
SULSEL, MHI - Beredar video pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Oknum Satpol PP Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), terhadap pasangan suami-istri (pasutri) pada saat razia Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tengah dilaksanakan secara serentak bersama-sama dengan Aparat Kepolisian dan TNI yang turut mengawal kegiatan program Presiden tersebut di dalam warung kopi yang sekaligus sebagai tempat tinggal kedua Pasutri tersebut, Kamis (15/7/2021).
Didalam
muatan video berdurasi 15:20 Detik tersebut nampak Oknum Satpol PP bertindak
Arogan serta melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap kedua pasangan suami
istri pemilik warung kopi yang sudah
kooperatif dengan mengikuti peraturan Protokol Kesehatan (Prokes) yang
ditetapkan oleh Pemerintah serta menyambut para petugas yang datang
berduyun-duyun sehingga menciptakan kerumunan di lokasi warung tersebut, namun
tetap diterima baik oleh kedua pasangan suami istri pemilik warung sekaligus
rumah tempat tinggal mereka.
Sementara Oknim
Satpol PP yang seharusnya menyampaikan himbauan dengan santun serta menciptakan
suasana kondusif dalam melakukan penertiban di tengah masyarakat yang tengah
dalam kondisi perekonomian terjepit dan serba sulit disebabkan oleh wabah
Covid-19 yang melanda seluruh dunia dan
ditambah dengan adanya pembatasan usaha masyarakat dalam mencari nafkah untuk
kebutuhan hidup keluarga mereka oleh Pemerintah RI dibawah kepemimpinan
Presiden Jokowidodo, justru malah selain melanggar Tupoksinya sebagai Petugas
Trantib juga menciptakan kegaduhan dan bahkan melakukan pemukulan dan
penganiayaan terhadap kedua Pasutri
tersebut yang kemudian diketahui bahwa
istri pemilik warkop tersebut tengah hamil 9 (sembilan) Bulan.
Kondisi istri yang dipukul dan di
aniaya itu tengah hamil 9 bulan.
Hal tersebut di ungkapkan oleh sang suami pada Awak media dengan menjelaskan
bahwa, "Iya, istri saya lagi hamil memang dan saya juga sudah bilang saat
oknum petugas itu datang," ujar suami yang dipukul oknum Satpol PP saat
razia PPKM, saat ditemui di Polres Gowa, Kamis (15/7/2021).
Sang suami mengatakan kondisi istrinya memang rentan karena usia kandungannya
yang sudah masuk bulan ke-9. Saat penganiayaan terjadi, Ivan menyebut sang
istri juga sempat mengeluarkan cairan yang dia sebut-sebut ada hubungannya dengan
kondisi kehamilan istrinya.
Pemukulan
oknum Satpol PP saat razia PPKM terhadap Ivan dan istrinya terekam kamera CCTV
dan kamera ponsel Ivan yang sedang live hingga viral di media sosial (medsos).
Pria yang belakangan diketahui bernama Ivan (24)
tersebut pada awalnya cekcok dengan oknum Satpol PP. Cekcok itu kemudian
berujung pada pemukulan oknum Satpol PP terhadap Ivan. Istri Ivan juga
mengalami pemukulan.
Kronologis Kejadian
Ivan mengatakan insiden pemukulan itu terjadi di warkop sekaligus rumahnya di Panciro, Gowa, sekitar pukul 20.40 Wita, pada Rabu (14/7/2021).
Dia mengaku
warkop miliknya sebenarnya sudah beberapa hari ini tutup lebih awal akibat
pemberlakuan PPKM.
Namun Ivan hanya menutup sebagian pintu warkopnya karena dia sendiri sedang
live untuk melakukan endorse sejumlah produk. Saat itulah tiba-tiba ada
sejumlah petugas memasuki warkopnya.
"Sudah itu, ada salah satu (petugas) PPKM wanita menegur istriku karena
pakaiannya seksi, apa hubungannya PPKM dengan pakaian seksi? Itu kan warkop
sekaligus rumah. Wajar kan pakaian tidur, jadi istriku marah," ujar Ivan
Ivan mengaku petugas PPKM itu ternyata memprotesnya karena musik di tempatnya
masih bunyi. Ivan pun mengaku musik itu untuk keperluan endorse.
"Awalnya tim PPKM masuk karena mendengar suara musik, padahal kita sudah
tutup dan lampu sudah mati. Dan tim PPKM masuk tidak ada dia lihat pengunjung
satu pun, dia melihat kita sedang live (endorse produk di medsos). Dan bertanya
ini kenapa ada musiknya nyala," katanya
Penjelasan itu disebut Ivan membuat petugas PPKM wanita sadar diri dan segera
meminta maaf serta pergi.
"Tapi tiba-tiba ada oknum Satpol PP masuk mengamuk sampai tunjuk-tunjuk,
istriku bilang santai saja," katanya.
Oknum Satpol PP itu disebut marah-marah sehingga istri Ivan kembali menantang
karena merasa tak melakukan kesalahan. Ivan juga mengaku menenangkan oknum
Satpol PP dimaksud tapi dirinya justru dianiaya.
Istriku bilang saya ikuti aturan pemerintah, sama sekali tidak ada saya
langgar. Saya bilang, jangan begitu, Pak, istriku sedang hamil. Jadi dia
langsung balik tampar saya," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar