KABUPATEN BEKASI, MHI - Terkait akan tindak kekerasan terhadap
wartawan yang kembali terjadi, dimana kali ini menimpa korban kekerasan
saat peliputan adalah Ardy Yohaba, Jurnalis biro SCTV-Indosiar Lampung
utara, di Stadion Sukung Kelapa Tujuh Kecamatan Kotabumi selatan
Kabupaten Lampung utara,(30/8/2020).
Tindakan
kekerasan ini terjadi pada jumat 28 agustus 2020 saat Ardy Yohaba
hendak mengkonfirmasi terkait kericuhan pertandingan Sepak Bola Piala
Bupati Cup di Stadion Sukung Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi selatan,
Kabupaten Lampung utara, dimana akibat dari kericuhan tersebut
menyebabkan salah satu club didiskualifikasi.
Namun
sangat disayangkan, saat akan melakukan wawancara ardy mendapat
perlakuan buruk yang tidak menyenangkan dari oknum panitia. Selain
dihalangi-halangi meliput, kamera ardy juga dirampas dan tidak hanya
sampai disitu, ia juga mendapat pukulan di bagian wajah hingga mengalami
luka memar dibagian pelipis sebelah kanan.
Kemudian belakangan diketahui bahwa, sang pelaku kekerasan adalah ketua panitia bernama Juanda basri.
Terkait
akan kejadian tersebut Ketua DPC AWI (Aliansi Wartawan Indonesia)
Kabupaten Bekasi kembali angkat bicara, saat dimintakan tanggapannya
oleh Awak Media tentang peristiwa tersebut dengan menegaskan, " Saya
Ketua dari AWI Kabupaten Bekasi dengan tegas menyampaikan sikap bahwa,
Mengutuk dan mengecam keras aksi kekerasan yg dilakukan oknum panitia
terhadap Jurnalis SCTV-Indosiar Ardy Yohaba dan meminta pihak Kepolisian
agar segera menuntaskan kasus tersebut serta menangkap pelaku kekerasan
yang menimpa Ardy Yohaba," Tegas Irwan.
Lebih lanjut
Irwan berharap agar kejadian ini menjadi yang terakhir akan adanya
kekerasan yang menimpa jurnalis. " Saya berharap ini menjadi kejadian
yang terakhir, terkait adanya kekerasan yang menimpa wartawan disaat
mereka melakukan tugas dan kewajibannya selaku jurnalis...ditambah lagi
kejadian ini sangat terang benderang.. bahwa tindakan kekerasan yang
dilakukan oleh oknum tersebut telah melanggar undang-undang Nomor 40
Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik dan mengancam
kebebasan pers," Pungkas Ketua DPC AWI Kabupaten Bekasi.
Terkait
tindakan kekerasan yang telah dilaporkan korban ke Mapolres Lampung
utara, dengan laporan yang diterima langsung oleh Kepala.Spkt. Ipda Pol.
Irwanto, Unit Sentra Pelayanan (SPKT) dengan nomor Laporan Polisi : LP /
855 /B / VIII / 2020 / POLDA LAMPUNG / RES L.U , itu, Irwan pun
berharap Dewan pers dan IJTI Pusat dapat melakukan pendampingan dan
pengawalan serta memberikan bantuan hukum terhadap korban selama proses
hukum berlangsung.
INDONESIAN HISTORY, MHI - Pada bulan Agustus pemerintah Belanda
melakukan usaha lain untuk memecah halangan dengan menunjuk tiga orang
Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van Mook dalam perundingan
baru dengan wakil-wakil republik itu. Konferensi antara dua belah pihak
diadakan di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang netral
seorang komisi khusus Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit
Linggarjati dekat Cirebon.
Setelah mengalami tekanan berat -terutama
Inggris- dari luar negeri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15
November 1946 yang pokok pokoknya sebagai berikut:
1, Belanda
mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan
yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura. Belanda harus meninggalkan
wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1949.
2. Republik Indonesia
dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat
dengan nama Republik Indonesia Serikat yang salah satu bagiannya adalah
Republik Indonesia.
3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Untuk
ini Kalimantan dan Timur Raya akan menjadi komponennya. Sebuah Majelis
Konstituante didirikan, yang terdiri dari wakil-wakil yang dipilih
secara demokratis dan bagian-bagian komponen lain. Indonesia Serikat
pada gilirannya menjadi bagian Uni Indonesia-Belanda bersama dengan
Belanda, Suriname dan Curasao. Hal ini akan memajukan kepentingan
bersama dalam hubungan luar negeri, pertahanan, keuangan dan masalah
ekonomi serta kebudayaan. Indonesia Serikat akan mengajukan diri sebagai
anggota PBB. Akhirnya setiap perselisihan yang timbul dari persetujuan
ini akan diselesaikan lewat arbitrase.
Kedua delegasi pulang ke
Jakarta, dan Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari kemudian, pada
tanggal 15 November 1946, di rumah Sjahrir di Jakarta, berlangsung
pemarafan secara resmi Perundingan Linggarjati. Sebenarnya Soekarno yang
tampil sebagai kekuasaan yang memungkinkan tercapainya persetujuan,
namun, Sjahrir yang diidentifikasikan dengan rancangan, dan yang
bertanggung jawab bila ada yang tidak beres.
Sementara Perundingan Linggarjati atau kadang juga disebut Perundingan Lingga'r'jati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada 25 Maret 1947.
Hal tersebut berdasarkan Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA
ke Indonesia karena Jepang menetapkan 'status quo' di Indonesia
menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti
contohnya peristiwa 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi
penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di
Asia. Oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, Diplomat Inggris,
mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, tetapi
perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui
kedaulatannya atas Jawa, Sumatera dan Pulau Madura, tetapi Belanda hanya
mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.
Dalam misi pendahuluan di akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan Lord Killearn
ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan
Belanda. Pada tanggal 7 Oktober 1946 bertempat di Konsulat Jenderal
Inggris di Jakarta dibuka perundingan Indonesia-Belanda dengan dipimpin
oleh Lord Killearn. Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan
senjata (14 Oktober) dan meratakan jalan ke arah perundingan di Linggarjati yang dimulai tanggal 11 November 1946.
Disaat perjanjian berlangsung dalam perundingan ini Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir,
Belanda diwakili oleh tim yang disebut Komisi Jendral dan dipimpin oleh
Wim Schermerhorn dengan anggota H.J. Van Mook, dan Lord Killearn dari
Inggris bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini.
Kemudian pencapaian kesepakatan dari perundingan tersebut menghasilkan 17 pasal yang antara lain berisi:
Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.
Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
Disisi lain, Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat Jelata.
Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti
lemahnya pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara
Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan
Peraturan Presiden No. 6/1946, dimana bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati.
Sehingga Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. dimana pada kenyataannya di tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I. Hal ini merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.
(RED) MHI
Referensi :
Fischer, Louis (1959). The Story of Indonesia (edisi ke-4th). New York: Harper & Brothers.
Frederick, William H. & Worden, Robert L., ed. (1993), "The National Revolution, 1945-50", Indonesia: A Country Study, Washington, D.C.: Library of Congress, diakses tanggal 1 December 2009.
Kahin, George McTurnan (1952). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca, New York: Cornell University Press.
Ricklefs, M. C. (2008) [1981]. A History of Modern Indonesia Since c. 1300 (edisi ke-4th). London: Palgrave Macmillan. ISBN 978-0-230-54685-1.
Taylor, Alastair M. (1960). Indonesian Independence and the United Nations. London: Stevens & Sons.
Wehl, David (1948). The Birth of Indonesia. London: George Allen & Unwin Ltd.
Machdi Suhadi, Sutarjo Adisusilo, A. Kardiyat Wiharyanto (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah untuk SMP dan MTs kelas IX. Erlangga. hlm. 30.
BLORA, MHI - Peristiwa alam Kurdo ( Keluarnya lumpur dan gas
beracun dari dalam tanah disertai dengan ledakan selama ± 10 menit,
terjadi Pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekitar pukul 05.30 WIB pagi
di Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Dampak
dari peristiwa yang tak terduga tersebut mengakibatkan 1 orang warga
bernama Warno, laki-laki berusia sekitar 40 tahun, Pekerja Swasta yang
tinggal dibilangan Dukuh Sucen, Desa Gabusan Kecamatan Jati, Kabupaten
Blora yang kedapatan dalam kondisi lemas diduga karena menghirup asap
belerang dan 10 ekor kerbau terkubur lumpur ditaksir sebesar Rp
100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) sementara diduga masih ada 7 kerbau lainnya
yang belum ditemukan.
Awal kejadian tersebut
diungkapkan Warno (Korban) setelah sadar dari pingsannya mengatakan pada
petugas bahwa," Sekitar jam 05.00 pagi, saya akan mengeluarkan kerbau
untuk di gembala di Kesongo.. lalu sekitar jam 05.30 pagi..saya merasakan
tanah bergetar dan melihat pecah-pecah..lalu mengeluarkan Lumpur dan
saya melihat sebagian kerbau saya terkubur lumpur dan ternak saya yang
lainya pada berhamburan," Ungkapnya.
Warno
menambahkan," Saya berniat menyelamatkan diri dengan berlari dari
lokasi.. tanpa saya hiraukan ternak saya lagi..tapi keburu lemas badan
sayanya," Imbuh Warno.
Hal tersebut dibenarkan juga
oleh tiga orang lainnya yaitu Suyatin (laki-laki, 46 tahun), Sukimin
(laki-laki, 42 tahun) dan Wariyo (laki-laki, 36 tahun), dimana pada saat
kejadian merekapun sedang berada di belakang kandang yang kurang lebih
berjarak 50 meter jauhnya dari kandang warno, " Kita sama-sama
lari..selametken diri..sambil menta tolong sama warga lainya...terus
kedengeran dibelakang kedengeran suara meletus lagi," Ungkap mereka.
Warga
setempat yang berhamburan datang kelokasi kejadian setelah mendengar
teriakan dari tiga saksi dan mendapatkan Warno sudah dalam kondisi lemas
akibat menghirup asap belerang dari letusan tersebut serta membantu mengeluarkan beberapa kerbau dari lumpur yang kemudian berhasil diselamatkan, terkait warno wargapun
langsung membawanya ke Puskesmas Doplang guna mendapatkan bantuan
dan perawatan medis secara intensif.
Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB pagi, kondisi korban sudah mulai pulih
sehingga dapat kembali ke rumah dan sekaligus juga memberikan keterangan
dengan jelas pada Petugas dan Awak Media terkait peristiwa tersebut.
BENGKULU, MHI – Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus bersama Wakil Ketua
Dewan Pers Hendry CH Bangun menerima cindera mata berupa buku perayaan
Tabot di Bengkulu, Karya Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Momen
berkesan ini terjadi saat Rakor dan Launching Newsroom Siberindo di
Bengkulu, yang berlangsung selama dua hari (26-27/8).
Rohidin
Mersyah berharap media siber yang tergabung dalam Serikat Media Siber
Indonesia (SMSI) Bengkulu dapat menjalankan fungsinya secara
proporsional dan profesional, serta penuh rasa tanggung jawab moral
dalam menampilkan pemberitaan ke masyarakat.
“Saya juga
memberikan apresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan SMSI Bengkulu
ini. Mengingat selaku pimpinan di daerah, menginginkan Bengkulu dapat
maju dan berkembang,” Kata dia, Rabu (26/8).
Dirinya meminta ,
peran media siber dapat mengangkat citra Bengkulu. “Termasuk juga di
tengah pandemi Covid 19, media siber dalam memberikan edukasi,
berimbang, serta mengedepankan etika jurnalistik,” Harapnya.
Khususnya
menghadapi momen Pilkada serentak. Gubernur mengajak, 67 media siber
yang tergabung dalam SMSI Bengkulu, mampu bersikap independent, netral,
dan tidak menciptakan ruang konflik berbau sara apalagi hoaks.
“Jangan
pula menjadi alat bagi calon Kepala Daerah bersama Wakil Kepala
Daerah, karena imbasnya masyarakat yang akan menjadi korban. Media
sosial dengan media siber merupakan dua hal yang saling berkaitan.
Makanya utamakan perannya dalam mendidik masyarakat, sehingga
pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini berjalan aman, lancar dan sukses.
Tolong diingat jangan ciptakan ruang hoaks,” Paparnya.
Di tempat
yang sama, Ketua SMSI Bengkulu Wibowo Susilo mengatakan kegiatan yang
digelar sebagai upaya meningkatkan semangat insan pers, khususnya media
siber di Bengkulu.
Sementara dalam stadium general serta
deklarasi media siber untuk sukses Pilkada, dengan tema “Eksplorasi Pers
dan Politik Masa Depan,” diisi pemateri Dewan Penasehat SMSI Bengkulu
yang juga mantan Kapolda Bengkulu, Irjen Pol (Purn) Supratman, Wakil
Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi, Firdaus Ketua Umum SMSI Pusat, dan
dilanjut peluncuran bengkulu Siberindo oleh Wakil ketua Dewan Pers,
Hendry Ch Bangun.
INDONESIAN HISTORY, MHI -Pada bulan Juni 1946 suatu krisis terjadi dalam pemerintahan Republik
Indonesia, keadaan ini dimanfaatkan oleh pihak Belanda yang telah
mengusai sebelah Timur Nusantara. Dalam bulan Juni diadakan konferensi
wakil-wakil daerah di Malino,
Sulawesi, di bawah Dr. Van Mook dan minta organisasi-organisasi di
seluruh Indonesia masuk federasi dengan 4 bagian; Jawa, Sumatra,
Kalimantan dan Timur Raya.
Sementara Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia
serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di
Indonesia bagian Timur. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15
daerah dari Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost).
Sedangkan latar belakang diadakannya konferensi tersebut dalam kerangka SEAC setelah Perang Dunia II, Australia menyerahkan kembali wilayah Indonesia timur kepada Belanda pada 15 Juli 1946. Dengan demikian pemerintah Belanda (NICA) mendapatkan kembali wilayah Indonesia timur de jure and de facto. Segera setelah penyerahan ini, pemerintah NICA dipimpin oleh Wakil Gubernur Jendral Van Mook mengadakan Konferensi Malino pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost) dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.
Dalam konferensi yang dipimpin Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Mook tersebut dibentuk Komisariat Umum Pemerintah (Algemeene Regeeringscommissaris) untuk Kalimantan dan Timur Besar yang dikepalai Dr. W. Hoven. Diangkat pula menjadi anggota luar biasa Dewan Kepala-kepala Departemen (Raad van Departementshooden) untuk urusan kenegaraan adalah Sukawati (Bali), Najamuddin (Sulawesi Selatan), Dengah (Minahasa), Tahya (Maluku Selatan), Dr. Liem Tjae Le (Bangka, Belitung, Riau), Ibrahim Sedar (Kalimantan Selatan) dan Oeray Saleh (Kalimantan Barat), yang disebut pula "Komisi Tujuh".
Peraturan pembentukan negara-negara bagian diputuskan dalam konferensi berikutnya di Denpasar, Bali. Sebelum itu akan dilangsungkan konferensi dengan wakil golongan minoritas di Pangkal Pinang, Pulau Bangka.
(RED) MHI
Rujukan :
Ensiklopedi Umum, Penerbit Kanisius, Edisi Kedua dengan EYD, 1977, hal.588, ISBN 978-979-298-522-8
Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat, Ide Anak Agung Gde Agung, Gajah Mada University Press, 1998
Referensi :
Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. Sejarah nasional Indonesia: Jaman Jepang dan zaman Republik Indonesia
BATAM, MHI - Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di
Dinas Perhubungan (Dishub) Bali, kedapatan membawa sejumlah sabu, Minggu
(23/8/20). Oknum tersebut diketahui berinisial RDP, bersama seorang
perempuan berinisial ML diamankan oleh petugas Avsec Bandara
Internasional Hang Nadim Batam, dan Petugas Bea Cukai Batam.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (22/8/2020) siang. Sementara
Pelaku adalah seorang oknum ASN Dinas Perhubungan (Dishub) Bali
berinisial RDP bersama seorang wanita berinisial ML.
Sebelumnya, kedua pelaku tiba untuk transit di Hang Nadim Batam dari
Pekanbaru dengan tujuan Surabaya.
Direktur Badan Usaha Bandar Udara (Bubu) dan Telekomunikasi Informasi
Komunikasi (TIK) Hang Nadim Batam, Suwarso saat dihubungi Awak Media
melalui telepon membenarkan atas kejadian tersebut.
Suwarso memberikan penjelasan melalui telepon kepada Awak Media dengan mengatakan bahwa, "Mereka ditangkap karena petugas
Avsec dan Hanggar BC Bandara curiga dengan gerak-gerik
keduanya...setelah diperiksa keduanya, ternyata mereka membawa
narkoba...sabu tersebut disimpan di beberapa titik lokasi mulai dari
betis, sepatu, pinggang hingga di dekat kemaluan," Jelas Suwarso melalui
telepon, Minggu (24/8/2020) malam .
Selanjutnya Suwarso memaparkan bahwa, "Dari RDP pihaknya berhasil mengamankan 1.702 gram
sabu dan dari ML ada 1.388 gram sabu...,Awalnya yang ketahuan duluan ML
setelah melewati walkthrough, setelah diperiksa manual ada benda aneh di
pinggang ML...,dari sana dilanjutkan ke ruang pemeriksaan di ruang
khusus bersama rekannya RDP (melalui x-ray)... setelah ditemukan benda
yang diduga sabu, keduanya dibawa ke kantor Bea Cukai Hang Nadim,"
Tutupnya mengakhiri pembicaraan melalui telepon.
