HTML

HTML

Minggu, 30 Agustus 2020

Ketua DPC AWI Kab.Bekasi Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Kekerasan Pada Jurnalis TV di Lampung


KABUPATEN BEKASI, MHI - Terkait akan tindak kekerasan terhadap wartawan yang kembali terjadi, dimana kali ini menimpa korban kekerasan saat peliputan adalah Ardy Yohaba, Jurnalis biro SCTV-Indosiar Lampung  utara, di Stadion Sukung Kelapa Tujuh Kecamatan Kotabumi selatan Kabupaten Lampung utara,(30/8/2020).

Tindakan kekerasan ini terjadi pada jumat 28 agustus 2020  saat Ardy Yohaba hendak mengkonfirmasi terkait kericuhan pertandingan Sepak Bola Piala Bupati Cup di Stadion Sukung Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi selatan, Kabupaten Lampung utara, dimana akibat dari kericuhan tersebut menyebabkan salah satu club didiskualifikasi.

Namun sangat disayangkan, saat akan melakukan wawancara  ardy mendapat perlakuan buruk yang tidak menyenangkan dari oknum panitia. Selain dihalangi-halangi meliput, kamera ardy juga dirampas dan tidak hanya sampai disitu, ia juga mendapat pukulan di bagian wajah hingga mengalami luka memar dibagian pelipis sebelah kanan.

Kemudian belakangan diketahui bahwa, sang pelaku kekerasan adalah ketua panitia bernama Juanda basri.


Terkait akan kejadian tersebut Ketua DPC AWI (Aliansi Wartawan Indonesia) Kabupaten Bekasi kembali angkat bicara, saat dimintakan tanggapannya oleh Awak Media tentang peristiwa tersebut dengan menegaskan, " Saya Ketua dari AWI Kabupaten Bekasi dengan tegas menyampaikan sikap bahwa, Mengutuk dan mengecam keras aksi kekerasan yg dilakukan oknum panitia terhadap Jurnalis SCTV-Indosiar Ardy Yohaba dan meminta pihak Kepolisian agar segera menuntaskan kasus tersebut serta menangkap pelaku kekerasan yang menimpa Ardy Yohaba," Tegas Irwan.

Lebih lanjut Irwan berharap agar kejadian ini menjadi yang terakhir akan adanya kekerasan yang menimpa jurnalis. " Saya berharap ini menjadi kejadian yang terakhir, terkait adanya kekerasan yang menimpa wartawan disaat mereka melakukan tugas dan kewajibannya selaku jurnalis...ditambah lagi kejadian ini  sangat terang benderang.. bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum tersebut telah melanggar undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik dan mengancam kebebasan pers," Pungkas Ketua DPC AWI Kabupaten Bekasi.

Terkait tindakan kekerasan yang telah dilaporkan korban ke Mapolres Lampung utara, dengan laporan yang diterima langsung oleh Kepala.Spkt. Ipda Pol. Irwanto, Unit Sentra Pelayanan (SPKT) dengan nomor Laporan Polisi : LP / 855 /B / VIII / 2020 / POLDA LAMPUNG / RES L.U , itu, Irwan pun berharap Dewan pers dan IJTI Pusat dapat melakukan pendampingan dan pengawalan serta memberikan bantuan hukum terhadap korban selama proses hukum berlangsung.

(Joggie) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Jumat, 28 Agustus 2020

"Perjanjian Linggarjati" Dalam (Indonesian History)




INDONESIAN HISTORY, MHI - Pada bulan Agustus pemerintah Belanda melakukan usaha lain untuk memecah halangan dengan menunjuk tiga orang Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van Mook dalam perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konferensi antara dua belah pihak diadakan di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang netral seorang komisi khusus Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit Linggarjati dekat Cirebon.

Setelah mengalami tekanan berat -terutama Inggris- dari luar negeri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15 November 1946 yang pokok pokoknya sebagai berikut:

1, Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1949.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat yang salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia.
3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

Untuk ini Kalimantan dan Timur Raya akan menjadi komponennya. Sebuah Majelis Konstituante didirikan, yang terdiri dari wakil-wakil yang dipilih secara demokratis dan bagian-bagian komponen lain. Indonesia Serikat pada gilirannya menjadi bagian Uni Indonesia-Belanda bersama dengan Belanda, Suriname dan Curasao. Hal ini akan memajukan kepentingan bersama dalam hubungan luar negeri, pertahanan, keuangan dan masalah ekonomi serta kebudayaan. Indonesia Serikat akan mengajukan diri sebagai anggota PBB. Akhirnya setiap perselisihan yang timbul dari persetujuan ini akan diselesaikan lewat arbitrase.

