JAKARTA, MHI- Presiden RI Joko Widodo
(Jokowi) menyampaikan sejumlah arahan kepada para kepala daerah dalam Rapat
Koordinasi Kepala Daerah Tahun 2021 yang digelar secara virtual pada Rabu
(14/04/2021).
Dalam
pembuka arahannya, Presiden mengingatkan bahwa jabatan yang diemban para kepala
daerah adalah kehormatan sekaligus sebuah tanggung jawab yang besar sehingga
para kepala daerah harus bekerja dengan berorientasi pada hasil.
“Jabatan
yang diberikan kepada Saudara-saudara adalah kehormatan, tetapi sekaligus juga
sebuah tanggung jawab yang besar, tanggung jawab yang berat. Oleh sebab itu,
jangan sampai saudara-saudara ini hanya mengikuti prosedur yang ada.
Harus goal oriented, harus result oriented.
Orientasinya adalah hasil. Harus berani berinovasi, bukan sekadar mengikuti
rutinitas,” ujar Presiden dari Istana Negara, Jakarta.
Karena itu,
Kepala Negara meminta agar para kepala daerah jangan hanya puas membaca laporan
saja dalam bekerja, melainkan harus langsung melakukan pengecekan dan kontrol
di lapangan. Inovasi, kecepatan, ketepatan kebijakan adalah hal yang sangat
diperlukan saat ini sehingga para kepala daerah perlu bekerja dengan
menggunakan skala prioritas.
“Bapak, Ibu,
dan Saudara sekalian harus membuat kebijakan yang fokus dengan skala prioritas
yang jelas sehingga nanti alokasi anggarannya juga lebih fokus dan
terkonsentrasi. Saya melihat satu provinsi ada yang mata anggaran kegiatannya
sampai 40 ribu. Menurut saya, semakin sedikit kegiatan secara manajemen akan
semakin gampang mengontrol dan mengeceknya dan hasilnya akan kelihatan,”
paparnya.
Terkait
dengan anggaran, Presiden pun berpesan agar para kepala daerah cukup membuat
beberapa kegiatan besar dengan anggaran yang terkonsentrasi ke kegiatan
tersebut dibandingkan dengan dibagi ke banyak kegiatan kecil. Dengan demikian,
hasilnya akan bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat.
“Sebagai
contoh, ada anggaran di sebuah kabupaten Rp2 triliun misalnya. Hati-hati, saya
titip yang namanya belanja aparatur, belanja pembangunan, belanja modal dilihat
lebih besar yang mana. Usahakan agar belanja pembangunan, belanja modal itu
lebih besar dari belanja aparatur. Kalau sudah ketemu belanja pembangunan
belanja modal, jangan sampai yang namanya anggaran itu dibagi rata ke
masing-masing unit atau dinas. Hati-hati,” jelasnya.
Turut
mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito
Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sumber BPMI SETPRES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar