HTML

HTML

Rabu, 15 Juli 2020

Ketua Ranting PDIP Tambun-Utara : Ibu Megawati Tolong Perduli Dan Perhatikan Kami !


KABUPATEN BEKASI, MHI - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996. Dampak politik dari peristiwa ini adalah tampilnya Megawati Soekarnoputri
di kancah perpolitikan nasional. Walaupun sebelum peristiwa ini Megawati tercatat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia dan anggota Komisi I DPR dan kemudian Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999,(14/7/2020).

Sementara sebuah Partai Politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan umum. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Bisa juga di definisikan, perkumpulan (segolongan orang-orang) yang seazaz, sehaluan, setujuan di bidang politik. Baik yang berdasarkan partai kader atau struktur kepartaian yang dimonopoli oleh sekelompok anggota partai yang terkemuka. Atau bisa juga berdasarkan partai massa, yaitu partai politik yang mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan jumlah anggotanya. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

Namun apa jadinya bila para kader pendukung partai tersebut merasa kecewa dengan kepedulian dan perhatian dari DPP ( Dewan Pimpinan Pusat ), DPD ( Dewan Pimpinan Daerah ) dan DPC ( Dewan Pimpinan Cabang )nya terhadap ranting-ranting yang diciptakannya untuk meraih banyak para simpatisan dan pendukung guna mendulang banyak suara dalam Pemilu, dinilai mereka tidak ada sama sekali.

Hal tersebut didapati manakala sang ketua ranting Kecamatan Tambun Utara ,Kabupaten bekasi, mengundang Awak Media untuk hadir dikediamannya di bilangan Kampung Karang Mulya, Desa Satria Jaya pada (13/7/2020) siang, Muladi Ujang namanya, laki-laki lebih dari separuh baya tersebut sudah 20 tahun berkiprah dalam dunia politik dan bergabung di PDIP semasa masih bernama PDI sebagai Satgas PDI di Solo.

Dalam pengungkapannya pada Awak Media, Muladi Ujang (selaku Ketua Ranting Kecamatan Tambun-Utara) merasa kecewa kepada DPP, DPD dan DPC PDIPerjuangan yang dinilainya kurang dan bahkan nyaris tidak ada kepeduliannya terhadap para pengurus ranting se-Kabupaten Bekasi, baik disaat sebelum Virus Covid-19 melanda terjadi bahkan sampai pada saat Covid-19 terjadipun (saat ini).

" Saya merasa kecewa sebagai pengurus ranting..pengurus ranting Desa Karang Satria..saya sebagai ketua pengurus ranting..kenapa bantuan Covid-19 ini kok yang dari partai tidak merata sampai simpatisan gitu..yang dari DPC kemaren yang dapet cuma pengurus-pengurus aja gitu..jadi saya agak kecewa gitu..memang dapet cuma dari Desa bukan dari partai padahal semua data diambil untuk menyetorkan ke-partai..ke-DPC..tapi sampai sekarang engga dapet yang dapet..ketua DPCnya pak Leman..cuma yang bawa waktu itu bendahara PAC yang katanya dikumpulkan untuk diajukan..untuk bantuan Covid-19 ini..untuk simpatisan dan semua pengurus PDIP ini..tapi kenyataannya begitu turun itu..data semua itu tidak sesuai..yang dapet itu cuma pengurus-pengurus aja..jadi tidak merata sama sekali..jadi saya kecewa,"Ungkap Muladi Ujang.

Tidak Ada Kepedulian Partai Terhadap Ranting

 
Terkait kepedulian Pusat, Daerah dan Cabang terhadap Ranting sebelum Virus Covid-19 melandapun Muladi Ujang menilai tidak adanya kepedulian dan perhatiannya.

" Saya sebagai Ketua ranting..saya itu termasuk pengurus Ketua Ranting tapi dari partai itu belum pernah dapet apa-apa..kalau bantuan Covid cuma kemaren aja paketan itu..untuk yang hari-hari biasa tahun-tahun dulu juga gak dapet apa-apa sebagai ketua ranting itu..pengurus ranting itu dapet apa kek..sedangkan Lebaran atau THR sudah tiga tahun ini tidak dapet apa-apa dari partai..padahal ada kebijakan partai untuk ranting-ranting..padahal ranting itu paling capek..karna ranting ini punya simpatisan dibawah sedangkan PAC itu hanya memerintahkan ranting..kalau ada apa-apa perintahkan keranting..tapi ranting itu belum pernah diperhatikan apa-apa... untuk keperluan ranting itu engga pernah diperhatikan..kebijakan dari partai itu engga ada sama sekali," Tegas Ketua Ranting DPC PDIP Kabupaten Bekasi.

Terkait Kepedulian Partai PDIP terhadap kesosialan terhadap pengurus dan masyarakat diKabupaten Bekasi Ketua Ranting PDIP Tambun-Utara, Muladi Ujang menyatakan bahwa," Karena saya sebagai Ketua ranting disini..kemaren itu ada saya bantu sosial terhadap anak-anak cacat itu..Kenyataannya saya sebagai pendamping anak-anak cacat se-Kecamatan Tambun-Utara..tapi waktu ini.. dua tahun ini dana dari Kementerian itu engga turun untuk anak-anak cacat...saya sudah minta bantuan melalui Whatsapp ke bu Rieke (Rieke Diah Pitaloka-Red)..waktu itu bu Rieke sudah janji mau membantu waktu di Rawa Kalong itu..tapi kenyataannya sampai sekarangpun engga direspon..kemaren di DPC saya minta tolong ke anak buahnya pak Sukur (Sukur H Nababan-Red)dan sampai sekarang juga..engga ada respon sama sekali..saya minta ..saya sebagai pengurus partai..ya untuk diperhatikanlah..masalah-masalah seperti ini..yang kecil-kecil ini..,"Tegasnya.

Harapannya Ketua Ranting PDIP Tambun-Utara, Muladi Ujang pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri terkait Polemik berkepanjangan diInternal Partai PDIPerjuangan khususnya wilayah Kabupaten Bekasi, Tambun-Utara.

" Kepada ibu Megawati Ketua Umum..saya minta supaya termasuk saya sebagai pengurus ranting Kabupaten Bekasi..supaya betul-betul dikontrol kebawah untuk diperhatikan..rantingpun dari dulu belum pernah dapat bantuan apapun dari DPP kepada ranting itu belum pernah sama sekali..karena saya ini sebagai pengurus ranting empat periode..dijawapun sebelum dijakarta..masih bujanganpun saya sudah jadi Satgas PDIP didaerah Boyolali dan sampai sekarang tetep konsisten..tetep PDIP..tapi dengan realita seperti ini saya sangat kecewa karena sama sekali tidak ada perhatian terhadap Ketua ranting..Ketua ranting disini tuh semua pada ngeluh engga ada apa-apa dari Partai atau kebijakan Partai..ini seluruh Ketua ranting di Kabupaten Bekasi..mohon agar diperhatikan di Kabupaten Bekasi itu agak diKontrol..barangkali ibu Mega ada anak buahnya yang ini..saya bukan memerintah..saya mohon maaf ..ini hanya keluhan saja sebagai ranting disini..sampai ( Seraya terbatuk-batuk) puluhan tahun kok engga parnah ada perhatian sama sekali dari Partai," Pungkasnya menutup wawancara.

(Joggie) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA




Selasa, 14 Juli 2020

SMSI Launching Newsroom Siberindo.co, Indonesia Today dan Cyber Indonesia Network di Bandung


BANDUNG , MHI - Pasca resmi menjadi Konstituen Dewan Pers, pengurus pusat Serikat Media Siber Indonesia membentuk News Room yang berisikan seluruh anggota SMSI. Newsroom ini dinamakan Siberindo.co, Indonesia Today dan Cyber Indonesia Network.

Di wilayah Provinsi Jawa Barat, pembentukkan Newsroom tersebut disosialisasikan pengurus SMSI Jawa Barat dengan mengundang seluruh perwakilan SMSI perwakilan Kabupaten dan Kota di sekretariat SMSI Jawa Barat, jalan Jendral Ahmad Yani No.262, Kacapiring, Batununggal, Kota Bandung, Senin (13/07/2020).

Hadir dalam sosialisasi newsroom tersebut yakni Ketua SMSI Jawa Barat, Hardiyansyah, sekretaris Ahmad Syukri, bendahara Kustandi, bidang organisasi Tatan dan sejumlah pengurus SMSI Jawa Barat lainnya.

Mewakili SMSI Bekasi Raya dihadiri langsung ketua SMSI Doni Ardon bersama pengurus lainnya, yakni Taufik Suprapto, Ida Mulyani dan Denis Sanigia.