Kedua delegasi pulang ke Jakarta, dan Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari kemudian, pada tanggal 15 November 1946, di rumah Sjahrir di Jakarta, berlangsung pemarafan secara resmi Perundingan Linggarjati. Sebenarnya Soekarno yang tampil sebagai kekuasaan yang memungkinkan tercapainya persetujuan, namun, Sjahrir yang diidentifikasikan dengan rancangan, dan yang bertanggung jawab bila ada yang tidak beres.

Sementara Perundingan Linggarjati atau kadang juga disebut Perundingan Lingga'r'jati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada 25 Maret 1947.




Hal tersebut berdasarkan Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke Indonesia karena Jepang menetapkan 'status quo' di Indonesia menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya peristiwa 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia. Oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, Diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, tetapi perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatera dan Pulau Madura, tetapi Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.

Dalam misi pendahuluan di akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan Lord Killearn ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Pada tanggal 7 Oktober 1946 bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta dibuka perundingan Indonesia-Belanda dengan dipimpin oleh Lord Killearn. Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan senjata (14 Oktober) dan meratakan jalan ke arah perundingan di Linggarjati yang dimulai tanggal 11 November 1946.

Disaat perjanjian berlangsung dalam perundingan ini Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, Belanda diwakili oleh tim yang disebut Komisi Jendral dan dipimpin oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J. Van Mook, dan Lord Killearn dari Inggris bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini.

Kemudian pencapaian kesepakatan dari perundingan tersebut menghasilkan 17 pasal yang antara lain berisi:
  1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
  2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
  3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.
  4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
Disisi lain, Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat Jelata. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6/1946, dimana bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati.

Sehingga Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. dimana pada kenyataannya di tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I. Hal ini merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.

(RED) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Referensi :

  • Fischer, Louis (1959). The Story of Indonesia (edisi ke-4th). New York: Harper & Brothers.
  • Frederick, William H. & Worden, Robert L., ed. (1993), "The National Revolution, 1945-50", Indonesia: A Country Study, Washington, D.C.: Library of Congress, diakses tanggal 1 December 2009.
  • Kahin, George McTurnan (1952). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca, New York: Cornell University Press.
  • Ricklefs, M. C. (2008) [1981]. A History of Modern Indonesia Since c. 1300 (edisi ke-4th). London: Palgrave Macmillan. ISBN 978-0-230-54685-1.
  • Taylor, Alastair M. (1960). Indonesian Independence and the United Nations. London: Stevens & Sons.
  • Wehl, David (1948). The Birth of Indonesia. London: George Allen & Unwin Ltd.
  • Machdi Suhadi, Sutarjo Adisusilo, A. Kardiyat Wiharyanto (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah untuk SMP dan MTs kelas IX. Erlangga. hlm. 30.

Peristiwa Alam Kurdo ( Keluarnya Lumpur Dan Gas Beracun Dari Dalam Tanah) di Blora


BLORA, MHI - Peristiwa alam Kurdo ( Keluarnya lumpur dan gas beracun dari dalam tanah disertai dengan ledakan selama ± 10 menit, terjadi Pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekitar pukul 05.30 WIB pagi di Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.

Dampak dari peristiwa yang tak terduga tersebut mengakibatkan 1 orang warga bernama Warno, laki-laki berusia sekitar 40 tahun, Pekerja Swasta yang tinggal dibilangan Dukuh Sucen, Desa Gabusan Kecamatan Jati, Kabupaten Blora yang kedapatan dalam kondisi lemas diduga karena menghirup asap belerang dan 10 ekor kerbau terkubur lumpur ditaksir sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) sementara diduga masih ada 7 kerbau  lainnya yang belum ditemukan.


Awal kejadian tersebut diungkapkan Warno (Korban) setelah sadar dari pingsannya mengatakan pada petugas bahwa," Sekitar jam 05.00 pagi, saya akan mengeluarkan kerbau untuk di gembala di Kesongo.. lalu sekitar jam 05.30 pagi..saya merasakan tanah bergetar dan melihat pecah-pecah..lalu  mengeluarkan Lumpur dan saya melihat sebagian kerbau saya terkubur lumpur dan ternak saya yang lainya pada berhamburan," Ungkapnya.

