JAKARTA, MHI - Seorang pengusaha perempuan Indonesia asal Bireuen, Aceh, Hj Rizayati, SH, MM menggelar Tasyakur program Indonesia Terang, di Ballroom Hotel Indonesia, di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Sosok Tjut Njak Cahaya Jeumpa yang juga menjabat Presiden Direktur PT Imza Rizki Jaya tersebut menggelar acara Tasyakur Indonesia Terang dalam rangka ulang tahun kedua program Indonesia Terang.
Acara diawali dan diiisi dengan tausiah oleh dai kondang Ust Dr Das’ad Latief. Selain itu juga hadir beberapa artis ternama, seperti Syahrul Gunawan dan Lesti.
Direktur PT Imza Rizki Jaya (IRJ), Hj Rizayati, SH, MM kepada awak media mengatakan, pada acara Tasyakur Indonesia Terang selain mengundang Ust Dr Das’ad Latief dan beberapa artis nasional, dirinya juga mengundang beberapa gubernur, dan sejumlah bupati dan walikota di sejumlah daerah.
“Selain itu juga kami mengundang beberapa anggota DPR RI, pengusaha dan mitra PT IRJ Group di sejumlah daerah di nusantara serta keluarga Wakil Presiden RI,” sebut Hj Rizayati, SH, MM.
Acara Tasyakur ini juga diisi dengan perayaan HUT Hj Rizayati, SH, MM, penobatan Hj Rizayati, SH, MM sebagai Wanita Inspiratif 2020 dan peluncuran buku Biografi Hj Rizayati ‘Menembus Batas, Ruang dan Masa, Tasyakur Program Indonesia Terang dan realisasi SKBDN bagi subkon yang telah bekerja di wilayahnya.
Selain itu, acara Tasyakur diakhiri dengan kegiatan deklarasi Partai Indonesia Terang yang dihadiri 30 orang Pendiri dan Pengurus Partai.
Menurut Sekjen Partai Indonesia Terang, Dr (Cn). Teuku Eddy Faisal Rusydi, SHI, M.Sc, CM, CTT (K) yang saat ini juga menjabat Komisaris Utama sekaligus Ketua Pelaksana Program Indonesia Terang PT. Imza Rizki Jaya, berdirinya Partai Indonesia Terang merupakan dorongan dari masyarakat kecil, selama Rizayati (Ketua Umum) mengelilingi Indonesia.
"Ada banyak harapan orang untuk mendirikan partai, karena program Bu Rizayati dinilai masyarakat benar-benar menyentuh langsung kepada mereka," ujar Eddy di sela-sela Launching Partai Indonesia Terang, di Hotel Hempinsky Jakarta, Selasa malam (1/9/2020).
Kata Eddy, dengan adanya Launching ini para pendiri partai akan terus bergerak untuk menjadi peserta pemilu 2024.
Eddy menjelaskan, program yang ditawarkan partai adalah seperti penerangan dan kesejahteraan masyarakat bawah.
"Baik kesejahteraan sandang, pangan, ataupun papan. Bantuan seperti itu benar-benar menyentuh langsung kepada masyarakat," ujar dia.
Eddy menargetkan Partai Indonesia Terang dalam hitungan 6 bulan kedepan akan menuntaskan semua administrasi maupun legalitas partai.
"Karena kita sudah punya link di daerah sehingga ini akan lebih mudah prosesnya," pungkas Eddy.
BEKASI RAYA, MHI - Bupati Bekasi H. Eka Supria Atmaja mempromosikan
potensi perusahaan pers yang ada di Kabupaten Bekasi. Promosi itu
dilakukan Bupati dengan mengenakan seragam pengurus Serikat Media
Indonesia (SMSI) Bekasi Raya saat Opening Office (pembukaan kantor_red)
perusahaan pengelola kawasan industri PT Marwah Karya Mandiri di Ruko
Thamrin Boulevard nomor kawasan Jababeka, Cikarang Timur Kabupaten
Bekasi, Senin (31/08/2020).
"Ya, Bupati mengenakan seragam
perkumpulan kami, sepertinya untuk tujuan promosi," Ungkap Ketua SMSI
Bekasi Raya, Doni Ardon usai menyerahkan cindera mata buku berjudul
Kilat Cakra Buana ke Bupati Bekasi dan Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol
Hendra Gunawan, SIK.
Pria berkacamata dan imut ini mengatakan Bupati tak
hanya mempromosikan perusahaan pers, tetapi mengajak pers untuk terlibat
dalam rancangan dan pembangunan daerah.
"Pelibatan pers dalam
perancangan blueprint pembangunan daerah sangat perlu dilakukan sebagai
bahan referensi dan pertimbangan pengambilan keputusan".
"Pelibatan pers ini sebaiknya mulai dari proses perencanaan dan evaluasi pembangunan " Ujar Doni Ardon.
DIjelaskan
Donj, buku yang mengulas Strategy PERS Membangun Bekasi Era Disrupsi
4.0 dipastikan dapat memperkuat branding Kabupaten Bekasi sebagai daerah
nyaman untuk berinvestasi. Terlebih dengan adanya rencana pembangunan
kawasan industri di Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi.
"Insya
Allah sukses rencana pembangunan Kabupaten Bekasi bagian utara dengan
adanya transformasi SDM dan korporasi ptofesional secara kelembagaan
yang tergabung, yakni SMSI Bekasi Raya, LBH GMBI, Persikasi dan PT
Marwah Karya Mandiri.
BEKASI RAYA, MHI - Pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang
mendapatkan kepercayaan tinggi dari masyarakat serta menjadi bagian
penyambung lidah informasi pembangunan. Peran pers sangatlah besar
pengaruh dan dampaknya di tengah-tengah kehidupan manusia. Orang bisa
tersenyum, tertawa, kecewa, tiba-tiba menangis, serta spontan marah, dan
bahkan ada yang mendadak terkena serangan jantung, semuanya bisa karena
pemberitaan pers.
“Insan Pers harus benar-benar memanfaatkan
media (surat kabar) masing-masing sebagai “ladang” perjuangan dengan
menabur benih-benih semangat pembangunan, mempompa denyut nadi persatuan
masyarakat setetes demi setetes, hingga menggumpal dan mendarah-daging,
mulai dari lapisan masyarakat bawah, elite pengusaha hingga birokrat,”
demikian disampaikan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI)
perwakilan Bekasi Raya, Doni Ardon kepada wartawan usai penandatanganan
Deklarasi Membangun Bekasi bagian utara bersama Bupati Bekasi H. Eka
Supria Atmaja, Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan, SIK,
Ketua KADIN Kabupaten Bekasi H. Obing, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat
Irfan Haeroni, anggota DPRD Kabupaten Bekasi Budiyanto, sejumlah
pengusaha, lembaga masyarakat dan wartawan se Bekasi Raya, Senin
(31/08/2020).
Deklarasi dan penandatanganan bersama merupakan
serangkaian kegiatan pelantikan pengurus Serikat Media Siber Indonesia
(SMSI) Bekasi Raya dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) serta opening
office SMSI Bekasi Raya, LBH GMBI, Persatuan Sepakbola Kabupaten Bekasi
(Persikasi) dan PT Marwah Karya Mandiri.
PT.JEHOVALENTINO INTERCONTINENTAL MEDIA GROUP, (Perusahaan Pers Berskala Internasional yang tergabung di SMSI menaungi Media Hukum Indonesia, Koran Republik dan Warta Berita Nasional).
Penerima penghargaan
media dari Waka Pol Jepang Komjen Harry Hiroto Yamazaki tahun 2011 dan
penghargaan Kapolri Jenderal Timor Pradopo itu mengingatkan insan pers
Bekasi Raya agar memainkan perannya terhadap berbagai langkah dan
kebijakan pemerintah agar sesuai cita-cita kemerdekaan dan Pancasila.
"Begitupun pemerintah harus melibatkan pers dalam pengambilan keputusan,
mulai dari proses perencanaan pembangunan, serta evaluasi dari suatu
proyek," Ucapnya.
Hal ini sangatlah penting karena pers merupakan
salah satu stakeholder yang memiliki peran strategis dan memiliki peran
sangat penting terhadap kehidupan. "Sehingga pelibatannya sangat
berpengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan," Ucapnya.
Menyinggung
pelantikan pengurus SMSI dan PWI Peduli perwakilan Bekasi Raya yang
digelar secara bersamaan merupakan salah satu upaya memupuk rasa
solidaritas guna memotivasi kebangkitan insan pers lainnya, terutama di
wilayah Bekasi Raya.
Begitupun korporasi 4 lembaga profesional
dalam satu bangunan bukan tanpa tujuan. Transformasi SDM & korporasi
profesonal dibangun secara sistematis dan berkelanjutan guna
menghasilkan talenta Bekasi yang siap menghadapi Era Cyber Physical
System sebagai cerminan revolusi industri 4.0 yang sudah berjalan di
Indonesia pasca tanggap darurat penanganan virus corona (Covid-19).
“Target
utamanya adalah pemerataan pembangunan di Kabupaten Bekasi dan
melanjutkan perjuangan para pendahulu untuk menciptakan kedaulatan
rakyat yang adil dan makmur,” Jelas Doni Ardon.
Bupati Kenakan Seragam SMSI
Sementara
itu, Bupati Bekasi H. Eka Supria Atmaja menyambut baik kehadiran
Serikat Media Siber Indonesia di Kabupaten Bekasi. Orang nomor 1 di
Persatuan Sepakbola Kabupaten Bekasi itu bahkan mengenakan seragam SMSI
Bekasi Raya dan meminta agar kerjasama pemerintah dengan pers semakin
ditingkatkan. "Saya berharap adanya keterlibatan pers dalam merencanakan
pembangunan di Kabupaten Bekasi sehingga hasilnya nanti sesuai
keinginan masyarakat," Ucap Bupati.
Hal senada disampaikan Kapolres Metro Bekasi Kombea Pol Hendra Gunawan, SIK.
Kapolres berharap media siber bisa semakin meningkatkan pemberitaan yang
bersifat positif dan membangun. "Kita harus adu cepat dengan hoax,
kecanggihan teknologi siber ini harus dimanfaatkan sebaik baiknya untuk
tujuan yang positif," Saran Kapolres.
Adapun dalam kesempatan
sambutannya, Komisaris PT Marwah Karya Mandiri H. Zakaria menyatakan
sikap membangun Kawasan Ekonomi Industri Bekasi Utara untuk melanjutkan
amanat Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi nonor 12 tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Bekasi tahu 2011-2031.
Pembangunan yang direncanakannya akan dilakukan secara merata diseluruh wilayah Kabupaten Bekasi bagian utara.
"Kita sudah memiliki rekomendasi 13 Kepala Desa dan perijinan teknis
dari BPN seluas 400 hektar untuk membangun kawasan industri," Ungkapnya.
Dalam pantauan wartawan, pelantikan pengurus SMSI Bekasi Raya
dan PWI Peduli serta Opening Office SMSI Bekasi Raya, LBH GMBI,
Persikasi dan PT Marwah Karya Mandiri berjalan lancar dan kondusif.
Selain menghasilkan penandatanganan Deklarasi Membangun Bekasi Utara,
para stakeholder yang hadir sepakat untuk melanjutkan pembangunan
Kabupaten Bekasi di bagian utara.
Selaku pembaca deklarasi yakni
Sekretaris LSM GMBI Distrik Kabupaten Bekasi Syamsudin didampingi
Dirut PT Media Informa Indonesia Doni Ardon, Dirut PT Marwah Karya
Mandiri Denis Sanigia dan Dirut PT MBM Saripudin.
Di akhir acara,
Bupati dan Kapolres didampingi Ketua SMSI Bekasi Raya, LBH GMBI Faisal
Sukur, ketua harian Persikasi Heru Budian Timor dan Dirut PT Marwah
Karya Mandiri Denis Sanigia melakukan gunting pita pembukaan kantor
bersama. Selanjutnya pemotongan tumpeng oleh Bupati Bekasi diberikan
kepada ketua SMSI Bekasi Raya Doni Ardon.
KABUPATEN BEKASI, MHI - Terkait akan tindak kekerasan terhadap
wartawan yang kembali terjadi, dimana kali ini menimpa korban kekerasan
saat peliputan adalah Ardy Yohaba, Jurnalis biro SCTV-Indosiar Lampung
utara, di Stadion Sukung Kelapa Tujuh Kecamatan Kotabumi selatan
Kabupaten Lampung utara,(30/8/2020).