Adapun perwakilan lainnya yakni Enhartono dari Karawang, Rahmat dari Bandung Barat, lalu perwakilan Kota Bandung, Cirebon dan Bogor.

Ketua SMSI Jawa Barat, Hardiyansyah mengatakan, "Newsroom yang dibangun ini diharapkan menjadi sentral produk berita online, baik naskah dan video dari para anggotanya di berbagai daerah di Indonesia,"Jelasnya penuh semangat.

Lanjut Hardiyansyah , " Di ruang berita tersebut, para editor akan bekerja bersama mengolah ribuan produk berita yang diterima dari seluruh media online di Indonesia yang menjadi anggota SMSI ...Sehingga mutu produk berita yang baik dari berbagai daerah tadi bisa dimanfaatkan juga oleh anggota SMSI untuk dipublikasikan ke masyarakat luas, Paparnya

Hardiyansyah  menambahkan bahwa," Selain menyiapkan Newsroom, SMSI juga telah mempersiapkan beberapa kanal-kanal siber berita yang akan diluncurkan," Imbuhnya.

"Jawa Barat diberikan kanal khusus dan kita sudah mempersiapkan sejumlah editor untuk menampung pemberitaan dari teman teman anggota SMSI yang berada di wilayah Jawa Barat," Kata Sekretaris SMSI Jawa Barat, Ahmad Syukri menambahkan.

"Newsroom," terang lelaki yang biasa dipanggil Ari ini," Adalah milik kita bersama sehingga kepemilikan sahamnya merupakan seluruh anggota SMSI yang tergabung."

"Keberadaan Newsroom juga diharapkan dapat mengefektifkan sumber daya manusia yang ada. Terlebih, bagi pemilik media siber sudah tentu akan sangat terbantu dalam peningkatan kualitas konten sesuai segmentasi media siber di daerah,"Tutup Ari.

Sambut Baik Pembentukan Newsroom


Usai rapat sosialisasi tersebut, ketua SMSI Bekasi Raya Doni Ardon menyambut baik pembentukan Newsroom yang digagas Ketua Umum SMSI Firdaus.

"Saya menilai Newsroom kali ini lebih spesifik dari newsroom yang telah ada dan pernah digagas sebelumnya," Terang Doni Ardon.

"Selain berisikan hanya anggota SMSI, Newsroom kali ini memberi kewenangan bagi anggota untuk langsung mempublikasikan hasil liputannya. Sedangkan tugas redaktur hanya memantau dan memberi masukan, termasuk fokus memikirkan konsep media berkaitan dengan animo masyarakat terhadap informasi," Ujar Doni Ardon.

"Misalkan dengan anggota 600 perusahaan, masing-masing perusahaan mengirimkan 3 berita setiap harinya..., Maka nanti akan ada 1.200 berita setiap harinya yang bisa dibagikan diantara anggota SMSI".

"Semoga kita (SMSI-red) dapat memberikan edukasi kepada media-media di Indonesia, khususnya di Kabupaten dan Kota Bekasi melalui SMSI Perwakilan Bekasi Raya," Pungkas Doni Ardon penuh harap.

(Armagedon) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Karhutlah di Pelalawan, Masyarakat Minta Tindakan Tegas Presiden


RIAU,PELALAWAN, MHI -Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Pelalawan kembali terjadi ditengah pandemi Covid-19. Puluhan hektar lahan gambut yang terbakar diduga kuat berada di areal konsesi PT Arara Abadi anak perusahaan PT Indah Kiat, (13/7/2020).

Terkait  kejadian Kebakaran Hutan Dan Lahan ( Karhutla) yang berada di konsesi PT Arara Abdi , pada Ahad (28/6/2020) yang lalu, Entah siapa yang bertanggung jawab atas kebakara hutan dan lahan gambut dikonsesi PT. Arara Abadi Tersebut, sampai saat ini belum ada penindakan dan kepastian hukumnya.

Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) Made Ali.S.H Rabu 08/07/2020, ketika dimintai tanggapan terkait kebakaran Hutan dan lahan gambut di Konsesi PT Arara Abadi anak dari PT Sinar mas,

"Minggu depan kami akan buat laporan ke Gakum LHK, Polda Riau dan Ke Mabes Polri, karena Tim sudah Turun, sejauh mata mata memandang  dilihat ada sekitar 20 hektar yang terbakar tetapi bisa jadi lebih detilnya kita lihat dari Satellite hasil dari Tim yang sudah turun dilapangan", Jelas Made Ali.


Lanjutnya, " Pada tahun 2019 Gahum LHK ada menyegel 11 perusahaan termasuk PT Arara Abadi dan Presiden sudah memerintahkan Kapolri melakukan Penegakan Hukum terkait Kahutla, tidak ada pandang bulu untuk perindipidu maupun korperasi," Terangnya.

Kalau PT Arara Abadi tidak segera dipolice line dan dijadikan tersangka oleh Polda Riau ini akan jadi bumerang bagi Polda Riau, bisa - bisa  kapolri akan mencopot dan mengganti Kapolda Riau." Pungkas Made Ali.

Peristiwa Bermula

Sebelumnya pada awal peristiwa, Kepala Desa Merbau Edi Maskur ketika dikomfirmasi awak media ditempat kejadian kebakaran tersebut, pada selasa 30 juni 2020 menjelaskan dan mengungkapkan bahwa ," Kebakaran lahan tersebut tarjadi mulai hari minggu siang sekitar pukul 11. Wib, 300 hektar lahan yang dibuka oleh PT Arara Abadi digunakan untuk tanaman kehidupan masyarakat dan sekarang yang telah selasai dibuka 80 hektar dan lahan yang terbakar diperkirakan dibawah 8 hektar," Ungkapnya.

Lanjutnya ," Sebelumnya kondisi lahan tersebut hutan gambut yang masuk kosesi PT Arara Abadi," Katanya.
Ditanyai terkait siapa yang bertanggung jawab atas kejadian  kebakaran hutan gambut tersebut," Tentunya PT Arara Abadi yang membuka yang mengelola lahan ganbut tersebut yang bertanggung jawab, Saya berharap kejadian kebakaran lahan gambut ini jangan menjadi persoalan hukum" Jelas kades Merbau Edi Maskur kepada Awak Media.


Sebelumnya kunjungan Presiden Joko Widodo ke Desa Merbau Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan Riau untuk meninjau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada selasa (17/09/2019), kepala Desa Merbau Edi Maskur Ketika dikomfirmasi melalui Via Telpon jumat 3 juli 2020 terkait perihal lokasi karhutla yang terjadi di Konsesi milik  PT.Arara Abadi, " lokasi Karhutla yang terjadi dikonsesi milik PT.Arara Abadi di tahun 2020 ini dengan lokasi karhutla yang terjadi di 2019 tidak sama lokasinya, cuma berjarak 4 kilo meter namun masih dalam wilayah kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan Riau" Terangnya.

Ditanya apakah sudah ada informasi Presiden Joko Widodo akan berkunjung kembali untuk melihat Karhutla didesa Merbau di areal konsesi milik PT. Arra Abadi, " Sampai saat ini belum ada imformasi yang saya terima terkait presiden Joko Widodo akan berkunjung untuk melihat kebakaran hutan dan lahan milik Konsesi PT.Arara Abadi diwialayah Desa Merbau" Jelas Edi Maskur Kades Merbau.

Terkait penjelasan kepala Desa Merbau, PT Arara Abadi membuka lahan Gambut 300 hektar dan telah selesai 80 hektar,Diduga PT Arara Abadi tidak mematuhi Standard Operational Procedure, pencegahan kahutla dan lalai dalam tugas dan kewajibannya, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor : P.32/Menlhk/Setjen/ Kum.1/3/2016, tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan sehingga mengakibatkan puluhan hektar lahan gambut hangus terbakar.

Dari penelusuran Awak Media selasa 30 juni 2020 dilapangan ditempat terjadinya kebakaran Hutan Gambut yang dibuka PT Ara Abadi, tampak jelas tidak adanya menara pantau api yang masuk dalam salah satu SOP pencegahan kahutla, Sedangkan menurut standar operational procedure pencegahan  Kahutla, seharusnya pihak PT Arara Abadi  wajib mendirikan satu atau lebih Menara pemantau api ditempat terjadinya kahutla tersebut  mengingat lahan yang dibuka adalah gambut kering, manakala situasi memasuki musim kemarau seperti saat ini.