Warno menambahkan," Saya berniat menyelamatkan diri dengan berlari dari lokasi.. tanpa saya hiraukan ternak saya lagi..tapi keburu lemas badan sayanya," Imbuh Warno.

Hal tersebut dibenarkan juga oleh tiga orang lainnya yaitu Suyatin (laki-laki, 46 tahun), Sukimin (laki-laki, 42 tahun) dan Wariyo (laki-laki, 36 tahun), dimana pada saat kejadian merekapun sedang berada di belakang kandang yang kurang lebih berjarak 50 meter jauhnya dari kandang warno, " Kita sama-sama lari..selametken diri..sambil menta tolong sama warga lainya...terus kedengeran dibelakang kedengeran suara meletus lagi," Ungkap mereka.

Warga setempat yang berhamburan datang kelokasi kejadian setelah mendengar teriakan dari tiga saksi dan mendapatkan Warno sudah dalam kondisi lemas akibat menghirup asap belerang dari letusan tersebut serta membantu mengeluarkan beberapa kerbau dari lumpur yang kemudian berhasil diselamatkan, terkait warno wargapun langsung membawanya ke Puskesmas Doplang guna mendapatkan bantuan dan perawatan medis secara intensif.

Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB pagi, kondisi korban sudah mulai pulih sehingga dapat kembali ke rumah dan sekaligus juga memberikan keterangan dengan jelas pada Petugas dan Awak Media terkait peristiwa tersebut.

(Tugiyono) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Kamis, 27 Agustus 2020

Rohidin Mersyah : SMSI Bengkulu Bersikap Independent Serta Tidak Ciptakan Konflik dan Hoaks


BENGKULU, MHI – Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus bersama Wakil Ketua Dewan Pers Hendry CH Bangun menerima cindera mata berupa buku perayaan Tabot di Bengkulu, Karya Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Momen berkesan ini terjadi saat Rakor dan Launching Newsroom Siberindo di Bengkulu, yang berlangsung selama dua hari (26-27/8).

Rohidin Mersyah berharap media siber yang tergabung dalam Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bengkulu dapat menjalankan fungsinya secara proporsional dan profesional, serta penuh rasa tanggung jawab moral dalam menampilkan pemberitaan ke masyarakat.

“Saya juga memberikan apresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan SMSI Bengkulu ini. Mengingat selaku pimpinan di daerah, menginginkan Bengkulu dapat maju dan berkembang,” Kata dia, Rabu (26/8).

Dirinya meminta , peran media siber dapat mengangkat citra Bengkulu. “Termasuk juga di tengah pandemi Covid 19, media siber dalam  memberikan edukasi, berimbang, serta mengedepankan etika jurnalistik,” Harapnya.


Khususnya menghadapi momen Pilkada serentak. Gubernur mengajak, 67 media siber yang tergabung dalam SMSI Bengkulu, mampu bersikap independent, netral, dan tidak  menciptakan ruang konflik berbau sara apalagi hoaks.

“Jangan pula menjadi  alat bagi calon Kepala Daerah bersama Wakil Kepala Daerah, karena imbasnya masyarakat yang akan menjadi korban. Media sosial dengan media siber merupakan dua hal yang saling berkaitan. Makanya utamakan perannya dalam mendidik masyarakat, sehingga pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini berjalan aman, lancar dan sukses. Tolong diingat jangan ciptakan ruang hoaks,” Paparnya.

Di tempat yang sama, Ketua SMSI Bengkulu Wibowo Susilo mengatakan kegiatan yang digelar sebagai upaya meningkatkan semangat insan pers, khususnya media siber di Bengkulu.

Sementara dalam stadium general serta deklarasi media siber untuk sukses Pilkada, dengan tema “Eksplorasi Pers dan Politik Masa Depan,” diisi pemateri Dewan Penasehat SMSI Bengkulu yang juga mantan Kapolda Bengkulu, Irjen Pol (Purn) Supratman, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi, Firdaus Ketua Umum SMSI Pusat, dan dilanjut peluncuran bengkulu Siberindo oleh Wakil ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun.

(Joggie) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Selasa, 25 Agustus 2020

Konferensi Malino - Terbentuknya "Negara" Baru, Dalam (Indonesian History)




INDONESIAN HISTORY, MHI - Pada bulan Juni 1946 suatu krisis terjadi dalam pemerintahan Republik Indonesia, keadaan ini dimanfaatkan oleh pihak Belanda yang telah mengusai sebelah Timur Nusantara. Dalam bulan Juni diadakan konferensi wakil-wakil daerah di Malino, Sulawesi, di bawah Dr. Van Mook dan minta organisasi-organisasi di seluruh Indonesia masuk federasi dengan 4 bagian; Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Timur Raya.