Tindakan
kekerasan ini terjadi pada jumat 28 agustus 2020 saat Ardy Yohaba
hendak mengkonfirmasi terkait kericuhan pertandingan Sepak Bola Piala
Bupati Cup di Stadion Sukung Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi selatan,
Kabupaten Lampung utara, dimana akibat dari kericuhan tersebut
menyebabkan salah satu club didiskualifikasi.
Namun
sangat disayangkan, saat akan melakukan wawancara ardy mendapat
perlakuan buruk yang tidak menyenangkan dari oknum panitia. Selain
dihalangi-halangi meliput, kamera ardy juga dirampas dan tidak hanya
sampai disitu, ia juga mendapat pukulan di bagian wajah hingga mengalami
luka memar dibagian pelipis sebelah kanan.
Kemudian belakangan diketahui bahwa, sang pelaku kekerasan adalah ketua panitia bernama Juanda basri.
Terkait
akan kejadian tersebut Ketua DPC AWI (Aliansi Wartawan Indonesia)
Kabupaten Bekasi kembali angkat bicara, saat dimintakan tanggapannya
oleh Awak Media tentang peristiwa tersebut dengan menegaskan, " Saya
Ketua dari AWI Kabupaten Bekasi dengan tegas menyampaikan sikap bahwa,
Mengutuk dan mengecam keras aksi kekerasan yg dilakukan oknum panitia
terhadap Jurnalis SCTV-Indosiar Ardy Yohaba dan meminta pihak Kepolisian
agar segera menuntaskan kasus tersebut serta menangkap pelaku kekerasan
yang menimpa Ardy Yohaba," Tegas Irwan.
Lebih lanjut
Irwan berharap agar kejadian ini menjadi yang terakhir akan adanya
kekerasan yang menimpa jurnalis. " Saya berharap ini menjadi kejadian
yang terakhir, terkait adanya kekerasan yang menimpa wartawan disaat
mereka melakukan tugas dan kewajibannya selaku jurnalis...ditambah lagi
kejadian ini sangat terang benderang.. bahwa tindakan kekerasan yang
dilakukan oleh oknum tersebut telah melanggar undang-undang Nomor 40
Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik dan mengancam
kebebasan pers," Pungkas Ketua DPC AWI Kabupaten Bekasi.
Terkait
tindakan kekerasan yang telah dilaporkan korban ke Mapolres Lampung
utara, dengan laporan yang diterima langsung oleh Kepala.Spkt. Ipda Pol.
Irwanto, Unit Sentra Pelayanan (SPKT) dengan nomor Laporan Polisi : LP /
855 /B / VIII / 2020 / POLDA LAMPUNG / RES L.U , itu, Irwan pun
berharap Dewan pers dan IJTI Pusat dapat melakukan pendampingan dan
pengawalan serta memberikan bantuan hukum terhadap korban selama proses
hukum berlangsung.
INDONESIAN HISTORY, MHI - Pada bulan Agustus pemerintah Belanda
melakukan usaha lain untuk memecah halangan dengan menunjuk tiga orang
Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van Mook dalam perundingan
baru dengan wakil-wakil republik itu. Konferensi antara dua belah pihak
diadakan di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang netral
seorang komisi khusus Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit
Linggarjati dekat Cirebon.
Setelah mengalami tekanan berat -terutama
Inggris- dari luar negeri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15
November 1946 yang pokok pokoknya sebagai berikut:
1, Belanda
mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan
yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura. Belanda harus meninggalkan
wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1949.
2. Republik Indonesia
dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat
dengan nama Republik Indonesia Serikat yang salah satu bagiannya adalah
Republik Indonesia.
3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Untuk
ini Kalimantan dan Timur Raya akan menjadi komponennya. Sebuah Majelis
Konstituante didirikan, yang terdiri dari wakil-wakil yang dipilih
secara demokratis dan bagian-bagian komponen lain. Indonesia Serikat
pada gilirannya menjadi bagian Uni Indonesia-Belanda bersama dengan
Belanda, Suriname dan Curasao. Hal ini akan memajukan kepentingan
bersama dalam hubungan luar negeri, pertahanan, keuangan dan masalah
ekonomi serta kebudayaan. Indonesia Serikat akan mengajukan diri sebagai
anggota PBB. Akhirnya setiap perselisihan yang timbul dari persetujuan
ini akan diselesaikan lewat arbitrase.