Dalam rekaman sebuah video nampak terlihat RDP menyelipkan sejumlah paket sabu
di dua betis kakinya dan juga celana yang dia gunakan. Belum diketahui
pasti berapa jumlah sabu yang dibawa oleh RDP, lantaran pihak Bandara
Internasional Hang Nadim Batam, dan Bea Cukai Batam belum memberikan
keterangan resmi terkait akan hal itu.
Sementara disisi lain, Kabid Berantas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)
Kepri, Kombes Pol Arief Bastari membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi Awak Media, "Iya tadi ada
pelimpahan dari Avsec Bandara Internasional Hang Nadim Batam, dan Bea
Cukai Batam, terkait calon penumpang bawa sabu," Ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengembangan terkait
limpahan yang mereka terima ini. Namun dirinya belum menjelaskan secara
detail tangkapan ini, namun dikatakannya oknum tersebut hendak terbang
ke Surabaya. "Oknum ini akan berangkat ke Surabaya rencananya. Diketahui
oknum ini adalah ASN di Dishub Bali," Tutupnya.
DUNIA SATWA, MHI - Elang merupakan salah satu dari hewan yang terdapat di seluruh Indonesia. Dalam Bahasa inggris disebut Eagle atau Elang merujuk pada burung pemangsa berukuran besar dari suku Accipitridae terutama genus Aquila. Sementara itu burung-burung pemangsa yang lebih kecil dalam Daftar Burung Indonesia nomor 2 disebut Elang-alap (Hawk, genus Accipiter).
Tanda Keberadaan (Identifikasi)
Elang adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang
diselubungi bulu pelepah. Sebagai burung, elang berkembang biak dengan
cara bertelur yang mempunyai cangkang keras di dalam sarang yang
dibuatnya. Ia menjaga anaknya sampai mampu terbang.
Elang merupakan hewan pemangsa. Makanan utamanya hewan mamalia kecil seperti ular, tikus, tupai, kadal, ikan dan ayam, juga jenis-jenis serangga tergantung ukuran tubuhnya. Terdapat sebagian elang yang menangkap ikan sebagai makanan utama mereka.Biasanya elang tersebut tinggal di wilayah perairan.
Paruh elang tidak bergigi tetapi melengkung dan kuat untuk mengoyak
daging mangsanya. Burung ini juga mempunyai sepasang kaki yang kuat dan kuku
yang tajam dan melengkung untuk mencengkeram mangsa serta daya
penglihatan yang tajam untuk memburu mangsa dari jarak jauh tak terkira.
Elang mempunyai sistem pernapasan yang baik dan mampu untuk membekali jumlah oksigen yang banyak yang diperlukan ketika terbang. Jantung burung elang terdiri dari empat bilik seperti manusia. Bilik atas dikenal sebagai atrium, sementara bilik bawah dikenali sebagai ventrikel.
Berbagai Jenis Elang di Indonesia
Catatan: Elang-alap, Alap-alap, Sikep-madu dan Baza tidak termasuk.
1.Elang Hitam, (Ictinaetus malayensis) adalah sejenis burung pemangsa dari suku Accipitridae, dan satu-satunya anggota genus Ictinaetus.
Dinamai demikian karena warna bulunya yang seluruhnya berwarna hitam.
Meski ada pula beberapa jenis elang yang lain yang juga berwarna hitam, Burung yang berukuran besar, dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70-80 cm
dengan berat sekitar 100-1600 gram. Sayap dan ekornya panjang, sehingga
burung ini tampak sangat besar bilamana terbang dengan rentang sayap
sekitar 148-182 cm.
2.Elang brontok adalah sejenis burung pemangsa anggota suku Accipitridae. Dinamai demikian kemungkinan karena warnanya yang berbercak-bercak (pada bentuk yang berwarna terang). Namanya dalam bahasa Inggris adalah Changeable Hawk-eagle karena warnanya yang sangat bervariasi dan berubah-ubah, sedangkan nama ilmiahnya yalah Spizaetus cirrhatus.
Elang brontok berbiak di wilayah yang luas, mulai dari kawasan Asia selatan di India dan Sri Lanka, tepi tenggara Himalaya, terus ke timur dan selatan melintasi Asia Tenggara hingga ke Indonesia dan Filipina, Burung elang yang berukuran sedang sampai besar, dengan panjang tubuh diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor sekitar 60-72 cm dengan rentang sayang sekitar 127–138 cm dan berat tubuh sekitar 1.2 to 1.9 kg.
3.Elang jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu spesies elang berukuran sedang dari keluarga Accipitridae dan genus Nisaetus yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia, Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang
tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat
kekuningan (kadang tampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul
hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan
punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis
(sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah
dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat,
yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis
(coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas
warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki.
4.Elang-laut steller, Haliaeetus pelagicus
adalah burung besar pada famili Accipitridae. Burung ini adalah burung terberat di dunia, dengan berat 6.8 sampai 9 kg, tetapi mungkin tertinggal di belakang elang harpy Amerika dan elang Filipina pada pengukuran lainnya.Burung ini berkembang biak di semenanjung Kamchatka, daerah pantai sekitar laut Okhotsk, lebih rendah mencapai sungai Amur dan Sakhalin utara dan kepulana Shantar, Rusia. Mayoritas burung ini saat musim dinging pergi ke selatan, di kepulauan Kuril dan Hokkaidō, Jepang.Elang laut Steller makan ikan, terutama salmon. Selain ikan, elang laut Steller juga makan burung, mamalia dan serangga. Elang laut Steller dapat juga makan singa laut muda.Elang-laut Steller adalah burung terbesar dalam genus Haliaeetus and is one of the largest raptors
overall. The typical size range is 85 hingga 105 cm (33 hingga 41 in)
long and the wingspan is 1,95 hingga 2,5 m (6,4 hingga 8,2 ft).
Females typically weigh from 6,8 hingga 9 kilogram (15 hingga 20 pon;
1,07 hingga 1,42 st), while males are rather lighter with a weight range
from 4,9 hingga 6 kilogram (11 hingga 13 pon; 0,77 hingga 0,94 st). An
unverified record exists of a huge female, who apparently gorged on
salmon, having weighed 12,7 kilogram (28 pon; 2,00 st).
5. Elang-ular bido(Spilornis cheela) adalah sejenis elang besar yang menyebar luas di Asia, mulai dari India di barat, Nepal, Srilanka, terus ke timur hingga Cina, ke selatan melintasi Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, kepulauan Sunda Besar, hingga ke Palawan di Filipina. Elang ini merupakan anggota suku Accipitridae. Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap,
terlihat di saat terbang seperti garis yang tebal. Sangat berisik, suara
panggilan seperti ""Kiiiik"" panjang dan diakhiri dengan penekanan
nada. Sayap menekuk ke atas (seperti elang jawa)
dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas
lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh. Ada
yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan
terhadap bisa ular, karena itulah elang ini di sebut elang ular karena
mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan
garis putih pada pinggir belakang sayap. Berwarna gelap, sayap sangat
lebar membulat, ekor pendek.
Dewasa: Bagian atas coklat abu-abu gelap. Bagian bawah coklat. Perut,
sisi tubuh dan lambung berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu
lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor. Jambul pendek dan lebar,
berwarna hitam dan putih.
Remaja: Mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih
pada bulu. Iris berwarna kuning, paruh coklat abu-abu, kaki kuning.
6. Elang buteo (Buteo buteo) adalah burung pemangsa berukuran besar, jangkauannya meliputi sebagian besar Eropa dan terbentang sampai Asia. Ia biasanya menetap sepanjang tahun, kecuali pada bagian terdingin persebarannya, dan ini biasa pada kasus salah satu subspesies.
Elang buteo berukuran antara 40 dan 58 cm (16 dan 23 in) in length with a 109–136 cm (43–54 in).
7. Elang Wallace atau dalam nama ilmiahnya, Nisaetus nanus adalah elang yang dapat kita temui di hutan hutan Kalimantan, dan Sumatra di Indonesia. Juga dapat kita temui di selatan Thailand dan Malaysia.
Tetapi, jarang kita temukan di hutan dataran rendah
Kalimantan.Berukuran agak sedang sedang dengan panjang tubuh dari ujung
paruh
sampai ujung ekor sekitar 43 sampai 58 cm, berat tubuh sekitar 500
sampai 610 gram dengan rentang sayap sekitar 95 sampai 105 cm.
Berwarna coklat dan putih, berjambul, dan ada 3 garis hitam pada ekor.
Kepala dan bagian bawah kuning tua kemerah-jambuan, ada coretan
memanjang pada dada dan garis sempit hitam pada perut. Remaja: apabila
sudah remaja, elang wallace mirip remaja Elang Gunung, tetapi berukuran
lebih kecil.Irisnya berwarna kuning, paruhnya berwarna abu-abu,dan
kakinya berwarna kuning.
8. Elang Flores(Spizaetus floris) merupakan salah satu jenis raptor (burung pemangsa) endemik yang dipunyai Indonesia dari keluarga Accipitridae dan Genus Nisaetus.
Elang flores sebelumnya dianggap sebagai ras elang brontok tetapi
Gjershaug et al (2004) menunjukkan bahwa perbedaan morfologis yang
signifikan antara bentuk ini denga elang brontok. Jarak genetik antara
kedua taksa ini ditemukan hanya 1% (Gamauf et al. 2005) Elang flores ini
ditempatkan di genus Nisaetus mengikuti rekomendasi Helbig et al.
(2005) yang didukung oleh studi molekuler Lerner dan Mindell (2005),
berdasarkan pada urutan molekul dua gen mitokondria dan satu intron
nuklir.
Elang flores tergolong burung berukuran besar dengan panjang tubuh
sekitar 60 sampai 79 cm. Kepala putih, kadang dengan garis-garis coklat
pada mahkota. Tubuh bagian atas coklat-kehitaman. Dada dan perut putih
berpalang coklat kemerahan yang tipis. Ekor coklat dengan enam garis
gelap. Kaki putih. Tidak ada perbedaan signifikan antara jantan-betina
dan dewasa-muda. Mirip dengan elang brontok muda.
9. Elang-laut dada-putih dengan nama latin Haliaeetus leucogaster dijuluki "mesin terbang"
hidup yang paling mengesankan di bumi ini, dan julukan itu bukannya
tanpa alasan. Dengan bentangan sayap sepanjang tiga meter, burung laut
terbesar ini sanggup terbang hingga kecepatan 115 kilometer per jam.
Elang laut memang tampak kaku di darat, tetapi di angkasa dia
benar-benar anggun dan menakjubkan untuk dipandang. Elang laut dada
putih adalah burung yang di jadikan fauna identitas Kabupaten Jepara.Mempunyai panjang tubuh 70–85 cm, rentang sayap 178–218 cm dengan berat
tubuh jantan 1,8 – 2,9 kg dan betina 2,5 – 3,9 kg. Bagian atas berwarna
abu-abu kebiruan, sedangkan bagian bawah, kepala dan leher berwarna
putih. Iris coklat. Kuku, paruh dan sera berwarna abu-abu. Tungkai tanpa
bulu dan kaki berwarna abu-abu. Saat terbang, ekornya yang pendek
tampak berbentuk baji dan sayapnya terangangkat ke atas membentuk huruf
V. Saat masih muda atau juvenile, berwarna coklat seperti elang bondol
muda. Biasanya elang ini bertelur 1 - 2 butir
10.Elang bondol (Haliastur indus) adalah spesies burung pemangsa dari famili Accipitridae.
Elang bondol berkuran sedang (43-51 cm), memiliki sayap yang lebar
dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang. Bagian kepala, leher
dan dada berwarna putih, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung
bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada individu
anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian
bergaris-garis putih mengkilap.
11. Elang emas (Aquila chrysaetos) adalah salah satu burung elang yang berada di Belahan Utara. Seperti semua elang, elang ini masuk kedalam famili Accipitridae. Elang ini menyebar di Amerika Utara, Eropa dan Asia. Burung ini memiliki panjang tubuh lebih dari 1 meter. Pada kebudayaan populer, burung ini menjadi lambang nasional Mesir, Meksiko dan banyak negara lainnya.Ukuran tubuh elang emas ini berkisar antara 66 sampai 102 cm dari ujung
paruh sampai ujung ekor dan rentang sayap berkisar antara 180 sampai 234
cm
dengan berat tubuh sekitar 2,8 sampai 4,5 kg untuk jantan dan pada
umumnya jenis burung pemangsa berat tubuh elang emas betina sekitar 3,7
sampai 6,6 kg. Elang emas memiliki corak bulu berwarna coklat gelap dan
bercorak emas pada bagian kepala hingga leher. Warna emas pada kepala
inilah yang menjadikan raptor ini disebut Elang emas. Pada masa remaja
atau Juvenille warna bulu cenderung sama dengan Elang emas dewasa,
tetapi warnanya lebih gelap. Pada bagian ekor elang remaja, terdapat
warna putih sekitar sepertiga dari pangkal ekor. Kadang-kadang pada
elang remaja, terdapat juga warna putih di luar dan dalam pada bulu
sayap sekunder yang membentuk corak seperti bulan sabit. Elang emas
memiliki paruh yang tebal dan besar yang berwarna hitam dengan warna
kuning pada bagian hidung. Pada bagian kaki diselimuti bulu dari paha
hingga pergelangan kaki. Elang emas mempunyai kaki yang besar dengan
dilengkapi cakar yang panjang, tebal, dan kuat. Jari kaki berwarna
kuning yang ukuran jarinya bisa seukuran jempol orang dewasa. Kaki yang
besar dan cakar yang tajam menjadi andalan raptor ini untuk memangsa hewan yang ukrannya lebih besar dari tubuhnya.
12. Elang tikus (Elanus caeruleus) adalah burung Pemangsa diurnal berukuran kecil dalam familia Accipitridae yang terkenal karena kebiasaannya melayang dalam padang rumput terbuka seperti kebiasaan kestrel yang berukuran kecil. Spesies Eurasia dan Afrika ini terkadang digabung dengan spesies Australia Elang Bahu-hitam (Elanus axillaris) dan Elang Ekor-putih (Elanus leucurus) dari Utara dan Selatan Amerika yang bersama-sama membentuk superspesies. Elang ini khas, dengan sayap panjang, putih, serta bulu abu-abu dan hitam juga mirip burung hantu dengan mata yang menghadap ke depan dan iris merah. Walaupun utamanya terlihat di dataran, mereka terkadang kelihatan di lereng bukit berumput di kawasan ketinggian yang lebih tinggi di Asia. Mereka bukanlah pengembara, tetapi ia membuat pergerakan jarak pendek sebagai respon terhadap cuaca.
Meskipun terlihat seperti Alap-alap, keterlibatannya begitu jauh ditandai dengan warna iris mata yang lebih terang dan sayap membulat.
Berukuran 30 cm. Berwarna putih, abu-abu dan hitam. Berbecak hitam pada bahu, bulu primer hitam panjang khas. Apabila mereka sudah dewasa, mereka berciru-ciri: terdapat mahkota di punggung, sayap pelindung dan bagian pangkal ekor abu-abu. Muka, leher dan bagian bawah putih, paruh berwarna hitam dan kaki berwarna kuning. Pada jenis burung yang masih muda, iris matanya berwarna kuning, tetapi saat sudah dewasa iris matanya berubah menjadi merah.
13. Elang paria(Milvus migrans) adalah spesies Burung pemangsa dari keluarga Accipitridae. Burung ini dianggap sebagai spesies yang paling melimpah dari keluarga acciptrid,
meskipun beberapa jumlah telah mengalami penurunan dramatis.Burung
Elang ini berukuran sekitar 65 cm, bulu berwarna coklat gelap
dengan ekor menggarpu yang khas. Pada waktu terbang, bercak pucat pada
pangkal bulu primer terlihat kontras dengan ujung sayap yang hitam.
Kepala kadang-kadang berwarna lebih pucat dibandingkan dengan punggung.
Remaja: kepala dan tubuh bagian bawah bergaris-garis kuning tua. Pada
bagian iris mata berwarna coklat, paruh abu-abu, sera dan kaki abu-abu
biru.
14. Elang bonelli (Aquila fasciata) adalah spesies burung pemangsa dalam famili Accipitridae. Burung ini tersebar di Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, Tiongkok, Asia Tenggara, Nusa Tenggara, dan Timor Leste.
15. Rajawali totol (Aquila clanga) adalah jenis rajawali yang berhabitat di hutan dataran rendah dengan lingkup penyebaran dari Eropa sampai Asia. Wilayah berkembang biak dari Finlandia sampai Tiongkok. Pada musim dingin rajawali ini bermigrasi ke Jepang, Korea Selatan, Cina daratan, Hongkong, Taiwan, Pakistan, India, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Semenanjung Malaysia, Singapura dan Indonesia khususnya Sumatra.
Tubuh rajawali totol berukuran sekitar 62-74 cm. Rajawali ini berbulu gelap pucat dengan bulu-bulu terbang pucat yang ramping. Sayap bagian bawah
umumnya lebih gelap daripada bulu-bulu terbang. Anak rajawali ini
memiliki garis melintang dengan bintik-bintik putih pada sayap bagian
atas.