Sementara Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost).




Sedangkan latar belakang diadakannya konferensi tersebut dalam kerangka SEAC setelah Perang Dunia II, Australia menyerahkan kembali wilayah Indonesia timur kepada Belanda pada 15 Juli 1946. Dengan demikian pemerintah Belanda (NICA) mendapatkan kembali wilayah Indonesia timur de jure and de facto. Segera setelah penyerahan ini, pemerintah NICA dipimpin oleh Wakil Gubernur Jendral Van Mook mengadakan Konferensi Malino pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost) dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.

Dalam konferensi yang dipimpin Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Mook tersebut dibentuk Komisariat Umum Pemerintah (Algemeene Regeeringscommissaris) untuk Kalimantan dan Timur Besar yang dikepalai Dr. W. Hoven. Diangkat pula menjadi anggota luar biasa Dewan Kepala-kepala Departemen (Raad van Departementshooden) untuk urusan kenegaraan adalah Sukawati (Bali), Najamuddin (Sulawesi Selatan), Dengah (Minahasa), Tahya (Maluku Selatan), Dr. Liem Tjae Le (Bangka, Belitung, Riau), Ibrahim Sedar (Kalimantan Selatan) dan Oeray Saleh (Kalimantan Barat), yang disebut pula "Komisi Tujuh". Peraturan pembentukan negara-negara bagian diputuskan dalam konferensi berikutnya di Denpasar, Bali. Sebelum itu akan dilangsungkan konferensi dengan wakil golongan minoritas di Pangkal Pinang, Pulau Bangka.

(RED) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Rujukan :
  • Ensiklopedi Umum, Penerbit Kanisius, Edisi Kedua dengan EYD, 1977, hal.588, ISBN 978-979-298-522-8
  • Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat, Ide Anak Agung Gde Agung, Gajah Mada University Press, 1998
Referensi : 
  • Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. Sejarah nasional Indonesia: Jaman Jepang dan zaman Republik Indonesia

 

Kedapatan Bawa Sabu,Oknum ASN dan Teman Wanitanya Dibungkus Petugas Bandara


BATAM, MHI - Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas Perhubungan (Dishub) Bali, kedapatan membawa sejumlah sabu, Minggu (23/8/20). Oknum tersebut diketahui berinisial RDP, bersama seorang perempuan berinisial ML diamankan oleh petugas Avsec Bandara Internasional Hang Nadim Batam, dan Petugas Bea Cukai Batam.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (22/8/2020) siang. Sementara Pelaku adalah seorang oknum ASN Dinas Perhubungan (Dishub) Bali berinisial RDP bersama seorang wanita berinisial ML.

Sebelumnya, kedua pelaku tiba untuk transit di Hang Nadim Batam dari Pekanbaru dengan tujuan Surabaya. Direktur Badan Usaha Bandar Udara (Bubu) dan Telekomunikasi Informasi Komunikasi (TIK) Hang Nadim Batam, Suwarso saat dihubungi Awak Media melalui telepon membenarkan atas kejadian tersebut.

Suwarso memberikan penjelasan melalui telepon kepada Awak Media dengan mengatakan bahwa, "Mereka ditangkap karena petugas Avsec dan Hanggar BC Bandara curiga dengan gerak-gerik keduanya...setelah diperiksa keduanya, ternyata mereka membawa narkoba...sabu tersebut disimpan di beberapa titik lokasi mulai dari betis, sepatu, pinggang hingga di dekat kemaluan," Jelas Suwarso melalui telepon, Minggu (24/8/2020) malam .

Selanjutnya Suwarso memaparkan bahwa, "Dari RDP pihaknya berhasil mengamankan 1.702 gram sabu dan dari ML ada 1.388 gram sabu...,Awalnya yang ketahuan duluan ML setelah melewati walkthrough, setelah diperiksa manual ada benda aneh di pinggang ML...,dari sana dilanjutkan ke ruang pemeriksaan di ruang khusus bersama rekannya RDP (melalui x-ray)... setelah ditemukan benda yang diduga sabu, keduanya dibawa ke kantor Bea Cukai Hang Nadim," Tutupnya mengakhiri pembicaraan melalui telepon.