Kedua delegasi pulang ke
Jakarta, dan Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari kemudian, pada
tanggal 15 November 1946, di rumah Sjahrir di Jakarta, berlangsung
pemarafan secara resmi Perundingan Linggarjati. Sebenarnya Soekarno yang
tampil sebagai kekuasaan yang memungkinkan tercapainya persetujuan,
namun, Sjahrir yang diidentifikasikan dengan rancangan, dan yang
bertanggung jawab bila ada yang tidak beres.
Sementara Perundingan Linggarjati atau kadang juga disebut Perundingan Lingga'r'jati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada 25 Maret 1947.
Hal tersebut berdasarkan Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA
ke Indonesia karena Jepang menetapkan 'status quo' di Indonesia
menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti
contohnya peristiwa 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi
penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di
Asia. Oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, Diplomat Inggris,
mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, tetapi
perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui
kedaulatannya atas Jawa, Sumatera dan Pulau Madura, tetapi Belanda hanya
mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.
Dalam misi pendahuluan di akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan Lord Killearn
ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan
Belanda. Pada tanggal 7 Oktober 1946 bertempat di Konsulat Jenderal
Inggris di Jakarta dibuka perundingan Indonesia-Belanda dengan dipimpin
oleh Lord Killearn. Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan
senjata (14 Oktober) dan meratakan jalan ke arah perundingan di Linggarjati yang dimulai tanggal 11 November 1946.
Disaat perjanjian berlangsung dalam perundingan ini Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir,
Belanda diwakili oleh tim yang disebut Komisi Jendral dan dipimpin oleh
Wim Schermerhorn dengan anggota H.J. Van Mook, dan Lord Killearn dari
Inggris bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini.
Kemudian pencapaian kesepakatan dari perundingan tersebut menghasilkan 17 pasal yang antara lain berisi:
Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.
Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
Disisi lain, Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat Jelata.
Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti
lemahnya pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara
Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan
Peraturan Presiden No. 6/1946, dimana bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati.
Sehingga Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. dimana pada kenyataannya di tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I. Hal ini merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.
(RED) MHI
Referensi :
Fischer, Louis (1959). The Story of Indonesia (edisi ke-4th). New York: Harper & Brothers.
Frederick, William H. & Worden, Robert L., ed. (1993), "The National Revolution, 1945-50", Indonesia: A Country Study, Washington, D.C.: Library of Congress, diakses tanggal 1 December 2009.
Kahin, George McTurnan (1952). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca, New York: Cornell University Press.
Ricklefs, M. C. (2008) [1981]. A History of Modern Indonesia Since c. 1300 (edisi ke-4th). London: Palgrave Macmillan. ISBN 978-0-230-54685-1.
Taylor, Alastair M. (1960). Indonesian Independence and the United Nations. London: Stevens & Sons.
Wehl, David (1948). The Birth of Indonesia. London: George Allen & Unwin Ltd.
Machdi Suhadi, Sutarjo Adisusilo, A. Kardiyat Wiharyanto (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah untuk SMP dan MTs kelas IX. Erlangga. hlm. 30.
BLORA, MHI - Peristiwa alam Kurdo ( Keluarnya lumpur dan gas
beracun dari dalam tanah disertai dengan ledakan selama ± 10 menit,
terjadi Pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekitar pukul 05.30 WIB pagi
di Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Dampak
dari peristiwa yang tak terduga tersebut mengakibatkan 1 orang warga
bernama Warno, laki-laki berusia sekitar 40 tahun, Pekerja Swasta yang
tinggal dibilangan Dukuh Sucen, Desa Gabusan Kecamatan Jati, Kabupaten
Blora yang kedapatan dalam kondisi lemas diduga karena menghirup asap
belerang dan 10 ekor kerbau terkubur lumpur ditaksir sebesar Rp
100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) sementara diduga masih ada 7 kerbau lainnya
yang belum ditemukan.
Awal kejadian tersebut
diungkapkan Warno (Korban) setelah sadar dari pingsannya mengatakan pada
petugas bahwa," Sekitar jam 05.00 pagi, saya akan mengeluarkan kerbau
untuk di gembala di Kesongo.. lalu sekitar jam 05.30 pagi..saya merasakan
tanah bergetar dan melihat pecah-pecah..lalu mengeluarkan Lumpur dan
saya melihat sebagian kerbau saya terkubur lumpur dan ternak saya yang
lainya pada berhamburan," Ungkapnya.