Serta Elang lainnya seperti : Elang Gunung,Elang-ular
Jari Pendek, Garuda, Elang Sulawesi, Elang-ikan Kepala Abu, Elang-ikan
Kecil, Elang Perut Karat dan Rajawali Kuskus.
(RED) MHI
Referensi :
Web of the Conservation Biology Team-Bonelli's Eagle, of the University of Barcelona
Decorah Eagles: 24/7 Live Webcam from The Raptor Resource Project
EagleCAM: White-bellied Sea Eagles Live Webcam at Discovery Centre in Sydney, Australia
KABUPATEN BEKASI, MHI - Terkait terjadinya peristiwa pembunuhan terhadap
wartawan Media Online Kabar Daerah, Demas Laira (28), di Mamuju Tengah, Provinsi
Sulawesi Barat, yang diduga sebagai korban pembunuhan.Adapun peristiwa
tragis ini diduga terjadi pada Rabu (19/08/2020) malam, dimana korban
ditemukan di dusun Salubijau Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten
Mamuju Tengah, dalam kondisi terlentang dijalan aspal.
Berdasarkan
keterangan dari Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah, Kamis (20/08/2020),
Iptu Agung Setyo Negoro yang dijelaskan dalam video konference yang
diunggahnya, membenarkan atas peristiwa tersebut dari hasil olah di TKP
mengatakan," Bahwa benar telah diketemukan sesosok mayat seorang
laki-laki bernama Demas Laira..di jalan Poros Mamuju Palu..tepatnya..di
Dusun Salubijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa," Terangnya.
Selanjutnya
Kasat Reskrim memaparkan," Dimana pada mulanya pengendara trek
menemukan adanya mayat yang terkapar...kemudian melaporkan kejadian
tersebut ke Polsek Karossa untuk ditangani...pada saat Polsek Karossa
menindak lanjuti laporan tersebut...dugaan awal, korban merupakan
kecelakaan lalu-lintas...tetapi setelah diperiksa,..ditemukan beberapa
luka tusuk disekujur tubuh korban..oleh karena itu Satreskrim Mamuju
Tengah mendatangi TKP untuk melaksanakan olah TKP dan identifikasi lebih
lanjut," Paparnya dalam video konference.
Mengenai
detil luka-luka korban Kasat mengungkapkan bahwa,"Ada tusukan dari
ketiak sebelah kiri hingga ke bagian dada. Jumlahnya kira-kira 7 sampai 8
tusukan,” Ungkap Kasat Reskrim Polres Maluku Tengah, Iptu Agung Setyo
Negoro, Kepada Awak Media di Kabupaten Mamuju Tengah.
Terkait
akan peristiwa tersebut, Ketua DPC AWI (Aliansi Wartawan Indonesia)
Kabupaten Bekasi, Irwan A, (21/8/2020) saat dimintakan tanggapanya oleh Awak Mediapun angkat bicara , meminta dan mendesak pihak Kepolisian agar
segera mengusut tuntas kejadian pembunuhan yang menimpa wartawan Media Online Kabar
Daerah di Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
"
Apapun bentuknya itu, baik berupa Intimidasi, Teror, Penghinaan,
Ancaman, Destruktif dan bahkan sudah sampai pada tahap klimaks yaitu
pembunuhan bukan saja harus akan tetapi memang sudah menjadi tugas dan
kewajiban dari pihak kepolisian dalam melindungi masyarakat dan Insan
Pers yang nota bene telah tertuang di dalam UU Nomor 40 Tahun 1999,
terutama ini sudah menyangkut tindak pidana menghilangkan nyawa
manusia," Ujar Irwan.
Lanjutnya," Untuk itu saya selaku
Ketua DPC AWI meminta dengan sangat pada pihak Kepolisian agar segera
menindak lanjuti dan menuntaskan kasus pembunuhan terhadap Demas Laira,
wartawan Media Online Kabar Daerah, dengan menangkap pelaku pembunuhan beserta
aktor intelektual dibalik itu, (bila memang ada) dan saya percaya pihak
Kepolisian Republik Indonesia dapat melakukan itu...sebab selain
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang tersedia juga dibakali
dengan skill yang memang dipersiapkan untuk hal itu oleh NKRI,"Tegas
Ketua DPC AWI Kabupaten Bekasi.
Irwan juga menegaskan
bahwa," Kami DPC AWI Kab.Bekasi.. mengutuk keras para pelaku pembunuhan
dan mengecam tindakan buruk yang dilakukannya terhadap para Insan Pers
dan meminta para Penegak Hukum agar memberikan hukuman yang
seberat-beratnya bagi para pelaku kejahatan terhadap para wartawan...
serta meminta atensi juga kepada Presiden Republik Indonesia, H.Ir. Joko
Widodo, agar dapat memberikan dorongan prioritas utama dan perhatian
penuh dalam perlindungan hukum pada Insan Pers di Republik Indonesia
ini," Pungkasnya.
INDONESIAN HISTORY, MHI -Sejarah Indonesia selama tahun 1945—1949 dimulai dengan masuknya Sekutu ditunggangi oleh Belanda dalam hal ini Nederlandsch Indië Civiele Administratie (NICA) ke berbagai wilayah Indonesia setelah kekalahan Jepang, dan diakhiri dengan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Terdapat banyak sekali peristiwa sejarah pada masa itu, pergantian berbagai posisi kabinet, Aksi Polisionil oleh Belanda, berbagai perundingan, dan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya.
Mendaratnya Belanda Bersama NICA
Berdasarkan Civil Affairs Agreement, pada 23 Agustus 1945 Inggris bersama tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh. 15 September 1945, tentara Inggris selaku wakil Sekutu tiba di Jakarta, dengan didampingi Dr. Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara Sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr. Hubertus J van Mook, ia dipersiapkan untuk membuka perundingan atas dasar pidato siaran radio Ratu Wilhelmina tahun 1942 (statkundige concepti
atau konsepsi kenegaraan), tetapi ia mengumumkan bahwa ia tidak akan
berbicara dengan Soekarno yang dianggapnya telah bekerja sama dengan
Jepang.
Pidato Ratu Wilhemina itu menegaskan bahwa di kemudian hari akan
dibentuk sebuah persemakmuran yang di antara anggotanya adalah Kerajaan
Belanda dan Hindia Belanda, di bawah pimpinan Ratu Belanda.
Tentang NICA
NICA atau disebut dengan Nederlandsch Indië Civiele Administratie atau Netherlands-Indies Civiele Administration
(disingkat NICA; lit. "Pemerintahan Sipil Hindia Belanda") yang
merupakan organisasi semi militer yang dibentuk pada 3 April 1944 yang
bertugas mengembalikan pemerintahan sipil dan hukum pemerintah kolonial
Hindia Belanda selepas kapitulasi pasukan pendudukan Jepang di wilayah
Hindia Belanda (sekarang Indonesia) seusai Perang Dunia II (1939 -
1945).
NICA dibentuk di Australia pada 3 April 1944 dan awalnya bertugas menghubungkan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di pengasingan dengan Komando Tertinggi Sekutu di Wilayah Pasifik Barat Daya (SWPA/South West Pacific Area). Berkedudukan di Camp Colombia, Brisbane, lembaga ini awalnya bernaung di bawah struktur komando Sekutu. Di awal 1944, Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, H.J. Van Mook dan Panglima Tertinggi SWPA, Jenderal Douglas MacArthur
dari AS, menyepakati bahwa wilayah Hindia Belanda yang berhasil direbut
oleh pasukan Sekutu akan diserahkan kepada pemerintahan sipil NICA.
Namun karena penundaan politis di Departemen Luar Negeri AS (U.S. State Department), kesepakatan berjudul Van Mook - MacArthur Civil Affairs Agreement tersebut baru ditandatangani pada 10 Desember 1944.
Beberapa Catatan Pertempuran Indonesia melawan Sekutu dan NICA
Terdapat berbagai pertempuran yang terjadi pada saat masuknya Sekutu dan NICA ke Indonesia, yang saat itu baru menyatakan kemerdekaannya. Pertempuran yang terjadi di antaranya adalah:
Pertempuran Bojong Kokosan, di Bojong Kokosan, Sukabumi pada 9 Desember 1945, dipimpin Letkol (TKR) Eddie Sukardi.
Pertempuran Lima Hari, di Semarang pada 15-19 Oktober 1945 (melawan Jepang).
Peristiwa 10 November, di daerah Surabaya pada 10 November 1945, dipimpin Kolonel (TKR) Sungkono.
Pertempuran Medan Area, di daerah Medan dan sekitarnya pada 10 Desember 1945-10 Agustus 1946, dipimpin oleh Kolonel (TKR) Achmad Tahir.