Dalam rekaman sebuah video nampak terlihat RDP menyelipkan sejumlah paket sabu di dua betis kakinya dan juga celana yang dia gunakan. Belum diketahui pasti berapa jumlah sabu yang dibawa oleh RDP, lantaran pihak Bandara Internasional Hang Nadim Batam, dan Bea Cukai Batam belum memberikan keterangan resmi terkait akan hal itu.

Sementara disisi lain, Kabid Berantas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri, Kombes Pol Arief Bastari membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi Awak Media, "Iya tadi ada pelimpahan dari Avsec Bandara Internasional Hang Nadim Batam, dan Bea Cukai Batam, terkait calon penumpang bawa sabu," Ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengembangan terkait limpahan yang mereka terima ini. Namun dirinya belum menjelaskan secara detail tangkapan ini, namun dikatakannya oknum tersebut hendak terbang ke Surabaya. "Oknum ini akan berangkat ke Surabaya rencananya. Diketahui oknum ini adalah ASN di Dishub Bali," Tutupnya.

(Tri) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA

Senin, 24 Agustus 2020

" ELANG " Dalam ( Dunia Satwa )



DUNIA SATWA, MHI - Elang merupakan salah satu dari hewan yang terdapat di seluruh Indonesia. Dalam Bahasa inggris disebut Eagle atau Elang merujuk pada burung pemangsa berukuran besar dari suku Accipitridae terutama genus Aquila. Sementara itu burung-burung pemangsa yang lebih kecil dalam Daftar Burung Indonesia nomor 2 disebut Elang-alap (Hawk, genus Accipiter).

Tanda Keberadaan (Identifikasi)

Elang adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu pelepah. Sebagai burung, elang berkembang biak dengan cara bertelur yang mempunyai cangkang keras di dalam sarang yang dibuatnya. Ia menjaga anaknya sampai mampu terbang.
Elang merupakan hewan pemangsa. Makanan utamanya hewan mamalia kecil seperti ular, tikus, tupai, kadal, ikan dan ayam, juga jenis-jenis serangga tergantung ukuran tubuhnya. Terdapat sebagian elang yang menangkap ikan sebagai makanan utama mereka.Biasanya elang tersebut tinggal di wilayah perairan. Paruh elang tidak bergigi tetapi melengkung dan kuat untuk mengoyak daging mangsanya. Burung ini juga mempunyai sepasang kaki yang kuat dan kuku yang tajam dan melengkung untuk mencengkeram mangsa serta daya penglihatan yang tajam untuk memburu mangsa dari jarak jauh tak terkira.
Elang mempunyai sistem pernapasan yang baik dan mampu untuk membekali jumlah oksigen yang banyak yang diperlukan ketika terbang. Jantung burung elang terdiri dari empat bilik seperti manusia. Bilik atas dikenal sebagai atrium, sementara bilik bawah dikenali sebagai ventrikel.



 
Berbagai Jenis Elang di Indonesia

Catatan: Elang-alap, Alap-alap, Sikep-madu dan Baza tidak termasuk.

1.Elang Hitam, (Ictinaetus malayensis) adalah sejenis burung pemangsa dari suku Accipitridae, dan satu-satunya anggota genus Ictinaetus. Dinamai demikian karena warna bulunya yang seluruhnya berwarna hitam. Meski ada pula beberapa jenis elang yang lain yang juga berwarna hitam, Burung yang berukuran besar, dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70-80 cm dengan berat sekitar 100-1600 gram. Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang dengan rentang sayap sekitar 148-182 cm.

2.Elang brontok adalah sejenis burung pemangsa anggota suku Accipitridae. Dinamai demikian kemungkinan karena warnanya yang berbercak-bercak (pada bentuk yang berwarna terang). Namanya dalam bahasa Inggris adalah Changeable Hawk-eagle karena warnanya yang sangat bervariasi dan berubah-ubah, sedangkan nama ilmiahnya yalah Spizaetus cirrhatus.
Elang brontok berbiak di wilayah yang luas, mulai dari kawasan Asia selatan di India dan Sri Lanka, tepi tenggara Himalaya, terus ke timur dan selatan melintasi Asia Tenggara hingga ke Indonesia dan Filipina, Burung elang yang berukuran sedang sampai besar, dengan panjang tubuh diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor sekitar 60-72 cm dengan rentang sayang sekitar 127–138 cm dan berat tubuh sekitar 1.2 to 1.9 kg.

3.Elang jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu spesies elang berukuran sedang dari keluarga Accipitridae dan genus Nisaetus yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia, Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang tampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki.