Warno
menambahkan," Saya berniat menyelamatkan diri dengan berlari dari
lokasi.. tanpa saya hiraukan ternak saya lagi..tapi keburu lemas badan
sayanya," Imbuh Warno.
Hal tersebut dibenarkan juga
oleh tiga orang lainnya yaitu Suyatin (laki-laki, 46 tahun), Sukimin
(laki-laki, 42 tahun) dan Wariyo (laki-laki, 36 tahun), dimana pada saat
kejadian merekapun sedang berada di belakang kandang yang kurang lebih
berjarak 50 meter jauhnya dari kandang warno, " Kita sama-sama
lari..selametken diri..sambil menta tolong sama warga lainya...terus
kedengeran dibelakang kedengeran suara meletus lagi," Ungkap mereka.
Warga
setempat yang berhamburan datang kelokasi kejadian setelah mendengar
teriakan dari tiga saksi dan mendapatkan Warno sudah dalam kondisi lemas
akibat menghirup asap belerang dari letusan tersebut serta membantu mengeluarkan beberapa kerbau dari lumpur yang kemudian berhasil diselamatkan, terkait warno wargapun
langsung membawanya ke Puskesmas Doplang guna mendapatkan bantuan
dan perawatan medis secara intensif.
Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB pagi, kondisi korban sudah mulai pulih
sehingga dapat kembali ke rumah dan sekaligus juga memberikan keterangan
dengan jelas pada Petugas dan Awak Media terkait peristiwa tersebut.
BENGKULU, MHI – Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus bersama Wakil Ketua
Dewan Pers Hendry CH Bangun menerima cindera mata berupa buku perayaan
Tabot di Bengkulu, Karya Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Momen
berkesan ini terjadi saat Rakor dan Launching Newsroom Siberindo di
Bengkulu, yang berlangsung selama dua hari (26-27/8).
Rohidin
Mersyah berharap media siber yang tergabung dalam Serikat Media Siber
Indonesia (SMSI) Bengkulu dapat menjalankan fungsinya secara
proporsional dan profesional, serta penuh rasa tanggung jawab moral
dalam menampilkan pemberitaan ke masyarakat.
“Saya juga
memberikan apresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan SMSI Bengkulu
ini. Mengingat selaku pimpinan di daerah, menginginkan Bengkulu dapat
maju dan berkembang,” Kata dia, Rabu (26/8).
Dirinya meminta ,
peran media siber dapat mengangkat citra Bengkulu. “Termasuk juga di
tengah pandemi Covid 19, media siber dalam memberikan edukasi,
berimbang, serta mengedepankan etika jurnalistik,” Harapnya.
Khususnya
menghadapi momen Pilkada serentak. Gubernur mengajak, 67 media siber
yang tergabung dalam SMSI Bengkulu, mampu bersikap independent, netral,
dan tidak menciptakan ruang konflik berbau sara apalagi hoaks.
“Jangan
pula menjadi alat bagi calon Kepala Daerah bersama Wakil Kepala
Daerah, karena imbasnya masyarakat yang akan menjadi korban. Media
sosial dengan media siber merupakan dua hal yang saling berkaitan.
Makanya utamakan perannya dalam mendidik masyarakat, sehingga
pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini berjalan aman, lancar dan sukses.
Tolong diingat jangan ciptakan ruang hoaks,” Paparnya.
Di tempat
yang sama, Ketua SMSI Bengkulu Wibowo Susilo mengatakan kegiatan yang
digelar sebagai upaya meningkatkan semangat insan pers, khususnya media
siber di Bengkulu.
Sementara dalam stadium general serta
deklarasi media siber untuk sukses Pilkada, dengan tema “Eksplorasi Pers
dan Politik Masa Depan,” diisi pemateri Dewan Penasehat SMSI Bengkulu
yang juga mantan Kapolda Bengkulu, Irjen Pol (Purn) Supratman, Wakil
Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi, Firdaus Ketua Umum SMSI Pusat, dan
dilanjut peluncuran bengkulu Siberindo oleh Wakil ketua Dewan Pers,
Hendry Ch Bangun.