Palagan Ambarawa, di daerah Ambarawa, Semarang pada 12-15 Desember 1945, dipimpin Kolonel (TKR) Sudirman.
Pertempuran Lengkong, di daerah Lengkong, Serpong pada 25 Januari 1946, dipimpin oleh Mayor (TKR) Daan Mogot.
Bandung Lautan Api, di daerah Bandung pada 23 Maret 1946, atas perintah Kolonel (TRI) A.H. Nasution.
Pertempuran Selat Bali, di Selat Bali pada April, dipimpin oleh Kapten Laut (TRI) Markadi.
Pertempuran Margarana, di Margarana, Tabanan, Bali pada 20 November 1946, dipimpin oleh Letkol (TRI) I Gusti Ngurah Rai.
Pembantaian Westerling, di Sulawesi Selatan pada 11 Desember 1946-10 Februari 1947, akibat dari perburuan terhadap Wolter Monginsidi.
Pertempuran Lima Hari Lima Malam, di Palembang pada 1-5 Januari 1947, dipimpin oleh Kolonel (TRI) Bambang Utojo.
Pertempuran Laut Cirebon, di Cirebon pada 7 Januari 1947, dipimpin oleh Kapten Laut (TRI) Samadikun.
Pertempuran Laut Sibolga, di Sibolga pada 12 Mei 1947, dipimpin oleh Letnan II Laut (TRI) Oswald Siahaan.
Agresi Militer I pada 21 Juli-5 Agustus 1947.
Pembantaian Rawagede di Rawagede, Karawang pada 9 Desember 1947, akibat dari perburuan terhadap Kapten (TNI) Lukas Kustarjo.
Agresi Militer II pada 19–20 Desember 1948.
Serangan Umum 1 Maret 1949, di Yogyakarta pada 1 Maret 1949, dipimpin oleh Letkol (TNI) Suharto.
Serangan Umum Surakarta, di Surakarta pada 7-10 Agustus 1949, dipimpin oleh Letkol (TNI) Slamet Rijadi.
(RED) MHI
Referensi :
"The War for Independence: 1945 to 1950". Gimonca. Diakses tanggal 23 September 2015.
Kirby, Woodburn S (1969). War Against Japan, Volume 5: The Surrender of Japan. HMSO. hlm. 258.
Friend, Bill personal comment 22 April 2004;
Friend, Theodore (1988). Blue Eyed Enemy. Princeton University Press. hlm. 228 and 237. ISBN 978-0-691-05524-4.;
Nyoman S. Pendit, Bali Berjuang (2nd edn Jakarta:Gunung Agung,
1979 [original edn 1954]); Reid (1973), page 58,n.25, page 119,n.7, page
120,n.17, page 148,n.25 and n.37; Pramoedya Anwar Toer, Koesalah
Soebagyo Toer and Ediati Kamil Kronik Revolusi Indonesia [Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, vol. I (1945); vol. II (1946) 1999; vol. III (1947); vol. IV (1948) 2003]; Ann Stoler, Capitalism and Confrontation in Sumatra's Plantation Belt, 1870–1979 (New Haven:Yale University Press, 1985), p103.; all cited in Vickers (2005), page 100
BEKASI, MHI - Ditengah
kondisi new normal, tak menyurutkan keberanian Urban Development untuk
kembali melakukan ekspansi wilayah dengan membuka cabang baru di
Apartement Center Point Tower A, Bekasi Barat., Jl Ahmad yani Kav 20,
Rabu,19 Agustus 2020.
Dalam penyampaian pidatonya, Founder & CEO Urban Development –
Stevanus Rocky Laloan.SE.MM mengemukakan bahwa," hadirnya kantor cabang
Center Point diharapkan dapat memperkuat fokus strategi pengembangan
bisnis perusahaan di Jawa Barat," Jelasnya.
“Seiring dengan pertumbuhan bisnis di Bekasi yang sangat petensial,
Urban Development memutuskan membuka lagi kantor cabang baru yang lebih
mudah diakses oleh masyarakat,” Terang Stevanus Rocky.
"Masyarakat jaman now," Katanya, "Sudah banyak yang menyadari pentingnya
jasa keuangan...Lebih lagi banyak perusahaan yang memutuskan untuk stop
operasi dan merumahkan karyawannya...nah..Ini merupakan peluang bagi
Urban development untuk semakin mengembangkan potensi bisnis jasa
keuangan di Bekasi... dengan senantiasa memberikan edukasi di
masyarakat...dan salah satu produk unggulan urban development adalah
jasa,” Pungkas Laki-laki yang akrab dipanggil Bung Rocky pada akhir
penyampaian pidatonya.
Sementara itu, Business Development Director – Urban Development Chandra
permana ,SE dalam penyampaian pidatonya di session kedua mengatakan
bahwa, " Zaman now.. orang mau tau siapa kita bisa diakses lewat
google... Jadi.. buat pengusaha, pejabat ataupun karyawan yang punya
posisi strategis... jasa jejak digital menjadi penting...sebab jasa
jejak digital akan berisi antara lain, Profile..Biografi..Prestasi..
ataupun statement pribadi yang sesuai dengan bidang usaha orang
tersebut," Ucapnya.
Disisi lain para pengurus kantor cabang Center Point, Harwoko, Deddi
Yusuf Dermawan dan Rudy Siringi Ringo yang turut hadir dalam acara
tersebut, usai penyampaian pidato dilaksanakan mengatakan pada Awak
Media bahwa," Kantor cabang baru ini akan melayani masyarakat di wilayah
Bekasi, karawang dan Bogor," Ungkap mereka pada Awak Media.
Pemotongan nasi tumpeng secara simbolis oleh Founder dan CEO beserta
istri dilakukan pada penutupan acara "Grand Opening, Kantor Cabang Urban
Development", dengan harapan, hadirnya cabang Center Point Bekasi dapat
memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.
Tampak hadir para tamu undangan dalam acara "Grand Opening, Kantor
Cabang Urban Development" diantaranya, LSM Gibas, P3RS Apartement
Center point, Apartement River Views Residence, Persatuan Wartawan
Republik Indonesia (PWRI), serta para tamu undangan lainnya.
KABUPATEN BEKASI, MHI - Suasana HUT RI ke 75 kali ini sangat
berbeda selain situasi dan kondisi yang berada ditengah Covid-19 yang
melanda berbagai belahan di dunia termasuk di Indonesia, sehingga
Pemerintah Pusat maupun Daerah mengeluarkan Ultimatum mengenai
Pengetatan Protokol Kesehatan di tengah Pandemi pada masyarakatnya guna
mencegah banyak korban berjatuhan terserang Virus Covid-19, (18/8/2020).
Terkait
akan suasana menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat di Perum
Papan Indah, Desa Mangun Jaya ,Kecamatan Tambun-Selatan pada (14/8/2020) pagi,
didalam menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia mereka melakukan dengan hal yang lain daripada lainnya,
yaitu melakukan aksi Protes Terhadap Program "PAMSIMAS"(Program Kementerian dan Prioritas Presiden)yang dinilai masyarakat Perum Papan Indah tersebutsangat merugikan, itupun dilakukan oleh perwakilan warga setempat mengingat masih dalam situasi Covid-19.
Persoalan
yang muncul adalah akibat ulah Tim Pamsimas dari hasil pekerjaan penggalian saluran yang
ditinggalkan begitu saja oleh pihak Tim Pamsimas tanpa adanya
pertanggung jawaban pihak Pamsimas guna melakukan perapihan dari hasil
penggalian dan pemasangan pipa saluran air, sehingga hal tersebut
menjadi beban masyarakat di RT 008 beserta dua RT lainnya diwilayah yang
berdekatan dengan Sumur Pamsimas, untuk mengeluarkan kocek tambahan
pribadi per-satu rumah yang dilalui saluran air Produck Pamsimas dan hal
tersebutpun sudah disampaikan pada Kades PJ Mangun Jaya Encep berulang
kali dengan melalui perwakilan warga untuk dicarikan solusinya agar
terselesaikan namun sampai Protes diungkapkan warganya dilokasi, PJ Kades Encep pun tak
terlihat batang hidungnya.
Warga setempat Sukriyanto
dan Sakur yang mewakili warga lainnya saat diwawancarai Awak Media dilokasi
bangunan PAMSIMAS mengatakan," Dikarenakan kondisi saya sekarang yang
sudah tidak bekerja..jadi saya kepengen usul dan merasa kecewa dengan
masalah pengurukan dari Pamsimas..masalah penggalian karena
keterlambatan kita jadi kesel pak..karena tidak ada pergantian sama
sekali pak..dari Desa janji katanya hari jum'at dateng..engga taunya
engga dateng...sampai saat ini engga dateng (Jum'at 14/8/2020- Red),"
Ungkap mereka.