4.Elang-laut steller, Haliaeetus pelagicus adalah burung besar pada famili Accipitridae. Burung ini adalah burung terberat di dunia, dengan berat 6.8 sampai 9 kg, tetapi mungkin tertinggal di belakang elang harpy Amerika dan elang Filipina pada pengukuran lainnya.Burung ini berkembang biak di semenanjung Kamchatka, daerah pantai sekitar laut Okhotsk, lebih rendah mencapai sungai Amur dan Sakhalin utara dan kepulana Shantar, Rusia. Mayoritas burung ini saat musim dinging pergi ke selatan, di kepulauan Kuril dan Hokkaidō, Jepang.Elang laut Steller makan ikan, terutama salmon. Selain ikan, elang laut Steller juga makan burung, mamalia dan serangga. Elang laut Steller dapat juga makan singa laut muda.Elang-laut Steller adalah burung terbesar dalam genus Haliaeetus and is one of the largest raptors overall. The typical size range is 85 hingga 105 cm (33 hingga 41 in) long and the wingspan is 1,95 hingga 2,5 m (6,4 hingga 8,2 ft). Females typically weigh from 6,8 hingga 9 kilogram (15 hingga 20 pon; 1,07 hingga 1,42 st), while males are rather lighter with a weight range from 4,9 hingga 6 kilogram (11 hingga 13 pon; 0,77 hingga 0,94 st). An unverified record exists of a huge female, who apparently gorged on salmon, having weighed 12,7 kilogram (28 pon; 2,00 st).

5. Elang-ular bido (Spilornis cheela) adalah sejenis elang besar yang menyebar luas di Asia, mulai dari India di barat, Nepal, Srilanka, terus ke timur hingga Cina, ke selatan melintasi Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, kepulauan Sunda Besar, hingga ke Palawan di Filipina. Elang ini merupakan anggota suku Accipitridae. Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat di saat terbang seperti garis yang tebal. Sangat berisik, suara panggilan seperti ""Kiiiik"" panjang dan diakhiri dengan penekanan nada. Sayap menekuk ke atas (seperti elang jawa) dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh. Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular, karena itulah elang ini di sebut elang ular karena mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pada pinggir belakang sayap. Berwarna gelap, sayap sangat lebar membulat, ekor pendek. Dewasa: Bagian atas coklat abu-abu gelap. Bagian bawah coklat. Perut, sisi tubuh dan lambung berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor. Jambul pendek dan lebar, berwarna hitam dan putih. Remaja: Mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu. Iris berwarna kuning, paruh coklat abu-abu, kaki kuning.


6. Elang buteo (Buteo buteo) adalah burung pemangsa berukuran besar, jangkauannya meliputi sebagian besar Eropa dan terbentang sampai Asia. Ia biasanya menetap sepanjang tahun, kecuali pada bagian terdingin persebarannya, dan ini biasa pada kasus salah satu subspesies. Elang buteo berukuran antara 40 dan 58 cm (16 dan 23 in) in length with a 109–136 cm (43–54 in).

7. Elang Wallace atau dalam nama ilmiahnya, Nisaetus nanus adalah elang yang dapat kita temui di hutan hutan Kalimantan, dan Sumatra di Indonesia. Juga dapat kita temui di selatan Thailand dan Malaysia. Tetapi, jarang kita temukan di hutan dataran rendah Kalimantan.Berukuran agak sedang sedang dengan panjang tubuh dari ujung paruh sampai ujung ekor sekitar 43 sampai 58 cm, berat tubuh sekitar 500 sampai 610 gram dengan rentang sayap sekitar 95 sampai 105 cm. Berwarna coklat dan putih, berjambul, dan ada 3 garis hitam pada ekor. Kepala dan bagian bawah kuning tua kemerah-jambuan, ada coretan memanjang pada dada dan garis sempit hitam pada perut. Remaja: apabila sudah remaja, elang wallace mirip remaja Elang Gunung, tetapi berukuran lebih kecil.Irisnya berwarna kuning, paruhnya berwarna abu-abu,dan kakinya berwarna kuning.