Titik Api Ada di Dua Tempat

Satu pekan peristiwa terjadi kebakaran (Karhutlah) hutan dan lahan gambut milik Konsesi PT Arara Abadi masih juga dilakukan pendinginan dan Tetap dalam pantauan Tim gabungan TNI dan Polri, BPBD, Disbunak Pelalawan bersama team Manggala Agni, RPK PT Arara Abadi,

Kebakaran areal konsesi PT Arara Abadi anak perusahaan PT Indah Kiat. diketahui berada di Desa Merbau kecamatan Bunut berbatasan dengan Desa Pangkalan Terap kecamatan Teluk Meranti .

Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko SIK melalui Paur Humas Polres Pelalawan Iptu Edy Haryanto.SH ketika dikomfirmasi melalui via telpon Minggu 5 juli 2020 menjelaskan," Saat ini titik api telah berhasil dipadamkan dan tim tetap melakukan pendingan dan pantauan ditempat kejadian kahutla tersebut," Ujar Kapolres.

"Kalau untuk Wilayah Hukum Polres pelawan.. titik api ada dua tempat di Desa Merbau dan kuala Terusan, yang pertama di Desa Merbau dan disusul kebakaran di kuala Terusan, sampai saat ini api sudah berhasil dipadamkan dan Tim Dilapangan tetap melakukan pemantauan didaerah tersebut untuk mencegah api hidup kembali." Jelas Paur Humas Polres Pelalawan Iptu Edy Haryanto.SH.

Ada Kejelasan Tindakan Hukum


Senin 06/07/2020, Anggota DPRD pelalawan ketua praksi Golkar anggota komisi ll , Baharuddin. SH  diruang kerjanya, ketika dimintai tanggapannya  terkait kebakaran hutan dan lahan gambut dikonsesi PT.Arara Abadi seminggu yang lalu, pada (28/06/2020),

"Kita minta secepat aparat penyidik untuk segera melakukan penyelidikan kalau bisa ketingkat Polda sampai ketingkat Polri karena semua perusahaan itu sama di mata hukum dan agar tidak masyarakat berasumsi lain" Tegas Baharuddin, ( 6/7/2020).

Lanjut Bahar," Kebakaran yang terjadi di Desa Merbau, Kecamatan Bunut berbatasan dengan Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau itu, diduga ada unsur kesengajaan, hal itu berdasarkan fakta lapangan yang kita lihat."Tukisnya.

"Kita berharap, agar penegakkan hukum bisa satu persamaan baik dari korporasi atau perusahaan maupun masyarakat yang melanggar hukum yang menjadi atensi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini," Kata Baharuddin.

Baharuddin menambahkan," Jadi diharapkan ada kejelasan tindakan hukum bagi setiap perusahaan yang tidak bisa mengamankan lahannya, terkait kebakaran di Konsesi PT Arara Abadi ini bukan yang pertama kali tahun kemarin ditempat yang sama juga pernah terjadi," Imbuhnya.

Meminta Tindakan Tegas Presiden


Sementara Aliansi Aktivis Menuntut Keadilan (AAMK) menuntut komitmen kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan konsesi PT. Arara Abadi, Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Pasalnya, rakyat melalui Aliansi menuntut komitmen Presiden Republik Indonesia, H.Ir.Joko Widodo untuk menuntaskan permasalahan kebakaran hutan dan lahan di negeri ini.

"Sebab di berbagai kunjungan Presiden di daerah-daerah di Indonesia, bahkan Presiden Republik sempat turun langsung pada hari selasa, 17 Juni 2019 lalu, Presiden menyampaikan akan menindak tegas permasalahan karhutla dengan mengintruksikan seluruh jajaran yang terkait untuk tidak pandang buluh dalam menegakan hukum bagi korporasi yang lahan kosesinya terbakar. Selain itu, Presiden Republik Indonesia akan mencopot jabatan bagi jajaran terkait lalai dan tidak tuntas dalam menindak tegas permasalahan karhutla," Terang Koordinator Aliansi, Tauhid Marifatullah S.IP, Rabu (8/7/2020) di Sekretariat KAMMI Kabupaten Pelalawan.

“Kami menagih janji dan komitmen bapak Presiden Republik Indonesia H.Ir. Joko Widodo. Tentunya, kami berharap bapak Presiden untuk dapat menindak tegas korporasi tersebut untuk di hukum tegas sesuai penyampaian dan komitmen bapak Presiden, serta copot jajaran yang bapak tugaskan karena telah lalai dan tidak berhasil dalam upaya pencegahan maupun penyelesaian Karhutla di Negeri ini,” Tegasnya.