Terkait bentuk kekecewaannya, warga
menegaskan," Woow..kami sangat kecewa pak..ini merugikan
masyarakat..tolong pak ditindak lanjuti ini," Tegas mereka.
Ketika ditanyakan tentang Kepala Desa mereka mengatakan," Kepala Desanya Pak Encep....
Tolong Pak Encep ini urusin lagi nih masalah Pamsimas ini dimangun jaya
ini Perumahan Papan Indah khususnya ..papan Indah satu ini..agar ada
pertanggung-jawaban dari pihak Pamsimas," Ujar mereka.
Sukriyanto
menegaskan lagi " Kami kecewa sekali",Tukisnya, Sakur menambahkan,"
Sebab jadi warga yang tutup sendiri masalah gali-galian tanahnya..kalau
untuk Rtnya yang saya tahu diRt saya dulu Rt 8..kalau yang di Rt 6 belum
tau,"Katanya. Sukriyanto menyela," Rt 8 mungkin menyangkut Rt 6..Rt
7..Rt 8," Jelasnya, Kemudian Sukriyanto menjelaskan lagi," Dari Rt
kita Rt 8 sampai saat ini belum ada solusi untuk pergantian apa-apa..dan
hari ini sudah janji Kepala Desa mau dateng tapi tidak dateng,"
Jelasnya.
Saat ditanyakan harapan mereka terhadap
Bupati Eka Supriaatmaja dan pihak Kementerian," Minta tolonglah sama
Bupati agar ditindak lanjuti masalah ini dan dari kementerian tolong
pertanggung jawabannya," Kata Sakur, Sukriyantopun menegaskan
sekali lagi bahwa," Kalau bisa begitu pak..diberikan sangsi, "
Tegasnya. "Kita selaku masyarakat kecil sangat kecewa sekali..kita bukan
orang-orang cukup..tapi kita orang menengah kebawah..apalagi kondisi
Covid sekarang sudah luar biasa sekali ,pak," Pungkasnya.
Program Prioritas Presiden Diabaikan Kades
Sebelumnya
pada kegiatan tersebut pernah diungkapkan oleh Kasi Pemerintahan
Kecamatan Tambun-Selatan Yusri (Alm) dalam pemberitaan koranrepublik.com sebelumnya yang
berjudul"Ketum LPKN: Program PANSIMAS diKab.Bekasi Seperti "Siluman Moa"
pada Oktober 2019 yang kemudian Yusri berupaya memanggil Ketua KKM (Kelompok Keswadayaan Masyarakat) Pamsimas
Endah tentang Proyek yang menjadi tanggung jawabnya untuk menjelaskan
tentang kegiatan tersebut termasuk pada Awak Media yang mengacu pada UU
KIP nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, namun tak
digubris oleh Ketua KKM, Endah, Kendati hal tersebut telah berulang kali
diminta oleh Kasi PemerintahanYusri dan Awak Media terkait kesediaannya melalui Whatsapp baik telephone maupun SMS.
untuk menjelaskan kegiatan tersebut secara langsung dan transparan pada Awak Media.
Alih-alih malah ada oknum Anggota BPD Desa Mangun Jaya yang membalas Whatsapp tersebut dengan
mengatakan bahwa "Jangan menyerang pamsimas melulu, itu pembukuannya
sudah bener, masalah kerusakan ngeluhnya sama orang lapangan," Kata oknum
tersebut dalam tulisan Whatsapp pada (4/5/2020).
Terkait peristiwa tersebut Ketum LSM L.P.K.N (Lembaga Pemeriksa Keuangan
Negara) , Irwan Awaluddin SH pun angkat bicara, saat dimintakan tanggapannya oleh Awak Media pada (5/5/2020) menegaskan, " Atas dasar apa
anggota BPD Mangun Jaya melakukan itu..apa mau memback-Up..seharusnya
dia (Oknum-Red) turut mengawasi kinerja Pemerintah Desa berikut
Steikholder yang terlibat didalamnya..disaat penggunaan anggaran itu
dilakukan..bukannya melarang untuk diawasi..itu sudah melanggar UU Nomor
40 tahun 1999 tentang Jurnalistik dan UU KIP Nomor 14 Tahun 2008, Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan
patut diduga dia terlibat dalam persekongkolan (Deelnemen aan Het Plegen Van een Misdrijf), "
Pungkasnya.
Seiring
berjalan komplain warga terus berlanjut sampai saat ini terkait
pekerjaan yang tidak ada pertanggung jawaban dari pihak Pamsimas dan
wargapun mengadukan hal tersebut pada PJ Kades Mangun Jaya, Encep untuk
dicarikan solusi terbaiknya, namun lagi -lagi kandas ditengah jalan, dikarenakan PJ
Kades Mangun Jaya, Encep tak merespon dengan baik Program Kementerian
yang dikeluhkan warganya, dimana Program tersebut merupakan salah satu
Program Prioritas Presiden.
Seperti salah satu kutipan dari berita koranrepublik.com sebelumnya saat (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pembangunan PAMSIMAS adalah
produksi sanitasi air yang dibiayai oleh negara melalui penerimaan
perpajakan, bea dan cukai, Hal ini disampaikan Menkeu pada kegiatan
Sinergi Program Pemerintah Untuk Kesejahteraan Rakyat di Kampung Pojok,
Desa Sindang Sari, Serang, Banten, Jumat (15/03/2019), Sebagai informasi,
Program PAMSIMAS telah dilaksanakan di 22.961 desa yang tersebar di 376
kabupaten/kota di 33 provinsi. Program ini telah berhasil menyediakan
tambahan pelayanan air minum bagi 16,7 juta jiwa dan tambahan fasilitas
sanitasi layak bagi 15,4 juta jiwa.
“Saya senang sekali melihat PAMSIMAS yang sedang dibangun. Saya senang
sekali sekarang kalian bisa mendapatkan air yang bagus. Ini adalah
produksi sanitasi air yang dibiayai oleh negara, dari uang pajak dan
cukai," Ujar Menkeu.
INDONESIAN HISTORY, MHI - Menteri Luar Negeri Belanda Dr Jan Herman van Roijen (Desember 1948, sebelum berangkat ke New York dalam perjalanan dari negosiasi Resolusi 67 Dewan Keamanan PBB yang akan memaksa (Belanda untuk mengakui kemerdekaan Indonesia), dimana berhasil diwawancarai oleh Media pada waktu itu.
Sebagaimana diketahui Dr. Jan Herman van Roijen (lahir di Istanbul, Kesultanan Utsmaniyah, 10 April 1905 – meninggal di Wassenaar, Belanda, 16 Maret 1991 pada umur 85 tahun) adalah politikus dan diplomat Belanda. Dalam Kabinet Schermerhorn/Drees, Van Roijen menjabat sebagai MenDaGri. Dalam Perang Dunia II, ia memainkan peran penting dalam perjuangan politik Belanda. Ia mengikuti jejak ayahnya sebagai diplomat dan kemudian pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri. Sebagai menteri, ia awalnya digantikan oleh Eelco Nicolaas van Kleffens dan 4 bulan kemudian menggantikannya.
Setelah menjadi menteri, ia menjadi duta besar Belanda untuk Kanada, Amerika Serikat, dan Britania Raya. Pada tahun 1949, ia memimpin delegasi Belanda dalam Perjanjian Roem-Roijen yang akan membuka langkah mengakhiri konflik Indonesia-Belanda. Sebagai diplomat, pada tahun 1962 ia turut serta pula dalam menyelesaikan masalah Papua bagian barat.
Wawancara tersebut berdasarkan Agresi Militer II terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara. Akibat dari Agresi Militer tersebut, pihak internasional melakukan tekanan kepada Belanda, terutama dari pihak Amerika Serikat yang mengancam akan menghentikan bantuannya kepada Belanda, akhirnya dengan terpaksa Belanda bersedia untuk kembali berunding dengan RI.
Pada tanggal 7 Mei 1949, Republik Indonesia dan Belanda menyepakati Perjanjian Roem Royen. Keberhasilan membawa permasalahan antara pihak Indonesia dan pihak Belanda ke meja perundingan merupakan inisiatif komisi PBB untuk Indonesia.
Pada Perundingan Roem Royen, pihak Republik Indonesia memiliki pendirian mengembalikan pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta merupakan kunci sebuah perundingan selanjutnya.Diadakannya perjanjian Roem Royen karena adanya serangan tentara Belanda ke Yogyakarta dan adanya penahanan pemimpin RI, serta mendapatkan kecamanan dari dunia Internasional. Dalam Agresi Militer II, Belanda mempropaganda TNI telah hancur, disini Belanda mendapat kecaman di dunia Internasional terutama Amerika Serikat.