8. Elang Flores (Spizaetus floris) merupakan salah satu jenis raptor (burung pemangsa) endemik yang dipunyai Indonesia dari keluarga Accipitridae dan Genus Nisaetus. Elang flores sebelumnya dianggap sebagai ras elang brontok tetapi Gjershaug et al (2004) menunjukkan bahwa perbedaan morfologis yang signifikan antara bentuk ini denga elang brontok. Jarak genetik antara kedua taksa ini ditemukan hanya 1% (Gamauf et al. 2005) Elang flores ini ditempatkan di genus Nisaetus mengikuti rekomendasi Helbig et al. (2005) yang didukung oleh studi molekuler Lerner dan Mindell (2005), berdasarkan pada urutan molekul dua gen mitokondria dan satu intron nuklir. Elang flores tergolong burung berukuran besar dengan panjang tubuh sekitar 60 sampai 79 cm. Kepala putih, kadang dengan garis-garis coklat pada mahkota. Tubuh bagian atas coklat-kehitaman. Dada dan perut putih berpalang coklat kemerahan yang tipis. Ekor coklat dengan enam garis gelap. Kaki putih. Tidak ada perbedaan signifikan antara jantan-betina dan dewasa-muda. Mirip dengan elang brontok muda.

9. Elang-laut dada-putih dengan nama latin Haliaeetus leucogaster dijuluki "mesin terbang" hidup yang paling mengesankan di bumi ini, dan julukan itu bukannya tanpa alasan. Dengan bentangan sayap sepanjang tiga meter, burung laut terbesar ini sanggup terbang hingga kecepatan 115 kilometer per jam. Elang laut memang tampak kaku di darat, tetapi di angkasa dia benar-benar anggun dan menakjubkan untuk dipandang. Elang laut dada putih adalah burung yang di jadikan fauna identitas Kabupaten Jepara.Mempunyai panjang tubuh 70–85 cm, rentang sayap 178–218 cm dengan berat tubuh jantan 1,8 – 2,9 kg dan betina 2,5 – 3,9 kg. Bagian atas berwarna abu-abu kebiruan, sedangkan bagian bawah, kepala dan leher berwarna putih. Iris coklat. Kuku, paruh dan sera berwarna abu-abu. Tungkai tanpa bulu dan kaki berwarna abu-abu. Saat terbang, ekornya yang pendek tampak berbentuk baji dan sayapnya terangangkat ke atas membentuk huruf V. Saat masih muda atau juvenile, berwarna coklat seperti elang bondol muda. Biasanya elang ini bertelur 1 - 2 butir

10.Elang bondol (Haliastur indus) adalah spesies burung pemangsa dari famili Accipitridae. Elang bondol berkuran sedang (43-51 cm), memiliki sayap yang lebar dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang. Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis putih mengkilap.


11. Elang emas (Aquila chrysaetos) adalah salah satu burung elang yang berada di Belahan Utara. Seperti semua elang, elang ini masuk kedalam famili Accipitridae. Elang ini menyebar di Amerika Utara, Eropa dan Asia. Burung ini memiliki panjang tubuh lebih dari 1 meter. Pada kebudayaan populer, burung ini menjadi lambang nasional Mesir, Meksiko dan banyak negara lainnya.Ukuran tubuh elang emas ini berkisar antara 66 sampai 102 cm dari ujung paruh sampai ujung ekor dan rentang sayap berkisar antara 180 sampai 234 cm dengan berat tubuh sekitar 2,8 sampai 4,5 kg untuk jantan dan pada umumnya jenis burung pemangsa berat tubuh elang emas betina sekitar 3,7 sampai 6,6 kg. Elang emas memiliki corak bulu berwarna coklat gelap dan bercorak emas pada bagian kepala hingga leher. Warna emas pada kepala inilah yang menjadikan raptor ini disebut Elang emas. Pada masa remaja atau Juvenille warna bulu cenderung sama dengan Elang emas dewasa, tetapi warnanya lebih gelap. Pada bagian ekor elang remaja, terdapat warna putih sekitar sepertiga dari pangkal ekor. Kadang-kadang pada elang remaja, terdapat juga warna putih di luar dan dalam pada bulu sayap sekunder yang membentuk corak seperti bulan sabit. Elang emas memiliki paruh yang tebal dan besar yang berwarna hitam dengan warna kuning pada bagian hidung. Pada bagian kaki diselimuti bulu dari paha hingga pergelangan kaki. Elang emas mempunyai kaki yang besar dengan dilengkapi cakar yang panjang, tebal, dan kuat. Jari kaki berwarna kuning yang ukuran jarinya bisa seukuran jempol orang dewasa. Kaki yang besar dan cakar yang tajam menjadi andalan raptor ini untuk memangsa hewan yang ukrannya lebih besar dari tubuhnya.

