bertemu
Kabid Nurwahyi sesuai arahannya, saat dijumpai sesuai permintaan Kabid,
akan tetapi Nurwahyi tidak mau duduk bersama menjelaskan permasalahan tersebut saat dikomfirmasi
dengan dalih sudah diserahkan kepada pak Bariman selaku PPTK,Katanya.
Saat
Barisman dikomfirmasi guna menjelaskan tentang hasil pekerjaan proyek
Pemkab Bekasi yang dikomplain masyarakat sebagai pekerjaan Asal- jadi
dan mengecewakan itu mengatakan, Berikut petikan wawancara Team Awak
Media dengan Barisman;
Team Awak Media menanyakan terkait saat dilaksnakan core drill, mengapa PPTK tidak
hadir? jawabnya ; karna saya ada acara jadi saya sudah izin ke pimpinan,
tidak ada izin tertulis PPTK saat core drill, hanya ada pengawas dan
consultan sebagai perwakilan, begitu juga Wasdal tidak ada
ditempat.dengan tidak adanya izin tertulis, Katanya.
Team Awak Media menanyakan
kepada PPTK pak Bariman, dengan ada nya penambahan volume tiap rumah
warga jalannya boleh dicor dan indikasi warga membayar pekerjaan proyek
boleh tidak? jawabnya, "Aduh itu nanti saya mau mastiin dulu benar atau
tidaknya seperti itu ,"Ucapnya.
Team Awak Media menanyakan ke PPTK Bariman dengan ketebalan volume coran? PPTK 15
cm sesuai dengan R.A.B, Kalau hanya 8-12 cm, apa itu dibenarkan buat
volume proyek," tidak boleh. " ujarnya.
Team Awak Media menanyakan boleh tidak pak lebar 3 meter di rubah menjadi 2,5
meter, Karena jalan yang di lalui mobil ketika berpapasan dengan motor
tidak dapat di lewati, PPTK Barisman tidak mau jawab, ia intinya begini aja...
saya belum sempat cek kesana ke lapangan sama semua yakni konsultan,
pengawas, Jelasnya.
Team Awak Media menanyakan lagi ke pada PPTK apa boleh pak bescoss di
campur tanah? .. jawab PPTK intinya begini saja, saya belum sempat cek
kelapangan, sebelum di buat B.A, saya akan kelapangan untuk opname dan
bescoss di campur tanah..ya gak boleh harus sesui R,A,B," Terang Barisman pada Team Media.
Team Awak Media menanyakan
lagi apa boleh dalam kegiatan proyek tidak dipasang papan pagu
anggaran... Jawab PPTK tidak boleh harus di pasang, Tegasnya.
Berdasarkan Hasil wawancara Team Awak Media dan PPTK terkait proyek APBD Pemkab Bekasi yang Notabene menggunakan uang rakyat, Diduga kuat sarat akan permainan kotor dan Kolaborasi menyimpang Dinas,Konsultan dan Pemborong.
PUPR dan Tarkim Pemkab Bekasi "Ora Batoka"
Terkait
Permasalahan tersebut Ketua DPC AWI Irwan A, Saat dimintai tanggapannya
oleh Team Awak Media mengatakan.bahwa, " Hal tersebut sebenarnya sudah
merupakan budaya yang mengakar diKabupaten Bekasi..bisa dikatakan Lagu
lama , Gitar Tua , Kecrekan Kerop..Gendang Butut..sebab bagaimana
tidak..walaupun sudah ada yang dijebloskan kepenjara..baik itu Bupati
Neneng Hasanah Yasin beserta kroninya termasuk Jamaluddin selaku Kadin
PUPR yang dicokok dan digelandang masuk kandang Prodeo..masih saja hal
memalukan itu dilakukan bila memang sesuai situasi dan kondisi yang
dilaporkan Team Awak Media...ditambah lagi PUPR sendiri masih memelihara
ASN yang tidak dapat bekerja dengan baik..apalagi Strategis dan
Fungsional yang justru dapat menghambat Perkembangan Kemajuan Pemkab
Bekasi serta merugikan negara dengan menggaji orang-orang yang tidak
Berkompetent dan Komitment didalam menjalankan Tupoksinya, " Papar
Irwan.
" Bila memang hasil temuan dan wawancaranya
seperti itu, PUPR atau Tarkim Pemkab Bekasi kalau orang Bekasi Bilang "
Ora Mudeng" atau " PUPR Pemkab Bekasi " Ora Batoka", Saya juga minta
kepada Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja agar menindak tegas para ASN
dilingkungan PUPR dan Tarkim termasuk Konsultan yang sudah dibayar mahal
oleh pemerintah namun tak bekerja dengan optimal dimana dalam melakukan
Tupoksinya justru menghambat pembangunan dan membuat malu Pemkab Bekasi
pada masyarakat yang merasa kecewa dan Protes atas hasil Kerja Dinas
terkait,Konsultan dan Pemborongnya...., Begitulah Kura-kura," Jelas
Irwan Kepada Team Awak Media.