Lanjut Tauhid, "Adapun tuntutan Aliansi meminta kepada Presiden Republik Indonesia, H. Ir. Joko Widodo yaitu; (1). Cabut izin konsesi PT. Arara Abadi karena berdampak merugikan lingkungan dan masyarakat. (2). Copot jabatan jajaran petugas yang bapak tugaskan untuk upaya penyelesaian dan pencegahan Karhutla karena telah lalai dan gagal dalam bertugas,"Jelasnya.

Sambung Tauhid," Surat yang akan dilayangkan ke Istana Negara atau kantor Staf Presiden dengan tembusan Mabes Polri dan Kementerian LHK Republik Indonesia..untuk mekanisme pengiriman surat...saya bersama Aliansi akan mengirim melalui Kantor Pos dan tindak lanjutnya akan meminta koordinator aliansi yang berada di pusat memantau langsung surat yang di layangkan,"Tegasnya.

“Kita berharap, surat ini sampai langsung di tangan bapak Presiden, H.Ir. Joko Widodo. Semoga hukum dapat menjadi panglima tertinggi di negeri ini tanpa pandang buluh,”Pungkas Tauhid.

(Heri/Jumri/Jg) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Senin, 13 Juli 2020

Penderita Sindrom Steven Jhonson Mendapat Bantuan Dari Kapolda Sumut


SUMUT, LANGKAT, MHI - Kapolres Langkat AKBP Edi S. Sinulingg, memberi bantuan dari Kapolda Sumut kepada salah seorang warga di Lingkungan II Pipa Dua Kelurahan Pangkalan Batu Kecamatan Berandan Barat bernama Nano (27) yang menderita penyakit Sindrom Steven Jhonson.

Didampingi Kapolsek P. Berandan AKP P.S. Simbolon, SH, Kanit Intel Polsek Pkl. Berandan Iptu Rajendra Kusuma, Kepala Lingkungan II Pipa Dua Kelurahan Pangkalan Batu Irwansyah serta Bhabinkamtibmas Kelurahan Pangkalan Batu Bripka Heru Suriawan, AKBP Edi menjenguk langsung Nano kerumahnya, Sabtu (11/07)

AKBP Edi juga mendatangkan tim medis yang dipimpin KAUR Kes. Polres Langkat dr. Lesly Br. Sitorus serta petugas Polides Kelurahan Pangkalan Batu Ety Suherni untuk memeriksa kondisi penyakit yang dialami Nano saat ini.


Pria yang sehari-harinya berdagang kerupuk asongan ini telah menderita penyakit tersebut beberapa bulan belakangan. Awalnya Nano mengalami luka dan gatal di jambang sebelah kanan dan dalam satu malam sudah menyebar disekitar wajah.

Meski telah melakukan pengobatan di Polindes Kelurahan Pangkalan Batu, Kecamatan Berandan Barat, namun penyakit Nano semakin menyebar ke seluruh tubuh dan tidak kunjung mengalami kesembuhan. Kulit di sekujur tubuh Nano juga mengalami terkelupas

Dalam kunjungannya, AKBP Edi menyarankan agar Nano segera di rujuk berobat ke Rumah Sakit Umum Tanjung Pura, namun Nano meminta tempo masih meneruskan pengobatan secara alternatif menunggu penutup obat yang akan diberikan pada hari Minggu.

Akhirnya, Nano bersedia di rujuk untuk berobat ke Rumah Sakit Tanjung Pura pada hari Senin atas saran dari AKBP edi dan akan di lakukan penjemputan oleh Team Kaur Kesehatan Polres Langkat dr. Lesly Br. Sitorus.

AKBP Edi dalam kesempatan tersebut turut menyerahkan bantuan berupa uang dan sembako dari Kapolda Sumut, Kapolres Langkat dan Polsek Pangkalan Berandan.

(Jonathan) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Sosialisasikan Desa Proklim, Pijay Gleeh Lakukan Aksi di Era New Normal


PIDIE JAYA, ACEH, MHI - Setelah sekian lama vakum dari aksi dan sosialisasi akibat merebaknya covid-19 kini komunitas pijay gleeh kembali melakukan aksi dan sosialisasi di gampong mesjid tuha kecamatan meureudu kabupaten pidie jaya, minggu (12/07/20).

