HTML

HTML

Kamis, 08 Agustus 2019

Selesai diKerjakan Langsung Retak ,Proyek PemKab.Bekasi diProtes Keras Warga



MANGUN JAYA - TAMBUN, MHI – Proyek Pembangunan lapangan Bulu tangkis hasil dari Musrembang yang masuk dalam Program Sarana dan Prasarana Olah Raga diDinas Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga, Kabupaten Bekasi yang masuk dalam tahun Anggaran APBD 2019 mendapat kecaman, Protes dan Komplain Warga setempat terkait hasil pengerjaan yang dinilai warga setempat sangat mengecewakan, (5/7)  Sementara proyek pembangunan lapangan Bulu Tangkis tanpa papan nama terpampang tersebut berlokasi diRT 02-RW 30, Perum Mahkota Indah, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.


Permasalahan yang timbul akibat dari kesewenang-wenangan pemborong dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut yang menjadi tanggung jawabnya namun tidak dilakukan secara baik dan dibuat asal jadi , sehingga membuat warga setempat menjadi berang dengan bentuk hasil pekerjaan yang ditinggalkan dalam keadaan sisa seperempat lapangan dan retak-retak serta pecah-pecah setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua RT setempat, Nuryadi yang mewakili warga diperumahan tersebut kepada Awak Media pasca pengerjaan selesai dikerjakan mengatakan, Pekerjaan ini dari Pemda dan hasil dari Musrenbang..tidak ada Papan Keterangan Proyek..total nilai proyek Tiga puluh lima juta..kemarin Pimpronya kemari dan saya lihat diFilenya tapi foto.., saya bilang tadi pagi saya kecewa juga..kok kerjaan sampai ini saja terlambat..tadi pagi saya bilang juga sama kulinya kenapa kerjaan seperti ini ditinggal aja..kan musti diratain,..bapak biasa ngerjain lapangan seperti ini apa tidak..biasanya gini aja pak nanti halusnya sama cat (kata Kuli), ini baru semalem..tadi pagi jam delapan selesai ditinggal langsung pecah..dan atas nama warga complain sama dia (Pemborong-Red),Ungkapnya.


Terkait pekerjaan yang disisakan, Komplainnya selain tidak ada papan nama,kerjaanya pada retak-retak dan ini tadi pagi juga saya nanya, ini kapan mau diklarin..mereka bilang kalau engga sore nanti malem..sekarang sudah mati lampu seluruh jawa..terus bagaimana?,alasannya dia (Pemborong-Red) corannya habis, jatahnya dua molen..satu molennya tujuh- delapan kubik..jadi 16 m3 ..ini engga masuk diakal ..hitungan saya 3 molen..saya bilang ya..mengada-ada dari pemborongnya,Jelasnya.
Mengenai Pengawas dan Konsultan, Konsultan tiga minggu yang lalu datang kesini saya tidak tahu namanya tapi yang mendampingi namanya Pak Tamrin..Kalau dari Dinas yang semalam dating Pak Subur namanya..intinya pekerjaan ini saya beserta warga kecewa dan Protes Keras dengan hasil pekerjaan ini..ini namanya bikin masalah..tadi pagi saya komplain juga..harusnya yang namanya proyek itu gak mau tau harus selesai..pokoknya warga taunya harus selesai, Tegasnya.

Nuryadi berharap pada Pemerintah Daerah terutama Bupati yang baru terlantik agar memberikan sangsi tegas kepada pemborong pekerjaan ini dan Oknum-oknum diDinas terkait agar menjadi pembelajaran bagi yang lain kedepannya serta memberikan efek jera .

( Joggie ) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Postingan Terupdate

Korban Penembakan Separatis Papua Dievakuasi Gabungan TNI-Polri ke Timika Usai Merebut Distrik Homeyo Dari OPM-TPNPB

TIMIKA, MHI - Pasca Aparat Keamanan (Apkam) Gabungan TNI Polri merebut Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, dari Organisasi Papua Merdeka (...

Postingan Terkini

Pilihan Redaksi