PAPUA ,MHI -Pelaksanaan rutinitas pemeriksaan kendaraan yang dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw, Pos Wembi yang di pimpin Lettu Inf Maswardi melaksanakan pemeriksaan di jalan trans papua, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua. (06/12).
Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh anggota satgas memeriksa kendaraan roda 4 dengan nomor polisi PA 8949 JA jenis TOYOTA HILUX dan dari hasil pemeriksaan didapat 10 karung berisikan kulit kayu masohi, berat kurang lebih 400 kg. Dengan nama pemilik KW (30), alamat jln. Pasis sentani, pekerjaan petani.
"Dengan didapatnya kulit kayu masohi oleh anggota satgas, kemudian anggota satgas melaksanakan pemeriksaan kelengkapan surat-surat atau dokumen resmi kulit kayu masohi tersebut yang ternyata tidak dapat ditunjukkan oleh pemilik barang tersebut," Ungkap Lettu Inf Maswardi kepada Awak Media dilokasi penangkapan. Menumbuhkan Efek Jera
Dansatgas Raider 300/Bjw Letkol Inf Ary Sutrisno S.I.P mengungkapkan kepada Media Hukum Indonesia dan Koran Republik bahwa " Kami akan terus melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap jajaran Satgas Raider 300 secara acak terhadap pos-pos yang tergelar di kabupaten keerom, agar dapat meminimalisir barang-barang terlarang atau barang yang tanpa dokumen resmi dari pemerintah setempat," Tegasnya.
"Tindakan awal yang dilakukan kami dengan melaksanakan penahanan terhadap barang bukti tersebut lalu kemudian melaporkan ke komando atas, Hal tersebut rutinitas kami lakukan agar menumbuhkan efek jera terhadap oknum-oknum yang sering membawa barang-barang ilegal," Imbuhnya.
Dengan rutinnya pemeriksaan yang di lakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw, Pos Wembi dapat meminimalisir dan mencegah barang-barang terlarang dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
JAKARTA, MHI - Kekuatan Jaringan Media, Kekompakan, Kesolidan dan
instruksi "satu komando" yang dibangun oleh Organisasi Forum Pers
Independent Indonesia (FPII) menjadi modal besar yang tidak bisa
dianggap sepele. Bahkan, Organisasi Pers FPII yang akan berumur 4 tahun
semakin diperhitungkan baik oleh teman-teman Organisasi Pers lainnya
maupun oleh Dewan Pers,(6/12/2019).
Pasalnya, walaupun
dianggap Dewan Pers sebagai Organisasi dan media Ilegal atau abal-abal
karena tidak menjadi konstituen Dewan Pers, FPII terus mengembangkan
sayapnya.
Dalam minggu ini saja dua Kepengurusan tingkat
Provinsi, Lampung dan Sulawesi Tengah (Sulteng) dan puluhan Kordinator
Wilayah (Korwil) Kota/Kabupaten dikukuhkan.
Selebaran Dewan Pers
yang meminta Pejabat Daerah untuk tidak bekerjasama dengan media-media
yang tidak menjadi konstituen Dewan Pers dianggap ilegal tidak digubris
Pejabat Pemda.
Buktinya, setiap Pelantikan/Pengukuhan baik
tingkat Provinsi, Kota maupun Kabupaten FPII justru mendapat apresiasi
yang tinggi dari Pejabat Daerah setempat.
Paling anyar adalah
pada saat Pelantikan Pengurus FPII Prov. Sulteng dan Pengurus enam
Kota/Kabupaten se-Sulteng dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Sulteng,
Ketua DPRD Kota Palu, Wakil Walikota Kota Palu, Kepala Dinas Pariwisata
Kota Palu, Perwakilan BPKP, Perwakilan Kejaksaan Negeri, Ketua Kadin
Kota Palu, Wakapolres Kota Palu dan stakholder lainnya.
Bahkan,
dalam sambutannya, Kepala Dinas Kominfo Prov. Sulteng, Farida Lamarauna
sangat mengapresiasi kehadiran FPII di Sulteng. Ia juga mempesilahkan
FPII untuk datang ke Dinas Kominfo." Pintu Dinas Kominfo terbuka untuk
FPII, " katanya usai membacakan sambutan tertulis dari Gubernur Sulteng.
Tidak
hanya Farida, Wakil Walikota Kota Palu, Sigit Purnomo Said (Pasha Ungu)
membuka pintu kantornya bila FPII datang bersilahturami dan diskusi.
"
Media berperan penting dalam sektor apapun. Termasuk jaringan media
yang tergabung di FPII punya peranan penting kedepannya untuk menuju
Sulteng Bangkit, " ungkap Pasha Ungu saat Pelantikan Pengurus FPII
Sulteng di Tanaris Cafe Palu, Selasa, (03/12).
Ia juga mengajak
stakholder lainnya untuk tidak alergi dengan Wartawan. Dan kepada
wartawan yang bergabung dibawah naungan FPII, Sigit Purnomo Said
berpesan agar dalam bekerja menyajikan berita-berita yang faktual,
menghindari berita-berita yang sumbernya tidak jelas (hoax).
SK Kemenkumham Dianggap Ilegal Oleh Dewan Pers
Sementara
itu, Ketua Presidium FPII, Kasihhati dalam sambutannya meminta kepada
jajaran FPII baik tingkat Provinsi, Kota/Kabupaten di Sulteng agar ikut
berpartisipasi, bekerjasama dengan Pemda dan stakeholder lainnya
bersama-sama menuju Sulteng Bangkit .
" Kita sebagai Kontrol
Sosial, bekerjalah secara profesional. Kedepankan Kode Etik Jurnalistik,
UU PERS No. 40 thn. 1999. dalam bentuk sosial, bantu masyarakat, bantu
Pemerintah Daerah, jangan hanya mengontrol doang tapi melupakan
sosialnya, " ungkapnya.
Dihadapan para Pejabat Pemda, Kasihhati
mempertanyakan apakah media yang sudah berbadan hukum namun tidak
menjadi konstituen Dewan Pers dianggap ilegal?
" Dengan demikian
Kemenkumham yang mengeluarkan Badan Hukum Media secara tidak langsung
dianggap ilegal oleh Dewan Pers, " jelas Kasihhati.
Ia juga
menduga arahan yang di keluarkan Dewan Pers ke Pejabat Daerah untuk
tidak melakukan kerjasama dengan media yang bukan konstituennya, hanya
untuk menguasai belanja iklan di daerah.
." Kehadiran
beliau-beliau ini (Pejabat Daerah-red) sebagai langkah awal FPII di
Sulteng agar dapat berkontribusi membantu Pemda. Dan yang terpenting,
membuktikan bahwa Organisasi FPII dan Jariingan media yang tergabung di
dalamnya diterima dengan baik walaupun bukan konstituen Dewan Pers,"
jelasnya
Wanita yang dipanggil dengan sebutan Bunda ini
mengharapkan seluruh Pejabat Pemda di Indonesia tidak mengkotak-kotakkan
media antara non konstituen dan konstituen Dewan Pers,
apalagi sampai mengeluarkan Perda hanya melakukan kerjasama dengan konstituen Dewan Pers.
"
Ini akan berakibat kompleks. Penggaguran, kehidupan sosial dan bahkan
akan meningkatkan angka kriminalitas di daerah tersebut. Untuk itu Pemda
harus jeli dan tidak asal menerima saja surat edaran Dewan Pers yang
bukan Lembaga Negara ini, " imbaunya.
Dengan tema memantapkan
peran pers dan jaringan media pers bersama-sama memberikan kontribusi
untuk Sulteng Bangkit, prosesi pengukuhan, pemberiaan Pataka, pemberian
SK kepengurusan dilakukan oleh Ketua Presidium yang didampingi Seknas
FPII kepada Jajaran Pengurus FPII Setwil Sulteng yang di Ketuai Irfan
Pontoh. Dilanjutkan dengan Prosesi Pengukuhan Enam Kota/Kabupaten
se-Sulteng yang dilakukan oleh Ketua Setwil Sulteng didampingi Ketua
Presidium dan Seknas FPII.
Anggota Paskibraka yang membawa
bendera Merah Putih, bendera Pataka Setwil dan Korwil menambah hikmad
dan sakralnya prosesi yang dihadiri sekitar 200 org tamu undangan ini.
PAPUA ,MHI - Dalam Kegiatan kali ini Satgas Yonif Raider 300/Bjw, Pos Arso 13 Dibawak Pimpinan Sersant Dadan Melaksanakan pembuatan pondasi rumah warga bertempat di Kampung Naramben, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Senen (02/12).