Komunitas Pijay Gleeh merupakan wadah perkumpulan pemuda-pemuda pidie jaya yang eksis bergerak dibidang penyadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Kegiatan pembersihan dan sosialisasi hari ini melibatkan banyak pihak, lintas komunitas dan organisasi di pidie jaya. Kegiatan yang diinisiasi oleh Komunitas Pijay Gleeh ini melibatkan warga, Aceh Green Conservation (AGC) Cabang Pidie dan Pidie Jaya dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pidie Jaya.

Ketua Komunitas Pijay Gleeh, Fazli Husin saat ditemui awak media di lokasi pembersihan mengatakan,"Ini merupakan aksi perdana yang kita lakukan di area new normal, setelah sekian lama vakum akibat pandemi,"

"Dimasa covid-19 ini kita mengajak semua lapisan masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. Disamping itu dimasa new normal ini setiap kegiatan yang kita lakukan tetap menggunakan standar protokoler kesehatan, sebagai mana yang dianjurkan pemerintah," Ujar fazli.


Menjadikan Kabupaten Pidie Jaya Asri


Selanjutnya Komunitas Pijay Gleeh akan terus berupaya untuk mendampingi masyarakat merealisasikan desa yang proklim sebagaimana yang telah diinisiasikan oleh pemerintah pusat melalui kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK).

"Kita terus mensosialisasikan program desa proklim kepada pemerintahan gampong, tahap awal mengikut sertakan perangkat gampong dan peningkatan partisipasi masyarakat melalui sosialisasi. Kedepan.. bila ini terwujud akan menjadikan Kabupaten Pidie Jaya yang asri, sebagaimana cita-cita kita bersama",Ungkap fazli.

Pantauan dilapangan, aksi gotong royong bersama kali ini telah memudahkan Komunitas Pijay Gleh, karena telah dilengkapi alat trasportasi berupa motor sampah bantuan Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK). Setiap sampah yang telah dibersihkan langsung diangkut ketempat pembuangan akhir dengan motor sampah.

(TS) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Jumat, 10 Juli 2020

Deni Iskandar : Dipimpin Erick Tohir BUMN Tak Berfungsi


JAKARTA, MHI - Mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI), Kamis (09/07) kembali menggelar aksi demonstrasi untuk yang ketiga kalinya di depan kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jl. Merdeka Selatan No 13, Gambir, Jakarta Pusat.

Adapun tuntutan para demonstran itu, pertama, mempertanyakan peran dan fungsi BUMN ditengah kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020 yang mengalami defisit diangka sebesar Rp.1.039,8 Triliun akibat dari adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk penanganan penyebaran Virus Corona atau Covid-19.

Kedua, dalam tuntutan itu, Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI) juga meminta agar Menteri Erick Thohir membuka semua data perusahaan BUMN dari mulai Holding, Anak, Cucu sampai Cicit Perusahaan BUMN dan menjelaskan kepada publik, kenapa kementerian yang konsen di bidang usaha milik negara tersebut, meminta anggaran pemerintah dari APBN.

Koordinator Presidium Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI), Deni Iskandar dalam orasinya mengatakan, pihaknya akan terus konsisten mendalami hasil kajian terkait BUMN dan melakukan gerakan-gerakan demontrasi di depan Kementerian BUMN.

"Kami akan terus menyuarakan persoalan Defisit APBN serta Peran dan fungsi BUMN ditengah APBN Defisit. Sebab lembaga perusahaan negara ini, milik rakyat dan semuanya prosesnya harus transparan." Kata Deni Iskandar saat berorasi di depan Gedung Kementerian BUMN.

Dipimpin Erick Tohir BUMN Tak Berfungsi


Ia menegaskan, BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir tidak berfungsi sebagai badan usaha negara, akan tetapi, menurutnya, saat ini BUMN hanya menjadi beban bagi negara.

"BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir saat ini tidak berfungsi sebagai lembaga usaha negara, karena tidak bisa menopang perekonomian nasional, buktinya hari ini BUMN minta anggaran dari negara dalam bentuk PMN dan Dana Talangan yang itu sumbernya dari APBN. Padahal kita tahu semua bahwa, kondisi APBN ini sedang mengalami Defisit akibat kebijakan PSBB." Tegas Deni.

Berdasarkan data kajian Indonesian Of Social Political Institute (ISPI), pendapatan negara dalam APBN Tahun Anggaran 2020 mengalami penurunan, dari semula sebesar Rp.2.165,1 Triliun, turun menjadi sebesar Rp.1.669,9 Triliun.