Perjanjian Roem Royen diselenggarakan mulai dari 14 April sampai 7 mei 1948, pihak Indonesia di wakili oleh Moh. Roem beberpa anggota seperti Ali Sastro Amijoyo, Dr. Leimena, Ir. Juanda, Prof. Supomo, dan Latuharhary. Untuk pihak Belanda di wakili oleh Dr.J.H. Van Royen dengan anggotanya seperti Blom, Jacob, dr.Van, dr. Gede, Dr.P.J.Koets, Van Hoogstratendan, dan Dr. Gieben.
Sementara Isi Perjanjian Roem Royen di Hotel Des Indes di jakarta, antara lain: 1.Tentara bersenjata Republik Indonesia harus menghentikan aktivitas gerilya. 2. Pemerintah Republik Indonesia turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). 3. Kembalinya pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta 4. Tentara bersenjata Belanda harus mengehentikan operasi militer dan pembebasan semua tahanan politik. 5. Kedaulatan RI diserahkan secara utuh tanpa syarat. 6. Dengan menyetujui adanya Republik Indonesia yang bagian dari Negara Indonesia Serikat. 7. Belanda memberikan hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada pihak Indonesia.
Sedangkan dampak dari perjanjian Roem Royen yaitu setelah perjanjian tersebut kembalinya Sukarno dan Hatta ke Yogyakarta setelah diasingkan, Yogyakarta sebagai ibukota sementara dari Republik Indonesia, Penyerahan mandat Sjafruddin Prawiranegara sebagai presiden PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) kepada Ir Soekarno, terjadinya gencatan senjata Belanda dan Indonesia, serta diadakanya Konferensi Meja Bundar.
Sementara Perjanjian Roem-Roijen (juga disebut Perjanjian Roem-Van Roijen) adalah sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 14 April 1949 dan akhirnya ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan Herman van Roijen. Maksud pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang sama. Perjanjian ini sangat alot sehingga memerlukan kehadiran Bung Hatta dari pengasingan di Bangka, juga Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogyakarta untuk mempertegas sikap Sri Sultan HB IX terhadap Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta, di mana Sultan HamengkuBuwono IX mengatakan “Jogjakarta is de Republiek Indonesie” (Yogyakarta adalah Republik Indonesia).
JAKARTA, MHI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri 'Tahlil Kebudayaan, Doa dan Mengenang Lima Pelaku Seni dan Budaya' yang sudah meninggal dunia. Kelima seniman tersebut adalah almarhum Ajib Rosidi, Rijal Tepo, Syaiful, Hedriques David, Sapardi Djoko Damono. Kelima almarhum dikenal sebagai pejuang dan penggerak Forum Peduli Taman Ismail Marsuki dengan tagline tagar #SaveTIM.
Anies Baswedan hadir ditemani Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan beberapa Staf Pemprop DKI Jakarta di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu malam (15/08/2020). Tampak juga hadir Radhar Panca Dahana selaku budayawan, Olivia Zalleyanti artis film/sinetron, Exan Zein producer/seniman, Tengku Rina artis film/sinetron selaku Ketua Panitia Acara dan beberapa pelaku seni lainnya.
Anies sapaan akrab mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dalam sambutannya mengatakan, malam ini kita mengenang pribadi-pribadi berjasa yang mana tuhan mencukupkan kiprahnya berhenti. Dan tugas kita bukan hanya meneruskan, tetapi mengembangkan dari yang mereka torehkan dalam catatan perjalanan karyanya di bumi tercinta.
"Kita menyadari persis bahwa sebuah bangsa, sebuah negara adalah juga sebuah ekosistem kebudayaan. Tugas kita semua, apalagi orang seniman dan budayawan untuk meneruskan banyak karya," Katanya.
Sehingga kata Anies, bukan hanya perjalanan bangsa tanpa ada karya-karya budaya, tanpa ada arah. Tetapi justru sebuah perjalanan bangsa, dimana pelaku-pelaku utama kebudayaan mendapatkan tempat untuk mereka berkarya dan ikut menentukan arah perjalanan bangsa ini," Terang Anies.
Katanya, Mereka (red-almarhum) yang berada disini, mereka yang sama-sama kita tahlili malam ini, adalah mereka yang ikut berkontribusi menentukan arah.
"Saya ingat pengalaman khusus dengan almarhum Pak Ajib Rosidi. Pada saat itu kita membicarakan tentang pusat dokumentasi sastra HB Jassin. Pada saat itu Pak Ajib tidak mau semua ini diurus sama pemerintah. Pegang, itu dikatakan terus terang, karena nanti tidak keurus," urai Anies menceritakan dialognya sama almarhum Ajib.
"Saya datang dan bertemu. Saya jelaskan kepada Pak Ajib, saya ceritakan punya pangalaman pribadi, dimana saya tumbuh besar mewarisi buku-buku seperti ini. Rumah kami di Yogja, dulu rumah peninggalan keluarga lama dan kami tinggal di rumah itu. Ada ruangan cukup besar kami menyebutnya kantoran, kenapa disebut kantoran kami juga tidak tahu kenapa? Katanya untuk terima tamu dan diskusi dan tempat itu ada sekitar ada 5000 buku. 5000 buku itu dari usia 1700 an akhir, 1800 an sampai buku-buku baru," Jelas Anies menceritakan.
Dan kata Anies, buku-buku lama ia baca dan nikmati tempat itu dan ia kenal Anton Sekov di tempat itu. Karena katanya, begitu banyak buku sastra terjemahan yang dikeluarkan Lekra, banyak sekali.
"Saya diberi amanah mengurusi 5000 an buku itu. Itu buku kuno dan lama sekali, berbagai bahasa. Sekarang buku itu saya simpan di Jakarta, karena tidak lagi di Jakarta. Ini saya ceritakan kepada Pak Ajib bahwa setiap kali melihat koleksi buku-buku tersebut, saya senang dan memiliki wawasan luas. Sejak saat itulah pusat studi sastra HB Jassin diserahkan pada Pemprop DKI Jakarta," Tutur Anies panjang lebar.
Usai sambutan Anies Baswedan, acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh Olivia Zalleyanti membacakan puisi karya Sapardi Djoko Damono. Selanjutnya Exan Zein membacakan puisi Ajib Rosidi dan Abror melakukan testimoni perjalanan diri saat mengenal almarhum Ajib Rosidi.
Selain itu untuk mengenang kelima almarhum, What Voice yang personalnya terdiri dari Mogan Pasaribu, Jalie Gimbal, Cilay dan Dompak menyumbangan beberapa lagu. Group vokal ini adalah musisi yang sudah tampil dan go international.
Bahkan demi mengingat kelima almarhum, Panitia 'Tahlil Kebudayaan Doa dan Mengenang Almarhum Ajib Rosidi, Rijal Tepo, Syaiful, Hedriques David, Sapardi Djoko Damono' memberikan lukisan sketsa dibingkai lapisan warna emas. Lukisan sketsa foto profil para almarhum dibuat oleh Abi asal Medan, pelukis yang sering terlibat dalam kegiatan seni dan budaya di Taman Ismail Marzuki.
Mengenang Para Pelaku Seni Dan Budaya
Sementara itu Tengku Rina, Ketua Panitia 'Tahlil Kebudayaan, Doa dan Mengenang Lima Pelaku Seni dan Budaya' mengatakan, acara ini adalah bentuk penghormatan dan apresiasi kepada kelima almarhum. Kelima pelaku seni dan budaya tersebut adalah sosok-sosok memiliki kontribusi dan pengalaman dalam mengembangkan seni dan budaya di Indonesia.
Mereka termasuk orang-orang yang penggerak dan pejuang di Forum Peduli Taman Ismail Marzuki atau #SaveTIM. Sebab menurutnya, TIM dalam pembangunannya sedikit melenceng dan salah arah.
"Pembangunan TIM perlu dibenahi ke arah yang benar. Agar TIM bisa menjadi rumah bersama untuk seniman dan budayawan, serta menjadi pusat seni dan kebudayaan di Indonesia," Tandasnya.
Kata Rina sapaan akrabnya, pelaku seni dan budaya memiliki peran penting dalam menguatkan kehidupan masyarakat. Dimana supaya memiliki rasa cinta kepada budaya dan tentu memiliki rasa cinta kepada bangsa Indonesia.
"Lewat karya-karya seni dan budaya kelima almarhum Ajib Rosidi, Rijal Tepo, Syaiful, Hedriques David, Sapardi Djoko Damono, bermanfaat bagi wawasan dan khasanah perekembangan seni dan budaya di Indonesia. Sampai saat ini karya mereka-mereka (red-almarhum) bisa dilihat dan dibaca diberbagai literasi dan koleksi film," Jelas Rina yang dikenal sahabat dekat almarhum Syaiful 'Ipoel Pujangga'.