PALEMBANG, MHI - Penggerebekan secara masif Kampung Narkoba oleh pihak Kepolisian Kota Besar palembang pada Minggu (11/4/2021) di lakukan serentak, penggerebekan yang berlokasi di Jalan M Kadir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang, Sumatera Selatan, dimana selama ini sulit di tembus di karenakan berdasarkan issue yang berkembang bahwa lokasi tersebut banyak di beckingi oleh sejumlah oknum, (13/04/2021).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang AKBP Andi Supriadi pada Awak Media Minggu (11/4/2021) mengatakan, bahwa," Kampung narkoba yang digerebek petugas gabungan sudah sulit untuk disentuh. Sebab, ada oknum-oknum yang membekinginya," ungkapnya.
Andi pun tak menyangkal bahwa lokasi itu merupakan sarang peredaran narkotika. Selain itu, akses jalan yang sulit juga menjadi kendala untuk dilakukan penggerebekan.
Tak hanya itu, anggota Jatanras Polda Sumsel yang pernah melakukan penangkapan di sana ditusuk oleh pelaku."Memang rumit sekali di lokasi itu. Dulu saja ada anggota Jatanras untuk menangkap pelaku kejahatan ditusuk. TKP, lorong-lorongnya itu sulit sekali kita gambar," ujarnya.
Bahkan, kata Andi, 'Saat dilakukan penggerebekan di sana, petugas sempat dihujani petasan oleh para pelaku...akibat lemparan petasan itu, lokasi penggerebekan dipenuhi asap hitam dan beberapa orang memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur."katanya.
Kemudian ratusan petugas gabungan melakukan pengejaran para pengedar dan pemakai yang kabur. "Petasan itu ditembakkan ke arah kami karena para pelaku hendak kabur," terangnya.
Dalam penggerebekan itu, polisi berhasil menangkap 65 orang, yang terdiri dari 59 laki-laki dan enam perempuan, satu di antaranya istri bandar besar berinisial HJ.
"Penangkapan 65 orang ini berlangsung di empat lokasi, yakni Lorong Manggis, Cek Latah, Lorong Segayam, dan Lorong Masjid yang masih berada di kawasan Jalan M Kadir."ungkapnya.
Menurut Andi, HJ diduga merupakan istri salah satu bandar besar di lokasi tersebut. "HJ ini istri dari bandar besar, suaminya sudah kita tetapkan DPO," jelasnya.
"Saat kami gerebek rumah HJ, sabu ini ditemukan di atas plafon rumah. Ada 1,5 kilogram,"tandasnya.
"Untuk selanjutnya ke 65 orang ini di bawa Petugas ke Polrestabes Palembang untuk menjalani proses pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut," pungkas Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang AKBP Andi Supriadi.
BOGOR, MHI - Presiden Joko Widodo telah mendapatkan laporan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengenai terjadinya gempa berkekuatan Magnitudo 6,1 yang terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu, 10 April 2021 kemarin.
"Saya juga tadi mendapatkan laporan juga bahwa terjadi gempa susulan pagi hari tadi," ujar Presiden dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu, 11 April 2021.
Terkait hal tersebut, Kepala Negara telah memerintahkan segenap jajarannya mulai dari Kepala BNPB, Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Panglima TNI dan Kapolri, hingga pemerintah daerah untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat.
Selain itu, Presiden juga menginstruksikan jajarannya untuk mencari dan menemukan korban yang tertimpa reruntuhan dan segera melakukan perawatan pada korban luka-luka dan juga penanganan dampak dari adanya gempa bumi tersebut.
"Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia," imbuhnya.
Presiden pun kembali mengingatkan bahwa Indonesia berada di wilayah cincin api atau ring of fire sehingga aktivitas alam seperti gempa bumi dapat terjadi kapan saja. Untuk itu, Presiden meminta kepada jajaran di daerah untuk senantiasa mengimbau masyarakat untuk tanggap bencana.
"Oleh sebab itu, saya mengingatkan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk terus mengimbau masyarakat untuk mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan akan datangnya sebuah bencana," tandasnya.
(Ir/Un) MHI
Sumber : Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.00.16 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M=6,7 kemudian diupdate menjadi magnitudo Mw=6,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).
Dampak Gempabumi:
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Turen V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), Karangkates, Malang, Blitar IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Kediri, Trenggalek, Jombang III-IV MMI, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Gempabumi Susulan:
Hingga hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).
Rekomendasi:
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi Jakarta, 10 April 2021
KABUPATEN BEKASI, MHI - Pemilihan Pilkades Mangun Jaya disinyalir sarat akan nuansa korupsi, mengingat berdasarkan penelusuran Awak Media sejak dimulainya pemilihan Kepala Desa yang jatuh pada Tanggal 20/12/2020, setelah kurang lebih satu tahun tertunda akibat dampak dari penyebaran Virus Covid-19.(06/04/2021).
Hal tersebut terlihat dari mekanisme hasil perhitungan yang seolah tidak transparan, dengan tidak adanya Conferensi Pers yang dilakukan pihak panitia untuk mengumumkan secara terbuka tentang hasil perhitungan suara pemenang, dimana hal tersebutpun diungkapkan oleh PJ Encep dua hari berselang usai acara berakhir dan ketika dikonfirmasi Awak Media, PJ Encep mengatakan," Saya juga tidak tahu...sebab panitiapun tidak ada komunikasi dengan saya," Ungkapnya.
"Coba nanti saya akan bicarakan dengan Panitia untuk diadakan Conferensi Pers," Imbuhnya.
Namun hari-hari berlalu tanpa ada informasi tentang hal itu, hingga sampai PJ Kades Enceppun telah di gantikan oleh Kades Mangun Jaya Terpilih, Jayadi Said dengan berbagai persoalan yang muncul termasuk permasalahan serah-terima aset Desa yang tak kunjung selesai.
Hal tersebut di ketahui oleh Awak Media saat mengkonfirmasi terkait persoalan Tower tanpa izin yang di kerjakan oleh PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBS) dan berlokasi pembangunannya di wilayah Desa Mangun Jaya, dimana sang Kades terpilih tak mampu memberikan penjelasan apapun terkait berbagai hal tentang Desa akibat dari serah terima aset yang kontradiktif.Berkaitan akan hal pelimpahan berkas di saat serah terima jabatan, Jayadi Said menuturkan , bahwa,
" Belum ada..memang pada waktu itu rencananyakan di Desa, tapi karena ada pertimbangan sesuatu itu di batalkan disini, akhirnya setelah pelantikan nah itu kita langsung sertijab,...tapi saya sama Pak Camat mohon izin saya belum bisa menandatangani pak Camat,..karena saya belum verifikasi...aset Desa..kan kalau cuma di tulisan saja ini catatan (seraya lengannya mencontohkan sesuatu dimeja-red), terus saya tanda tangani..nanti saya bermasalah nanti..,kalau ini bener..kalau enggak!, mangkanya perlu saya Crossceck dulu, karena keterangan yang tertulis dengan fakta yang ada ini sesuai apa tidak," Tuturnya.
"Kalau bicara seperti Laptop, Komputer, terus kendaraan apa masih layak di pakai atau tidak, ataukah sudah rusak?..kan kita perlu tahu...nah mangkanya belum di tanda tangani berita acara aset Desa ini..nah termasuk permasalahan tower ini,..engga ada serah terima..jadi saya belum bisa jawab..hanya sebatas saya bisa menyampaikan, bahwa saya hari ini, tadi pagi saya baru malayangkan surat menyangkut legalitas keberadaan tower itu," Tandas Jayadi Said.
Selain permasalahan aset yang tak kunjung terselesaikan, muncul permasalahan baru terkait para Panitia Pilkades yang melakukan pembubaran panitia secara senbunyi-sembunyi dan senyap sehingga menimbulkan berbagai dugaan miring terkait pembubaran panitia.
Berdasarkan informasi yang didapat Awak Media dari sumber yang dapat dipercaya, bahwa pembubaran panitia tersebut dilaksanakan di Rumah Makan Saung Bambu dengan LPJ Dana Pilkades Mangun Jaya total sebesar 2,3 Milyar dan dalam pembubaran tersebut di hadiri oleh Camat Tambun Selatan yang ternyata di wakili oleh Sekcam, Ketua BPD beruikut Jajarannya serta Pihak Panitia dan anggotanya.
Keganjilan mulai terjadi disaat kehadiran Awak Media dilokasi untuk meliput acara tersebut, dimana usai acara berlangsung tak satupun mau memberikan statement terkait acara tersebut, bahkan Sekcam beserta Ketua Panitia dan wakil, hilang lenyap begitu saja tanpa terdeteksi oleh Awak Media, beruntung tinggal Ketua BPD Mangun Jaya , Anut yang ketika ditanyakan oleh Awak Media tentang anggaran Pilkades, mengatakan,"Oh sebetulnya begini pak, nanti bisa di tanyakan langsung ke Panitia saja pak, ke pak Andi tadi udah kebetulan pulang atau tanyakan ke pak Syahroni baju putih (Seraya menunjuk kesana-kemari tak tentu arah), Katanya, (02/04/2021).
Ketika ditanyakan kenapa Acara pembubaran Panitia Pilkades dilakukan hari libur?, Anut menjawab," Kesepakatan saja, kesepakatan dengan Kecamatan, kesepakatan dengan temen-temen, kebetulan bisanya hari libur semua, kebetulan Panitia juga banyak kerja, banyak aktifitas di kantor," Katanya.
Ketika ditanyakan kenapa tidak ada Press Conference, Anut mengatakan ada tapi secara tidak resmi sudah di sampaikan, kemudian diumumkan untuk pemenang sebab terbatas karena tenpatnya sempit dan steril, tapi untuk Pers sebetulnya tidak ada di situ, tapi dia ada di ruangan sebelah," Ungkapnya bertahan pada Awak Media kendati telah dijelaskan oleh Awak Media bahwa menurut PJ Encep maupun Kapolsek Ghana, yang mengatakan bahwa tidak ada Press Conference usai perhitungan suara.
Pada (05/04/2021) Awak Media menjumpai Sekcam Tamsel Erwindo untuk mengkonfirmasi terkait Acara pembubaran kepanitiaan Polkades Mangun Jaya, mengatakan," Terkait masalah anggara Pilkades Mangun Jaya ke Panitia langsung yang dibentuk oleh BPD setemoat yang selama inikan DPMD belum mendapat laporan keuangannya dan dari Kecamatan juga belum juga mendapatkan laporan dan masih menunggu," Jelasnya.
" Saya hadir mewakili pak camat dikarenakan ada acara yang berbenturan dan saya datang untuk mewakili beliau..dan karena belum ada laporan jadi saya belum mengetahui, mungkin kalau ada laporan ke Kecamatan mungkin saya ada tembusan," Ungkapnya.
Erwindopun menambahkan, bahwa," Disaat acara berlangsungpun tidak ada pembahasan mengenai Anggaran termasuk Laporan pertanggung jawabannya, memang seharusnya sebelum ada pembubaran Panitia harus ada pertanggung jawaban mengenai keuangan...dan menurut saya ini " Aneh", Pungkas Sekcam pada Awak Media di ruangannya.
KABUPATEN BEKASI, MHI - Konsep zero waste (tanpa sampah) yang diberlakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap Pasar Induk Cibitung dinilai gagal. Hingga saat ini, puluhan ton sampah terlihat masih menumpuk di sekitaran pasar. Tumpukan sampah itu menimbulkan bau kurang sedap sehingga mengganggu aktivitas pedagang dan pengunjung Pasar Induk Cibitung.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, volume sampah tercatat oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Induk Cibitung mencapai lebih 70 ton setiap harinya. Rata-rata sampah yang dihasilkan merupakan jenis sampah basah dari para pedagang.
Berbeda dengan sampah di pasar tradisional lainnya, sampah Pasar Induk Cibitung terlihat sudah menjadi lumpur karena buah-buahan dan sayuran yang membusuk. Sampah membusuk itu menimbulkan aroma tak sedap hingga tercium ke luar area pasar yang berlokasi di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, tersebut.
Keresahan pedagang semakin menjadi manakala terjadi pungutan liar alias pungli di kawasan Pasar Induk Cibitung.
"Ada empat jenis pungli disini (pasar induk cibitung_red), yaitu pungli kebersihan, perparkiran, keamanan dan penjualan kios bodong," ungkap salah seorang pedagang pedagang Pasar Induk Cibitung, Jojo kepada wartawan, Selasa (06/04/2021).
Jojo menjelaskan, pungli kebersihan terjadi di luar nilai retribusi pasar yang ditetapkan Perda Kabupaten Bekasi nomor 1 tahun 2017 tentang retribusi daerah.
"Para pedagang dipungut uang kebersihan sebesar Rp 7.000 setiap harinya oleh oknum yang mengatasnamakan Rukun Warga Pedagang Pasar Induk Cibitung," kata Jojo. Bila ditotal, pungli dari kebersihan setiap bulannya mencapai 300 juta lebih.
Selain kebersihan, parkir kendaraan bermotor dan keamanan terkena sasaran pungli. "Kedua jenis pungli tersebut mencapai 20 juta setiap harinya dan itu di luar retribusi yang diberlakukan Pemda," beber Jojo.
Lalu, alih-alih menjadikan pasar induk cibitung lebih baik dari sebelumnya pun menjadi sasaran pungli. "Modusnya dengan alasan revitalisasi Pasar Induk Cibitung yang dikerjasamakan oleh Pemkab Bekasi terhadap PT Citra Prasasti Konsorindo," kata Jojo.
Pasca kerjasama tersebut, pedagang ditekan untuk segera membayar uang pembelian kios sebesar yang ditetapkan PT Citra Prasasti Konsorindo.
"Jika tidak segera membayar, pedagang diancam tidak memiliki kios," jelas Jojo.
“Kami keberatan dengan uang muka kios baru yang harganya mencekik,” tambah Ketua Forum Komunikasi Pedagang Pasar Induk Cibitung, Juhaeri saat berunjuk rasa ke DPRD Kabupaten Bekasi, Jumat (12/3/2021).
Terlebih kios yang ditawarkan belum memiliki IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) dan belum mendapat persetujuan dari Dinas Lingkungan Hidup.
Di hadapan anggota DPRD yang menerimanya, Nyumarno dan Sunandar, tokoh pedagang Pasar Induk Cibitung itu mengeluhkan biaya uang muka sebesar 10% atau Rp 12,6 juta untuk mendapatkan nomor kios/los ukuran 2×3 meter persegi yang dibanderol dengan harga Rp 126 juta.
Selanjutnya, pedagang diwajibkan membayar 30% selama berada di penampungan. Dan, sisa pembayaran 60% dapat dilunasi atau dicicil setelah kios/los yang baru telah ditempati.
“Skema pembayaran yang sama juga diterapkan untuk kios ukuran 3×4 meter persegi yakni seharga Rp 270 juta,” bebernya seraya berharap agar pungli di Pasar Induk Cibitung segera ditertibkan.
Terpisah, anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Bekasi, Budiyanto mengatakan bahwa dana APBD Kabupaten Bekasi cukup untuk merevitalisasi Pasar Induk Cibitung.
"APBD kita cukup, kalau hanya 190 miliar tidak masalah, karena ada senilai hampir 1 triliun dana APBD Kabupaten Bekasi yang belum terserap tahun 2020 dan bisa dimanfaatkan untuk merevitalisasi Pasar Induk Cibitung," terang Budiyanto.