12. Elang tikus (Elanus caeruleus) adalah burung Pemangsa diurnal berukuran kecil dalam familia Accipitridae yang terkenal karena kebiasaannya melayang dalam padang rumput terbuka seperti kebiasaan kestrel yang berukuran kecil. Spesies Eurasia dan Afrika ini terkadang digabung dengan spesies Australia Elang Bahu-hitam (Elanus axillaris) dan Elang Ekor-putih (Elanus leucurus) dari Utara dan Selatan Amerika yang bersama-sama membentuk superspesies. Elang ini khas, dengan sayap panjang, putih, serta bulu abu-abu dan hitam juga mirip burung hantu dengan mata yang menghadap ke depan dan iris merah. Walaupun utamanya terlihat di dataran, mereka terkadang kelihatan di lereng bukit berumput di kawasan ketinggian yang lebih tinggi di Asia. Mereka bukanlah pengembara, tetapi ia membuat pergerakan jarak pendek sebagai respon terhadap cuaca.
Meskipun terlihat seperti Alap-alap, keterlibatannya begitu jauh ditandai dengan warna iris mata yang lebih terang dan sayap membulat. Berukuran 30 cm. Berwarna putih, abu-abu dan hitam. Berbecak hitam pada bahu, bulu primer hitam panjang khas. Apabila mereka sudah dewasa, mereka berciru-ciri: terdapat mahkota di punggung, sayap pelindung dan bagian pangkal ekor abu-abu. Muka, leher dan bagian bawah putih, paruh berwarna hitam dan kaki berwarna kuning. Pada jenis burung yang masih muda, iris matanya berwarna kuning, tetapi saat sudah dewasa iris matanya berubah menjadi merah.

13. Elang paria (Milvus migrans) adalah spesies Burung pemangsa dari keluarga Accipitridae. Burung ini dianggap sebagai spesies yang paling melimpah dari keluarga acciptrid, meskipun beberapa jumlah telah mengalami penurunan dramatis.Burung Elang ini berukuran sekitar 65 cm, bulu berwarna coklat gelap dengan ekor menggarpu yang khas. Pada waktu terbang, bercak pucat pada pangkal bulu primer terlihat kontras dengan ujung sayap yang hitam. Kepala kadang-kadang berwarna lebih pucat dibandingkan dengan punggung. Remaja: kepala dan tubuh bagian bawah bergaris-garis kuning tua. Pada bagian iris mata berwarna coklat, paruh abu-abu, sera dan kaki abu-abu biru.

14. Elang bonelli (Aquila fasciata) adalah spesies burung pemangsa dalam famili Accipitridae. Burung ini tersebar di Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, Tiongkok, Asia Tenggara, Nusa Tenggara, dan Timor Leste.

15. Rajawali totol (Aquila clanga) adalah jenis rajawali yang berhabitat di hutan dataran rendah dengan lingkup penyebaran dari Eropa sampai Asia. Wilayah berkembang biak dari Finlandia sampai Tiongkok. Pada musim dingin rajawali ini bermigrasi ke Jepang, Korea Selatan, Cina daratan, Hongkong, Taiwan, Pakistan, India, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Semenanjung Malaysia, Singapura dan Indonesia khususnya Sumatra. Tubuh rajawali totol berukuran sekitar 62-74 cm. Rajawali ini berbulu gelap pucat dengan bulu-bulu terbang pucat yang ramping. Sayap bagian bawah umumnya lebih gelap daripada bulu-bulu terbang. Anak rajawali ini memiliki garis melintang dengan bintik-bintik putih pada sayap bagian atas.

Serta Elang lainnya seperti : Elang Gunung,Elang-ular Jari Pendek, Garuda, Elang Sulawesi, Elang-ikan Kepala Abu, Elang-ikan Kecil, Elang Perut Karat dan Rajawali Kuskus.

(RED) MHI LOGO MEDIA HUKUM INDONESIA 

Referensi :
  1. Web of the Conservation Biology Team-Bonelli's Eagle, of the University of Barcelona
  2. Decorah Eagles: 24/7 Live Webcam from The Raptor Resource Project
  3. EagleCAM: White-bellied Sea Eagles Live Webcam at Discovery Centre in Sydney, Australia
  4.  "Eagle". New International Encyclopedia. 1905.


Postingan Terupdate

Sambut Meriah Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Merdeka, Indonesia–Peru Sepakati Langkah Konkret Kerja Sama Strategis

JAKARTA, MHI - Suasana penuh persahabatan mewarnai halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 11 Agustus 2025, saat Presiden Republik Indo...

Postingan Terkini


Pilihan Redaksi