Sementara itu, bila mengacu pada UU No 19 Tahun 2003 Tentang Kementerian BUMN disebutkan bahwa, visi didirikannya BUMN untuk mencari keuntungan dan dari hasil perusahaan-perusahaan negara, keuntungan tersebut diberikan pada negara agar bisa menopang perekonomian nasional.

"Kalau memang Menteri BUMN, Erick Thohir ini ada itikad baik untuk memperbaiki perekonomian negara ditengah APBN Defisit, seharusnya dia itu membuka data ke publik, hitung ulang deviden dari semua perusahaan BUMN dari mulai Holding, Anak, Cucu sampai Cicit Perusahaan BUMN dong, kemudian hitung juga ada berapa saat ini, aset-aset BUMN." Kata Deni.

Saya yakin jika pengelolaannya benar, pasti itu semua bisa menutup APBN kita yang defisit, dan BUMN tidak perlu meminta anggaran dari APBN kita yang sedang defisit ini. Mau dalam bentuk apapun itu, mau PMN, Dana Talangan atau ngutang, itu gak perlu, orang gak sekolah juga tau, yang namanya usaha mah pasti nyari untung, apalagi ini BUMN pengelolanya orang sekolah semua" Pungkas Deni.

(HM) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

TNI Gelar " Border Crossing Checks " di Papua


PAPUA, MHI - Satgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw Pos Wambes di pimpin Sertu Wantoro beserta 8 orang anggota menggelar pemeriksaan di perlintasan antara dua kampung untuk mencegah adanya kegiatan ilegal di wilayah binaan Kampung Wambes Pir-V, Distrik Mannem.Hal tersebut yang disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw, Letkol Inf Ary Sutrisno dalam release tertulisnya pada Media Hukum Indonesia di Kabupaten Keerom, Papua. Kamis (09/7/2020).

Dalam releasenya Dansatgas Pamtas mengungkapkan bahwa," Daerah perbatasan seringkali digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyeludupkan barang ilegal seperti BBM, Narkoba, Minuman keras, Hewan yang dilindungi dan lain-lain," Ungkapnya.

"TNI selaku garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai kewajiban diantaranya untuk mengamankan wilayah perbatasan, Serta memiliki tanggung jawab untuk mengamankan wilayah binaannya, baik dari tindakan kejahatan terorisme maupun kegiatan penyelundupan barang-barang ilegal."

Ary Sutrisno menjelaskan bahwa,"Agar terciptanya keamanan dan ketertiban yang kondusif serta memberikan rasa aman dan nyaman pada warga binaan, Pos Wambes menggelar pemeriksaan secara rutin di sepanjang jalan perlintasan Kampung Wambes dan Kampung Suskun," Pungkasnya dalam rilis penutup.


Sertu Wantoro menambahkan bahwa, "Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan sangat di dukung serta diapresiasi oleh masyarakat setempat....dengan memainkan pola bahasa santun dan tata krama yang baik selama kegiatan pemeriksaan merupakan salah satu jurus ampuh TNI untuk manunggal dengan masyarakat sehingga membuat siapapun pelintas dengan senang hati untuk di periksa," Imbuhnya.

"Dengan tidak adanya barang bukti dan indikasi yang mencurigakan dari semua masyarakat yang diperiksa, dapat diartikan bahwa wilayah binaan Pos Wambes terbebas dari tindakan penyeludupan ilegal," Terang Danton Satgas Pamtas pada Awak Media.

Hans ongge (32) salah satu pemuda Kampung Suskun yang diperiksa saat melintas mengatakan pada Awak Media ," Saya menyatakan terima kasih kepada TNI yang sudah bertugas dengan baik dan memberikan rasa aman secara maksimal, ia berharap dengan rutinnya kegiatan pemeriksaan di wilayah mereka setidaknya akan meminimalisir bahkan menghapuskan yang namanya penyeludupan barang-barang ilegal," Ucapnya.

(Dodi/ NS) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA


Postingan Terupdate

Gelar Konferensi Pers Operasi Tangkap Tangan, KPK Tetapkan Bupati Bekasi, Kades Sukadami Dan Kontraktor Resmi Menjadi 'Tersangka!'

JAKARTA , MEDIA HUKUM INDONESIA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Konferensi Pers terkait penangkapan terduga Tindak Pidana Ko...

Postingan Terkini


Pilihan Redaksi