Dia mengingatkan Bupati Bekasi dan Dinas yang terkait bahwa pedagang maunya revitalisasi ini menggunakan dana APBD dan tidak diswastakan.
"Sehingga tidak dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," tegasnya.
JAWA TIMUR, MHI - Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Teroris di dua Lokasi di Jawa Timur (Ja-tim), satu di Surabaya dan satu lagi di Tuban, saat ini keduanya masih dalam pengamanan Densus, ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Jumat (02/04/2021).
Seorang Teroris yang diamankan berinisial S warga Simorejo Sari A, RT 04 RW 06, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Ketua RT setempat Fauzi mengatakan rumah S mendadak didatangi puluhan Petugas bersenjata lengkap pada sekitar pukul 07,30 WIB.
Dalam Keterangan Pers yang diunggahnya secara Visual melalui Video, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, bahwa," Benar pada hari ini Jum'at 2021, Team Detasement 88 Anti Teror Mabes Polri di bantu jajaran Polda Jatim telah melakukan kegiatan penangkapan terhadap dua terduga Teroris di dua Daerah Jawa Timur," Ucapnya.
Lebih lanjut Kombes Pol Gatot menjelaskan secara rinci terkait siapa saja yang menjadi sasaran atau target penangkapan Densus 88." Yang pertama penangkapan di Simomulyo perumahan, Sukomanunggal, Surabaya dengan inisial S yang merupakan jaringan Jamaah Islamiah,..kemudian yang kedua penangkapan di Daerah Purboyo, Tuban dengan inisial RH alias AU yang berafiliasi dengan Jama'ah Ansharut Daulah," Ungkapnya.
" Keduanya tidak ada kaitannya dengan kejadian Bom di Makassar dan Teror yang ada di Mabes Polri."
Gatot menambahkan bahwa," Saat ini keduanya dalam penanganan Team Detasement 88 Anti Teror dan Polda Jatim dan sementara ini masih dilakukan pendalaman," Imbuhnya.
JAWA TENGAH, MHI - Densus 88 Anti Teror lakukan penggeledahan rumah tersangka Teroris yang berlokasi di Jl. Kenanga 7 no 28, Rt 09 , Rw 002 kelurahan.Sumampir, kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas, dalam rangka tindak lanjut penelusuran jaringan Igaras/Intro, usai sholat Jum'at sampai pukul 17.00 Wib (02/04/2021).
Dalam keterangannya para petugas pada wartawan mengatakan bahwa,"Penggeledahan Rumah/Kontrakan Terduga Jaringan Igaras/Intro Yang Telah Di Amankan Oleh Densus 88 adalah menindaklanjuti penangkan jaringan Igaras/Intro, dimana sebagai tersangka adalah WH (34) sebagai karyawan Swasta yang tinggal di Karanggintung Rt.05 Rw.03 Kelurahan Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang selama ini mengontrak di Jalan Kenaga 7 No 28 RT. 09/02 Kel.urahan Sumampir Kecamatan Purwokerto Utara,"Jelas mereka.
Dalam proses penggeledahan tersebut para petugas menjelaskan bahwa Tersangka tersebut adalah sebagai Direktur dari perusahaan Swasta yang bergerak dibidang Event Organizer.
"Sedangkan Saudara WH merupakan Direktur Syam Organizer di Indonesia untuk wilayah Jateng dan DIY," Ungkap mereka
Guna pengembangan lebih lanjut usai penggeledahan para petugas bersama Team Densus 88 memboyong Istri Tersangka WH berinisial SQ ke Satreskrim Polresta Banyumas untuk dimintai keterangan.
"Untuk awal pengembangan selanjutnya kami membawa istri Tersangka Atas nama Siti Qonaah ke Satreskrim Polresta Banyumas untuk dimintai keterangan," Pungkas Mereka.