Kegiatan Membantu masyarakat dalam pembuatan pondasi rumah salah satu milik masyarakat Kampung Naramben, kegiatan tersebut didasari oleh kerja sama yang baik antara Personel Pos Arso 13 Satgas Yonif Raider 300 dengan masyarakat Kampung Naramben.
Kegiatan yang dilakukan adalah salah satu bentuk kepedulian Pos Arso 13 terhadap masyarakat Kampung Naramben, dalam membangun rumah layak huni karena di Kampung Naramben sendiri masih banyak rumah yang kurang layak huni.
Wujudkan Kemanunggalan TNI Dengan Gotong-Royong
Dansatgas Yonif Raider 300/Bjw, Letkol Inf Ary Sutrisno S.I.P mengatakan kepada Media Hukum Indonesia dan Koran Republik bahwa ,"Kami akan terus membantu dan mewujudkan rumah layak huni di daerah kampung binaan, khususnya di Kampung Naramben dengan masyarakat secara bergotong royong karena dengan kegiatan itu kita bisa mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat dan juga mempertahankan budaya gotong-royong masyarakat setempat, selain melaksanakan tugas pokok dalam keamanan, Satgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw, juga ikut membantu dalam meningkatkan kesejahteraan warga Kampung Naramben," Tegasnya.
Bapak Yemi dan masyarakat setempat mengungkapkan pada Awak Media dengan mengatakan ," Kami sangat berterima kasih dengan hadirnya Satgas Yonif Raider 300/Bjw, yang selalu bisa membantu kesulitan masyarakat dan selalu bisa dekat dengan masyarakat di daerah perbatasan, juga para Media yang meliput kegiatan ini, " Ungkap mereka.
KABUPATEN BEKASI, MHI - Permasalahan sampah diKabupaten Bekasi
sudah bukan lagi menjadi sesuatu hal yang baru, terutama pada
sungai-sungai maupun Kali diseluruh wilayah yang dilaluinya dimana
kerap-kali menimbulkan dampak nyata bagi para penghuni sekitar bantaran
kali tersebut sehingga menimbulkan berbagai protes yang dilakukan
masyarakat pada kinerja Pemerintah Daerah beserta Steikholder terkait
Tugas dan Fungsinya.
Salah satunya ada diKali
Uyut wilayah perbatasan perumahan pondok tanah mas dan perumahan
kartika wanasari dimana situasi wilayah sekitar dinilai masyarakat
setempat sangat menggangu dikarenakan terjadinya penyumbatan aliran
sungai yang menyebabkan terhentinya air mengalir akibat timbunan sampah
sehingga pada waktu
musim penghujan hampir setiap tahun menjadi tempat kubangan air dan
menimbulkan Banjir yang meluap kesegenap pemukiman warga diwilayah
tersebut.
"Para tokoh masyarakat setempat beserta para
aktivis pemerhati lingkungan kerap kali melakukan koresponden kepada
Pemda Kabupaten Bekasi guna meminta bantuannya untuk mengatasi persoalan
yang tengah mereka hadapi namun tak pernah digubris dan baru kali ini
mulai direspon ," Hal tersebut berdasarkan pengakuan dari masyarakat
setempat , Rahmat,Yusuf dan Rahayu saat sidak tinjau lokasi Team Komisi 3
DPRD dan Camat Cibitung pada 2/12/2019.
Team Komisi 3
DPRD Kabupaten Bekasi yang dimotori oleh H Kardin didampingi Muspida dan
Camat Cibitung yang baru Joko Sudjatmiko beserta Muspika , Lurah Sarkum
beserta Rt maupun Rw setempat terjun kelapangan guna mengatasi dan
memecahkan permasalahan yang sudah bertahun-tahun tidak terselesaikan.
Dalam
Keterangannya amat Cibitung yang baru pada Media Hukum Indonesia dan
Koran Republik usai Ceremonial mengatakan," kita akan terus mendorong atau membantu
mengatasi permasalahan yang ada
diPerumahan Wanasari khususnya pada sungai Kali Uyut yang akan kita
ajukan
pertama untuk segera menormalisasi untuk membuka aliran air agar bisa
mengalir dan mencegah terjadinya banjir yang ada di perumahan kartika
wanasari.. itu juga dengan kesepakatan masarakat agar nanti bila pihak
pemerintah daerah akan menjalani program normalisasi sungai.. diminta
agar
masarakat yang ada di pinggiran sungai bisa di ajak kerja-sama sehingga
tidak ada
yang merasa di rugikan dan masarakat yang menjadi steikholder bisa
membantu juga meyakini masarakatsekitar... bila nanti pihak pemerintah
daerah akan
merealisasikan pembangunan normalisasi pengairan Sungai Kali Uyut,"
Pungkasnya.